JOHN CARTER (2012)

3 komentar
Produksi film yang diangkat dari novel A Princess of Mars yang dirilis 100 tahun lalu karya Edgar Rice Burroughs ini memang amat menyita perhatian. Ada beberapa faktor yang membuat film ini amat ditunggu. Yang pertama jelas karena film ini diangkat dari novelnya Edgar Rice Burroughs, dimana A Princess of Mars adalah novel pertama dari total 11 seri Barsoom yang ia tulis. Lalu menilik sutradaranya juga menarik karena ada nama Andrew Stanton yang selama ini dikenal sebagai sutradara animasi pixar lewat karyanya seperti Wall-E dan Finding Nemo. John Carter sendiri adalah film live action pertama darinya. Lalu kita lihat bujet yang digelontorkan mencapai $250 Juta yang kalau saya tidak salah menjadikan film ini film termahal kelima sepanjang sejarah yang bahkan melebihi Avatar.  Tapi anehnya tidak ada satupun nama besar yang jadi jualan utama film ini. Paling hanya ada Willem Dafoe, Mark Strong dan Thomas Haden Church yang mana mereka juga bukan jadi jualan utama.

John Carter (Taylor Kitsch) adalah mantan angkatan bersenjata Amerika Serikat yang kini beralih profesi sebagai pemburu/penambang emas. John yang kini menjadi buronan militer Amerika Serikat sempat tertangkap sebelum akhirnya berhasil kabur dan malah terjebak dalam pertempuran militer Amerika melawan suku Apache. Ditengah pertempuran John yang bersembunyi dalam sebuah gua diserang oleh orang misterius. Setelah berhasil melumpuhkan orang tersebut John mengambil sebuah medali yang digenggam orang itu dan secara tiba-tiba John terbangun disebuah tempat misterius yang ternyata adalah Mars atau yang punya nama setempat Barsoom. Awalnya John diperlakukan layaknya tahanan oleh suku Tharks yang berwarna hijau dan tingginya diatas ukuran manusia Bumi. Tapi kemudian John mulai memperliahtkan kehebatannya yang sebenarnya muncul karena perbedaan gravitasi antara Bumi dan Mars, sehingga John menjadi sangat kuat dan mampu melompat luar biasa tinggi dan jauh.
Tidak butuh waktu lama juga bagi John untuk terlibat lebih jauh dalam berbagai konflik di Mars termasuk dalam sebuah perang saudara yang telah berlangsung selama seribu tahun antara kota Zodanga dan Helium. John kini harus membantu Dejah Thoris (Lynn Collins) yang merupakan puteri dari Hellium untuk bisa mengalahkan Sab Than (Dominic West) yang merupakan pimpinan dari Zodanga yang telah mengancam akan menghancurkan Hellium jika Dejah tidak dinikahkan dengannya. Tentu saja sebenarnya saya sendiri tidak pernah menempatkan ekspektasi yang terlalu tinggi akan film ini dan saya hanya berharap John Carter akan jadi sebuah suguhan yang menghibur khususnya dari segi efek visual mengingat bujetnya yang raksasa tersebut. Pada akhirnya efek spesial yang dihadirkan memang termasuk megah, tapi jika menilik bujetnya yang bahkan menandingi Avatar, apa yang dihadirkan oleh film ini terasa biasa saja. Jika saja film ini berbujet maksimal $200 juta maka segala efek yang muncul termasuk lumayan, tapi melihat angka bujet yang termasuk 5 besar paling mahal sepanjang masa, saya rasa John Carter masih kurang maksimal. Meski begitu tetap harus diakui berbagai gambar yang muncul dalam film ini termasuk pengemasan set dan lain-lain tampil cukup memuaskan.
Untuk ide cerita jelas kisah yang ditulis Edgar Rice Burroughs ini punya begitu banyak konsep yang amat menarik dan kreatif entah itu dari konsep perjalanan antar planetnya, teknologinya, sampai setting lokasinya. Mungkin ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa daripada sebuah planet lain, Mars yang ditampilkan dalam film ini lebih mirip sebuah kerajaan di gurun pasir. Pendapat yang tidak keliru sebenarnya, tapi bagi saya pribadi hal ini adalah sebuah keunikan tersendiri. Kita sendiri pada dasarnya tidak tahu pasti seperti apakah kehidupan dan teknologi yang ada di Mars (andai ada kehidupan) jadi sah-sah saja menurut saya penggambaran Mars seperti yang ada di film ini. Justru dari John Carter ini ada sebuah pelajaran berharga yang bisa kita petik dimana seringkali kita merasa sudah sangat tahu akan sesuatu yang sebenarnya kita sendiri belum mengetahui secara pasti akan hal tersebut. Dalam film ini hal seperti itu terlihat jelas disaat ada perdebatan kecil antara John Carter dan Dejah Toris mengenai perbedaan nama bagi planet-planet dalam tata surya termasuk Bumi dan Mars. Sama seperti kita yang seringberanggapan bahwa jika film tentang kehiudpan di planet lain haruslah jauh lebih canggih dan modern dibandingkan Bumi.

