REVIEW - KKN DI DESA PENARI: LUWIH DOWO LUWIH MEDENI

30 komentar

Apakah membengkakkan durasi menjadi sekitar 161 menit (tambahan adegan 40 menit) meningkatkan kualitas KKN Di Desa Penari secara signifikan? Sayangnya tidak. Tapi apakah pengalaman menonton yang dihasilkan berbeda? Well, kurang lebih. 

Extended version ini bak pisau bermata dua. Departemen terbaik dalam KKN Di Desa Penari adalah akting. Penambahan durasi turut menambah kesempatan kita melihat penampilan solid Tissa Biani, Adinda Thomas, serta Kiki Narendra. Nama yang disebut terakhir paling bersinar. Setiap Kiki Narendra muncul di layar, kualitas filmnya melonjak. Seorang kepala desa yang benar-benar memedulikan keselamatan para peserta KKN. 

Terkait adegan baru, babak pembuka dan penutup adalah yang paling mendapat dampak positif. Sejak awal, Luwih Dowo Luwih Medeni sudah dikemas dalam format "retelling". Adegan pembukanya menampilkan wawancara dengan Nur (Tissa Biani) dan Widya (Adinda Thomas) soal pengalaman traumatik keduanya. Narasinya jadi lebih rapi dibanding versi reguler, di mana wawancara itu muncul mendadak di akhir. Sedangkan konklusinya lebih punya bobot emosi berkat keterlibatan keluarga Ayu (Aghniny Haque) dan Bima (Achmad Megantara).

Secara menyeluruh penceritannya memang lebih rapi. Alurnya tidak asal melompat antar jump scare, pun sesekali kita melihat karakternya bekerja menangani proker. Setidaknya kali ini mereka terasa benar-benar sedang KKN. Tapi seperti sudah disebut, extended version ini bak pisau bermata dua. Apabila film aslinya memusingkan akibat penuturan kacau, versi ini lebih melelahkan. Naskah buatan Lele Laila dan Gerald Mamahit tidak mengandung narasi yang mampu mengikat atensi selama lebih dari dua setengah jam. 

Sisanya serupa. Masih diisi kelemahan-kelemahan yang sama, termasuk adegan mandi luar biasa konyol itu. Jelas tidak luwih medeni, sebab segala amunisi teror yang disiapkan Awi Suryadi sudah kita temui seluruhnya di versi reguler, walau CGI di beberapa titik kentara mendapat perbaikan. KKN Di Desa Penari: Luwih Dowo Luwih Medeni memang hanya ditujukan bagi penonton yang menyukai rilisan aslinya, demi menembus angka 10 juta penonton. Bukan masalah. Jika menjadi produsernya, saya pun bakal melakukan hal yang sama. 

30 komentar :

Comment Page:
Mukhlis mengatakan...

Nanya serius nih bang.
Untuk sort movie sewu Dino di akhir gimana bang?
Apa layak nonton KKN cuman berharap ke sort-nya sewu dino?

Jujur, sewu dino ceritanya jauh lebih menarik dari KKN, apa lagi yg garab kimo.

Tolong review singkatnya dong kalau berkenan. Thanks.

Anonim mengatakan...

Jgn pcaya trailer mas

rian mengatakan...

Sequence Zero Sewu Dino gimana mas?

Anonim mengatakan...

film horror indonesia menguasai layar bioskop khusus pecinta film yang terus mendulang penonton sebanyak 80%...luar biasa

Anonim mengatakan...

film horror indonesia menguasai bioskop indonesia sepanjang tahun 2022

Anonim mengatakan...

makin banyak film Indonesia yang laku di pasar dalam negeri dan pasar internasional, tentu makin bagus bagi dunia perfilman indonesia

Reza mengatakan...

gokss buzzernya lgsg pada nongol wkwkwk

Anonim mengatakan...

gue nggak suka film karena gue nonton nggak asal komentar tapi nggak nonton sama sekali

tapi harus diakui film horror indonesia sukses buangeeeettt blas, busyet dah, di tahun 2022

Anonim mengatakan...

fakta salah satu film sukses dan mencatat sejarah film indonesia, saya sudah nonton dan tidak minat lagi nonton untuk ke-2 kali

dududu mengatakan...

Dari reviewnya...Walaupun "kurang" , tapi cukup layak tonton ulang. 🤔

Anonim mengatakan...

Sampah

Anonim mengatakan...

saya nonton film ini hasilnya jelek banget parah...film penghasil tambang uang bagi kancah film horror indonesia karena sukses menjaring penonton di bioskop ini fakta

Anonim mengatakan...

ya tuhan film sampah ini menguasai layar bioskop dan bahkan full penonton WOW BANGET INI FILM HORROR WOW

Anonim mengatakan...

Udah nontom yg pertama, tapi masih tetep penasaran sama yang ini wkwkwk
Nunggu ada b1g1 kalau gak ada yowes nunggu di ott hahaha.

Anonim mengatakan...

Luwih dowo luwih ngantuk. Gak medeni. Wkwkwkwkkwk

Anonim mengatakan...

belum nonton yang extended karena full terus di bioskop...nggak mau komentar dulu

Anonim mengatakan...

film horror indonesia menu film yang selalu menjaring penonton sejelek apapun itu film pasti di tonton

Anonim mengatakan...

harus di akui suka atau tidak suka, film horror indonesia selalu meraup uang dan menarik penonton mau ke bioskop

Anonim mengatakan...

film ini dibenci sama penonton yang nggak nonton film bahkan ikut komentar, itu luwih Madeni

film ini dibenci sama penonton yang nonton itu keren

Anonim mengatakan...

Luwih Madeni artinya film yang sukses mencetak rekor jumlah penonton dalam catatan sejarah perfilman indonesia yang mengalahkan film dari luar negeri di tahun 2022, alamak

Anonim mengatakan...

alur cerita dirapihkan sehingga extended bak laporan ujian kuliah akhir yang direvisi dan ditambah atas saran pembimbing kuliah, ini komentar yang sudah nonton film ini

Anonim mengatakan...

selamat datang 2023 masanya hujanan film i donesia horror kembali datang di bioskop

Anonim mengatakan...

terima kasih kepada semua para pembuat film yang udah jatuh bangun bikin semua filmnya di tahun 2022

Anonim mengatakan...


KKN di Desa Penari LDLM 524.731


catatan : belum masuk laporan terbaru

makin mencetak rekor nih😅

Anonim mengatakan...

gila nih film sukses bikin 524.731 penonton masuk bioskop

Anonim mengatakan...

film sepanjang 3 jam bikin kebelet nahan ke toilet bikin bingung kenapa masih juga menarik penonton masuk ke bioskop

Anonim mengatakan...

masih bertahan di bioskop ini film bisa tembus 1 juta

Anonim mengatakan...

Nilai Film Horor Indonesia Tahun 2022 KKN di Desa Penari 7/10

Anonim mengatakan...

SAH👍KKN di Desa Penari jadi film Indonesia pertama mencatat sejarah perfilman Indonesia yang berhasil mendapatkan total 10 juta penonton, selamat🙏👍

cuy mengatakan...

bayangkan film ini rilis sebelum covid dan pas lagi hypenya.