MELODYLAN (2019)
Rasyidharry
April 05, 2019
Aisyah Aqilah
,
Angga Aldi Yunanda
,
Arief Didu
,
Endik Koeswoyo
,
Erick Estrada
,
Fajar Nugros
,
Indonesian Film
,
Indra Jegel
,
Kurang
,
REVIEW
,
Romance
,
Yasmin Napper
,
Zoe Abbas Jackson
2 komentar
Diangkat dari cerita Wattpad
berjudul sama yang kemudian dijadikan novel, MeloDylan mungkin mewakili anggapan muda-mudi usia remaja awal
mengenai definisi “cerita kompleks”. Mengangkat tema “move on” selaku kegemaran target pasarnya, kita dijejali “lingkaran
setan” di mana tokoh-tokohnya mencintai seseorang, yang sayangnya menaruh hati pada
pihak lain. A mencintai B, B mencintai C, C mencintai D, D mencintai A.
Seperti judulnya telah sampaikan,
dua tokoh utamanya adalah Melody (Aisyah Aqilah) dan Dylan (Devano Danendra).
Sebagai siswi baru, Melody sudah menyulut kehebohan selepas kabar ia diantar pulang Dylan diketahui seisi
sekolah. Dylan memang sosok idola wanita. Tapi si cowok populer sendiri hanya
menyukai Bella (Zoe Abbas Jackson), teman masa kecilnya yang sakit-sakitan. Di
sisi lain, Bella sudah lama menyimpan perasaan kepada Fathur (Angga Aldi
Yunanda), yang rupanya mencintai Melody.
Selanjutnya adalah paparan mengenai
usaha tokoh-tokoh menghadapi kondisi di mana cinta bertepuk sebelah tangan, berusaha
melangkah ke luar dari sakit hati tersebut, yang dipresentasikan melalui
jalinan alur episodik. MeloDylan tampil
bagai kumpulan bab-bab novel, yang satu dan lainnya nyaris tanpa jembatan
penghubung. Akibatnya, narasi bergerak kasar, penuh keterburu-buruann dalam
menyajikan proses yang dilalui karakternya.
Padahal move on butuh proses. Apalagi jika membahas Dylan, yang telah sejak
dahulu mencintai Bella. Bagaimana mungkin semudah itu Dylan mengaku di depan
Bella, kalau ia mulai menyukai Melody? Apa pula yang membuatnya terpikat pada
sang siswi baru? Baik Dylan maupun Melody tak memiliki kualitas menonjol (selain
paras rupawan) supaya penonton setidaknya bisa mempercayai ketertarikan di
antara mereka.
Aisyah Aqilah melalui gaya manja
ditambah sisi keras kepala mempunyai kapasitas serupa Shandy Aulia di Eiffel...I’m In Love. Penampilan
menghibur yang tak mampu ditandingi lawan mainnya, Devano Danendra, yang tanpa
kharisma, nampak tersiksa memerankan pemuda cuek idola remaja. Alhasil,
hubungan Melody-Dylan jauh dari menarik. Saya lebih tertarik menyaksikan
kekonyolan pasangan Anna (Yasmin Napper) dan little prince-nya, Angga (Indra Jegel).
Ya, MeloDylan cukup terselamatkan berkat sentuhan humornya. Dilandasi
naskah buatan Endik Koeswoyo (Me &
You vs The World, Erau Kota Raja), sutradara Fajar Nugros menularkan gaya “gojek receh” yang belakangan makin ia
patenkan pasca kesuksesan dua film Yowis
Ben. Membawa dua pelakon andalannya, Arief Didu dan Erick Estrada (yang
kembali memerankan tokoh bernama Mukidi), banyolan-banyolan “murah” yang sering
memadukan kebodohan dan absurditas mampu melahirkan kesegaran yang jarang
ditemui dalam film setipe.
Seolah Fajar tahu, apabila digarap
sebagaimana romansa putih abu-abu kebanyakan, MeloDylan bakal minim dinamika. Terbukti, begitu menyentuh paruh
akhir tatkala komedi mulai dikesampingkan, filmnya pun tampil menjemukan. Rentetan
konflik dramatik dengan urgensi yang sesungguhnya tinggi namun terkesan
dipaksakan guna menyulut pertikaian mulai mengisi. Apa susahnya bagi Dylan
berpamitan pada Melody (bahkan kalau perlu mengajak kekasihnya itu) untuk
membesuk Bella yang kondisinya anjlok? Momen penutupnya berpotensi menghadirkan
romantika manis, andai saja kita diajak lebih banyak menghabiskan waktu
berkualitas bersama dua protagonisnya.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
2 komentar :
Comment Page:Bang Rasyid! Punya WA nggak? Saya mau ngobrol-ngobrol soal proyek serial pendek nih! Genrenya komedi romance. Kalo Bang Rasyid ada waktu dan nggak mengganggu kesibukannya, mungkin kita bisa ngombol santai. Ini nomor saya 085748850755
Terima kasih banyak sebelumnya! :)
Ups salah! Ini nomor saya 085348850755.... Hehehehe
Posting Komentar