REVIEW - NOT FRIENDS
Mendefinisikan "teman" memang gampang-gampang susah. Apakah "teman sekelas" bisa disebut "teman" meski jarang bertegur sapa? Ataukah perlu diciptakan tingkatan-tingkatan untuk mengategorikan ragam bentuk hubungan? Not Friends yang jadi perwakilan Thailand di Academy Awards 2024 coba memecahkan tanda tanya tersebut, dengan cara menyoroti proses terbentuknya sebuah pertemanan.
Pae (Anthony Buisseret) adalah murid baru yang memilih mengasingkan diri sendiri. Bahkan keramahan rekan sebangkunya, Joe (Pisitpol Ekaphongpisit), ia tolak mentah-mentah. Sampai terjadilah tragedi. Joe meninggal akibat tertabrak mobil. Tapi ketika tersiar kabar soal peluang diterima di universitas melalui lomba film pendek (tanpa ujian tertulis), tragedi itu berubah jadi peluang bagi Pae.
Pae memutuskan membuat film pendek tentang Joe, dengan kedok memberi penghormatan. Bokeh (Thitiya Jirapornsilp), teman sebangku Joe semasa SMP, awalnya menolak rencana itu. Baginya Pae bukan teman sungguhan bagi Joe.
Siapa dari keduanya yang pantas disebut "teman Joe"? Pertanyaan itu kelak bakal menemukan jawabannya, tapi tidak sebelum Pae dan Bokeh mengesampingkan perseteruan mereka, kemudian bersama-sama memproduksi film pendek mengenai Joe.
Dari situlah Not Friends turut melempar surat cinta bagi film, atau lebih tepatnya, proses pembuatan film. Beberapa judul populer diparodikan, yang niscaya jadi hiburan tersendiri untuk pecinta film. Bukan berarti alurnya keluar jalur, sebab proses itu jadi cara naskahnya menjelaskan lahirnya pertemanan.
Produksi yang dijalani Pae dan kawan-kawan sangat sederhana. Tapi kesederhanaan itu, yang membawa semangat "do it yourself", justru memunculkan kebersamaan yang menyatukan. Tanpa sadar mulai terjalin ikatan emosi di hati mereka, walau tadinya tak saling kenal, atau malah saling benci layaknya Pae dan Bokeh. Pertemanan memang tercipta secara alami. Tidak bisa dipaksa, mustahil dipalsukan.
Penonton bakal mudah merasakan koneksi antar karakter berkat permainan gemilang jajaran pelakon mudanya, yang di satu sisi piawai mengolah emosi secara natural, namun di sisi lain tidak kagok melakoni deretan momen komedik absurd. Berkat performa mereka, visi Atta Hemwadee selaku sutradara sekaligus penulis naskah pun terealisasi.
Naskah buatan Hemwadee begitu imajinatif. Bukan cuma di humor yang kerap hadir dalam bentuk tak terduga, momen dramatiknya pun demikian. Diiringi musik mendayu yang efektif menusuk hati garapan Vichaya Vatanasapt, Hemwadee mampu memunculkan dampak emosi lewat hal-hal yang mungkin takkan tercetus di benak banyak sineas.
Puncaknya tentu di adegan "Power Point" yang menghadirkan surat cinta luar biasa indah, bukan hanya bagi hubungan pertemanan atau proses produksi film, namun sesuatu yang lebih luas: kehidupan. Meski setelah itu filmnya terkesan terlalu lama mengakhiri penceritaan akibat keharusan "menjawab" twist besar di pertengahan durasi yang sejatinya tidak diperlukan, momen itu tetap tak kehilangan dampaknya.
Jadi siapakah sebenarnya "teman" itu? Rasanya tidak keliru bila mengartikannya sebagai seseorang yang jadi tempat kita berbagi. Berbagi rasa, berbagi cerita, berbagi rahasia, dan tentunya berbagi kehidupan.
35 komentar :
Comment Page:Naskah buatan Hemwadee kerjasama dengan lele laila top banget
film yang mengharu biru
saya sampai tutup mata nonton film ini
romantika yang berkelas
nggak sia sia buang cuan untuk nonton di bioskop
dimensi karakter yang berkembang tumbuh
lupakan logat dialek yang aneh, nikmati alur cerita
sentimentil parody horror
plastik mirip minyak
fenomena homophobia
skor film ini cukup 7.5/10
Barusan nonton, film pertama di 2024 yang bikin nangis karena saking bagusnya
TTM Teman Tapi Mesra
cute boys
film horror banget ini
masih bertahan di bioskop
film bocil ABG
junkfood movie
jelek banget film nya mirip popcorn nano nano
tunggu di streaming aja
film 21 tahun ke atas
Anonim caper seperti kamu lebih baik mati aja
thanks mas rasyid atas ulasannya
kolom komentar positif, cool
film boboan
Bacot
homo banget
dunia pelangi negara tetangga, bebas cuy
film gajebo blas
gue suka neh ini film
Belajar menormalisasi persahabatan cowok yuk tong. Emg klo cowo sama cowo temenannya harus selalu dg hal2 berbau kasar, brutalkah? Otak lu aja x yang busuk, jd nyimpulinnya ke situ mulu
gilane ini film
film tong sampah
perotongan film
otong anyut film
Posting Komentar