Untuk konsep tentang peradaban dan berbagai pernak-pernik di Mars memang oke, tapi sayangnya John Carter agak sedikit kurang dalam hal kedalaman kisah. Padahal sebenarnya kekuatan terbesar dari film ini adalah pada pencampuran antara aksi dan visual efek yang megah, konsep yang unik dan ditambah kedalaman cerita. Di beberapa bagian, ketiga aspek tersebut bersatu dengan baik contohnya pada saat John Carter bertarung melawan ratusan pasukan Warhoon dimana pada adegan itu ditunjukkan pergolakan hati Carter yang merasa kali ini harus mempertaruhkan segalanya untuk bisa menyelamatkan wanita yang ia cintai dan tidak mengulangi kesalahannya dulu saat harus kehilangan keluarganya. Adegan tersebut berhasil dikemas dengan begitu baik dan epic. Tapi disaat sebuah kedalaman cerita dalam film ini harus ditampilkan tanpa dibarengi adegan aksi yang megah, momen itu gagal sampai dengan baik seperti semisal konflik batin yang dialami oleh Sola dan Dejah. Praktis bagi saya hanya John Carter saja yang bisa sedikit menarik simpati saya. Sangat disayangkan padahal film-film animasi karya Stanton sangat menyentuh dan sangat ahli menarik simpati penontonnya.

Ending filmnya sendiri saya cukup suka, dimana terdapat beberapa kejutan-kejutan kecil yang menyenangkan. Mungkin akhirnya bisa dibilang agak klise tapi bagi saya itulah cara terbaik untuk mengakhiri film ini dan menjembatani film ini dengan sekuelnya nanti yang rencananya akan diadaptasi dari novel The God of Mars. Secara keseluruhan John Carter tidak akan mengecewakan penontonnya. Bagi yang berharap film ini akan menjadi sebuah hiburan penuh aksi dan efek spesial megah maka John Carter punya itu semua. Kemasannya juga ringan, banyak selipan humor yang cukup lucu dan mudah dicerna. Meski kedalaman ceritanya tidak terlalu berhasil dimunculkan tapi setidaknya jalan ceritanya masih menarik diikuti. Tapi patut disayangkan juga film ini tidak sebesar yang saya bayangkan, bujet raksasa yang ada memang tidak terlihat terlalu sia-sia tapi tetap saja semestinya John Carter bisa lebih epic dan lebih besar lagi dari ini.

RATING:

3 komentar :

Comment Page:
Nugros C mengatakan...

nice review,
ane cukup menikmati ni film,tp overall ya biasa2 aja ini film..emg ga berharap lebih juga sih,hehe

tp 10 menit trakhir bner2 memuaskan,,

FANBOY mengatakan...

Mantep bro, gw juga suka sama ni film, tapi gw lagi nunggu THE RAID nich sekarang,,, :D

Rasyidharry mengatakan...

@Nugros makasih udah berkunjung :) emang film begini lebih baik nggak berharap banyak

@fanboy The Raid itu keren!! haha