Tampilkan postingan dengan label Stephanie Sigman. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Stephanie Sigman. Tampilkan semua postingan
ANNABELLE: CREATION (2017)
Rasyidharry
Prekuel Annabelle adalah salah satu horor terbaik 2017. Kalau tiga tahun lalu selepas film pertama yang begitu buruk rilis ada pernyataan demikian, pasti saya tertawa. Namun kenyataannya, Annabelle: Creation memang salah satu horor terbaik tahun ini. Memberi origin baru yang sesungguhnya merupakan retcon, karya dari David F. Sandberg (Lights Out) ini membawa kisahnya mundur menuju sekitar tahun 1950-an, ketika seorang pembuat boneka bernama Samuel Mullins (Anthony LaPaglia) dan istrinya, Esther Mullins (Miranda Otto) kehilangan sang puteri tunggal, Annabelle (Samara Lee), akibat kecelakaan.
12 tahun berselang, Samuel dan Esther menjadikan rumah mereka sebagai panti asuhan teruntuk segelintir anak perempuan bimbingan Suster Charlotte (Stephanie Sigman). Kebahagiaan memperoleh rumah baru berukuran besar tidak bertahan lama, khususnya bagi Janice (Talitha Bateman) yang pada suatu malam tertarik memasuki sebuah kamar meski telah dilarang oleh Samuel. Rupanya kamar itu milik Annabelle dulu, dan tanpa Janice sadari, ia sudah membebaskan sesosok roh jahat dari kekangan. Roh yang siap menebar teror keji berkepanjangan.
Tanda peningkatan kualitas dibanding installment pendahulunya langsung terpercik sejak opening sequence-nya. Sandberg memilih menyusun kesunyian, memperlihatkan proses Samuel menciptakan boneka Annabelle disusul bermain petak umpet bersama puterinya. Nihil musik atau efek suara, hanya kesepian pemantik antisipasi yang terasa mencekik. Nuansa sepi terus bertahan mencapai pertengahan durasi, namun bukan kekosongan melelahkan. Ada sedikit introduksi atas segala keanehan dalam rumah sampai deretan teror berskala kecil seperti sekelebat bayangan. Atmosfer terbangun kuat di mana Sandberg dibantu pembagian sisi gelap dan terang ruangan oleh sinematografi Maxime Alexandre memancing ketakutan alamiah kita bahwa ada sosok seram tengah mengintai dari balik kegelapan.
Tapi Sandberg sadar, atmosfer saja takkan cukup memuaskan penonton luas. Butuh parade jump scare. Mengikuti ilmu James Wan ditambah kreativitas sebagaimana dia pamerkan dalam Lights Out, jump scare olahan Sandberg berisi penampakan-penampakan lewat cara serta waktu yang kerap tak terduga. Para hantu bukan saja numpang lewat memamerkan tampang seram, tetapi "aktif" melakukan sesuatu, sebutlah mendorong kursi roda di siang bolong. Babak tengah film praktis bergerak di jalur formulaik berupa teror tanpa henti, namun eskalasi tempo setelah paruh awal yang menjalar pelan plus metode cukup kreatif sang sutradara, ampuh menjaga atensi.
Turut menjaga film terjerumus pada kehampaan adalah jajaran pemeran. Naskah Gary Dauberman terbagi menjadi dua fokus. Separuh pertama jadi panggung Talitha Baterman menunjukkan akting meyakinkan terkait ekspresi ketakutan. Tatkala kamera kerap mengambil close-up, kita bagai melihat penampilan aktris yang berpengalaman di ranah horor. Lalu paruh kedua diisi Lulu Wilson sebagai sahabat Janice, Linda. Wilson bak mewakili niat Sandberg bersenang-senang menggarap filmnya. Baik celotehan singkat ("who cares, run!" is my favorite line) maupun respon lugu atas teror boneka Annabelle menghadirkan kesegaran humor secukupnya yang tak sampai mendistraksi parade horor. Tapi tingkah polos Linda justru masuk logika, sehinga selain jadi salah satu tokoh bocah paling likeable dalam horor belakangan ini, pula terpintar.
Menyentuh third act, Sandberg tidak lagi menahan diri. Dilepaskan segala amunisi, dipacunya tempo secepat mungkin. Tidak sampai terburu-buru pula, sebab Sandberg masih menjembatani momen demi momen, menghasilkan antisipasi yang tak kalah menegangkan dibanding suguhan kengerian utama. Berlangsung panjang namun tidak berlebihan dan konsisten menjaga dinamika, klimaks Annabellee: Creation layak mendefinisikan "epic horror entertainment". Terkait eksistensinya dalam The Conjuring universe, sepanjang film ikut disematkan beberapa koneksi dengan judul-judul sebelumnya, termasuk credit scene (ada dua buah) yang merujuk pada spin-off berikutnya yang bakal rilis tahun depan.
Review Annabelle: Creation juga tersedia di: http://tz.ucweb.com/8_L7Lz
Agustus 10, 2017
Anthony LaPaglia
,
Bagus
,
David F. Sandberg
,
Gary Dauberman
,
horror
,
Lulu Wilson
,
Maxime Alexandre
,
Miranda Otto
,
REVIEW
,
Samara Lee
,
Stephanie Sigman
,
Talitha Bateman
Langganan:
Postingan
(
Atom
)