REVIEW - BAYI AJAIB

5 komentar

Kecuali dilakukan modifikasi ekstrim, mustahil menandingi pesona teror vintage milik Bayi Ajaib (1982). Remake buatan Rako Prijanto (debutnya menyutradarai horor) ini tanpa modifikasi ekstrim, dan mendobrak pakem memang bukan tujuannya. Modernisasi aspek teknis serta menambal beberapa lubang penceritaan merupakan fokus, dan terkait hal-hal itu, Bayi Ajaib 2023 cukup berhasil menjalankan tugasnya. 

Deretan karakternya masih sama. Kosim (Vino G. Bastian) adalah juragan serakah yang berambisi menancapkan kuasa dengan mencalonkan diri sebagai kepala desa. Pesaingnya adalah Soleh (Teuku Rifnu Wikana) yang dikenal bersih sekaligus amanah. Di sisi lain ada Dorman (Adipati Dolken) yang memakai ilmu hitam guna menumpuk kekayaan. 

Penokohannya sekilas sama, tapi sesungguhnya berbeda. Dorman meminta bantuan arwah leluhurnya, seorang pria Portugis kejam bernama Albert Dominique (Willem Bevers) bukan agar memenangkan pemilihan kades, melainkan demi harta semata. Kosim pun lebih bengis. Hatinya tidak semudah itu tergetak untuk bertobat. Sederhananya, naskah buatan Alim Sudio tampil lebih masuk akal. Lebih matang. Seperti halnya karakter ustaz (Derry Oktami) yang tidak muncul secara mendadak di paruh akhir. 

Upaya Dorman membangkitkan arwah Albert Dominique berujung pada gangguan mistis yang menimpa kehamilan Sumi (Sara Fajira), istri Kosim. Si bayi yang diberi nama Didi (Rayhan Cornelis Vandennoort) lahir dengan selamat, namun sosoknya diselimuti keanehan, yang makin kentara saat usianya menginjak tujuh tahun, tatkala masa kampanye pemilihan kades dimulai. Remake ini menambal plot hole milik film original, di mana proses kampanye (untuk lurah di versi 1982) berlangsung bertahun-tahun.

Kita pun diajak menemui Didi yang lebih berkarakter. Dia bukan lagi "wadah kosong" bagi Albert Dominique. Didi mempertanyakan kenormalan dirinya, dan ingin menjadi normal agar dapat hidup seperti bocah lain. Persahabatannya dengan Rini (Anantya Rezky Kirana), puteri Soleh, jadi salah satu pemicu. Bahkan di satu titik Didi berusaha melindungi sang ibu dari ancaman arwah Albert Dominique. 

Terkait penokohan dan di banyak aspek penceritaan, remake ini unggul dibanding pendahulunya. Apalagi ia didukung oleh jajaran cast berkualitas. Sara Fajira tampil total, sedangkan dalam sebuah pemandangan langka, Vino G. Bastian dan Teuku Rifnu "bertukar citra". Vino memerankan pria berhati busuk, sementara Teuku Rifnu, seperti nama karakternya, adalah manusia soleh. Keduanya tampil apik. 

Lain cerita bila membicarakan kualitas teror. Kita semua tahu momen ikonik nan menyeramkan saat kandungan Sumi pindah ke punggung. Momen itu kembali dimunculkan, sayangnya tidak dengan atensi memadai dari pembuatnya. Sangat buru-buru, tanpa shot maupun kalimat penegas. Mereka yang belum mengenal versi aslinya mungkin takkan menangnkap kegilaan yang coba diperlihatkan. 

Itulah masalah terbesar Bayi Ajaib. Pergerakannya serba buru-buru, baik akibat penulisannya maupun pengadeganan sang sutradara. Dampak dari terornya ikut terpengaruh. Patut disayangkan, karena segala jenis teror, dari jump scare hingga gore dipersenjatai efek praktikal serta komputer mumpuni. Musik gubahan Andhika Triyadi pun memperdengarkan kemewahan bombastis. Bayi Ajaib adalah apa yang saya bayangkan saat mendengar kabar Falcon (tepatnya Falcon Black) merilis horor. Mahal. Sebuah horor blockbuster.   

5 komentar :

Comment Page:
Anonim mengatakan...

gue udah nonton film bayi ajaib (1982) dan film bayi ajaib (2023)

scene paling teror menggelitik bayi ajaib 1982 adalah adegan wc jongkok dan nongol di atas tembok

ingat ini film drama teror

scene paling teror menggemaskan bayi ajaib 2023 adalah rukyah semur jengkol

jumpscare bukan tujuan utama, namun masih bikin kita kaget, sayangnya minin adegan memorable bikin trauma

adegan ustadz fight dengan rekannya yang dulunya sealiran seperguruan dejavu dengan film qodrat & tumbal kanjeng iblis

vino g bastian sekali lagi membuktikan sebagai aktor 1000 wajah dan berkualitas

alur cerita cukup relate dengan kondisi jaman sekarang dan mungkin segala jaman dengan adanya praktek politik dan mistis apalagi di hubungkan dengan pemilihan kepala desa yang sekarang lagi viral akan adanya aturan baru selama 9 tahun

plot twist di jaga akan tetap bisa bersambung kapan pun nanti bisa di bikin remake sekuel prekuel atau pun bahkan series

lumayan untuk di tonton nobar sambil teriak kaget sekaligus memecahkan puzzle misteri

Yuns mengatakan...

Vino G Bastian, aktor spesial remake

hilpans mengatakan...

Besok mau nonton ini..thanks mas reviewny

Loli mengatakan...

Adegan teror berkesan dan susah dilupakan tidak terlihat di versi remake, walau overall ya lumayan tidak bikin kecewa, suka karakter Kosim disini, memang harusnya bengis.

johan iglesias mengatakan...

adegannya kayak lompat2 gitu. pas tiba2 ada scene cuci foto, perasaan pas arak2 gak ada tukang foto. dan kenapa juga ikut2 diterror.