THE BOURNE LEGACY (2012)

6 komentar
Dengan penghasilan total hampir mencapai $ 1milyar, wajar saja jika franchise film The Bourne dilanjutkan. Dengan tiga film yang sukses baik secara kualitas dan komersial, rasanya tidak ada yang salah dalam keputusan membuat film keempatnya yang akan diadaptasi dari novel berjudul sama ini. Bahkan awalnya semua ini adalah ide yang baik untuk melanjutkan kisah Jason Bourne meski sudah lima tahun absen dari layar lebar. Toh trilogi The Bourne termasuk dalam jajaran film action terbaik dan bisa dibilang turut berperan besar dalam merubah pakem genre film aksi menjadi lebih realistis dan tidak hanya sekedar mengumbar ledakan disana sini. Tapi semuanya berubah jadi mengkhawatirkan saat Matt Damon dan sutradara Paul Greengrass memutuskan untuk tidak ambil bagian dalam film ini. Film dengan judul Bourne tapi didalamnya tidak ada sosok Jason Bourne rasanya terlalu dipaksakan. Meskipun pada akhirnya Jeremy Renner mengambil alih tongkat estafet sebagai tokoh utama, tetap saja susah menghilangkan sosok Jason Bourne yang menjadi ikon film ini. Hal yang sama juga berlaku pada kursi sutradara. Tony Gilroy memang penulis naskah dalam semua film Bourne dan dia pernah menyutradarai Michael Clayton, tapi meneruskan hasil kerja luar biasa Paul Greengrass jelas bukan hal mudah.
Kisah dalam The Bourne Legacy terjadi bersamaan waktunya dengan kisah di The Bourne Ultimatum dimana Jason Bourne masih menjadi buronan. Di tempat lain, Aaron Cross (Jeremy Renner) yang merupakan salah satu anggota Operation Outcome tengah menjalani pelatihan di Alaska. Outcome sendiri adalah bentuk operasi yang tidak jauh beda dibandingkan Treadstone yang melibatkan Jason Bourne. Tapi akibat adanya kasus Bourne, pihak CIA memutuskan untuk menghapus semua pihak yang terlibat dalam operasi tersebut termasuk Cross. Namun dalam upaya pemusnahan tersebut, Cross berhasil lolos. Seiring dengan pelariannya, Cross bertemu dengan Dr. Marta Shearing (Rachel Weisz), seorang ilmuwan yang terlibat dalam operasi Outcome. Marta sendiri bernasib sama dengan Cross, yakni menjadi satu-satunya orang yang berhasil selamat dari pembersihan yang dilakukan terhadap rekan mereka masing-masing. Satu hal yang saya rasakan seusai menonton film ini adalah tidak perlu lagi menyesali kepergian Greengrass dan Matt Damon. Disamping semuanya sudah berjalan, pengganti kedua sosok itu mampu menjalankan tugasnya dengan baik, khususnya Jeremy Renner. 


Aaron Cross tidak jauh beda dengan Jason Bourne, hanya minus hilang ingatan, dan Renner mampu beraksi dengan cukup baik meski saya masih lebih suka Jason Bourne. Aaron Cross tetap tangguh dan taktis meski belum sehebat dan secerdas Jason Bourne. Membandingkan keduanya saya malah merasa Aaron Cross lebih cocok sebagai sidekick bagi Bourne. Meski begitu rasanya akan sangat luar biasa melihat kedua jagoan ini bersatu dalam satu film nantinya. Tentu saja itu bukan hal yang tidak mungkin melihat jalan cerita film ini yang berkaitan erat dengan ketiga film pertamanya. Untuk itulah kita akan sampai pada ide dasar pembuatan film keempatnya ini. Ide Gilroy harus diakui cerdas. Melanjutkan kisah Bourne tanpa Bourne tanpa harus harus terasa dipaksakan adalah hal yang susah, dan ia sanggup melakukan itu. Menjadikan kisah Jason Bourne yang sebenarnya sudah cukup kompleks sebagai puncak gunung es yang berarti masih banyak konspirasi lain yang jauh lebih besar didalamnya adalah keputusan tepat. Dengan begitu jika suatu hari nanti Matt Damon bersedia kembali maka tidak ada kesulitan berarti untuk melakukan itu. Namun jikapun Matt Damon tetap tidak kembali, kisah Aaron Cross masih mungkin untuk dilanjutkan menjadi trilogi berikutnya. Bahkan jika masih menguntungkan, bukan tidak mungkin akan ada agen-agen lain yang akan dimunculkan.
Sayangnya Legacy terasa tidak bersahabat dengan penonton yang belum menyaksikan ketiga film sebelumnya, atau yang sudah lupa akan ceritanya. Harus diingat lima tahun sudah berlalu semenjak Ultimatum, dan dengan kisahnya yang kompleks bukan tidak mungkin orang yang sudah menonton filmnya juga akan merasa kebingungan menyaksikan film ini yang begitu saja menyuguhkan penonton kepada kisah lain dalam Bourne Universe. Diluar ide dasar yang menarik, nyatanya film ini tidak bisa semenarik film-film sebelumnya. Paruh awalnya berjalan lambat. Tony Gilroy seolah kesulitan dalam membaurkan drama konspirasi dengan porsi adegan aksinya. Mungkin akan ada banyak penonton yang tidak mengerti maksud berbagai pembicaraaan berkait konspirasi yang terjadi diawal film. Jika mengingat kembali kemunculan perdana Jason Bourne dalam Identity, maka poin lebihnya adalah Greengrass sanggup membawa penontonnya dalam sebuah kisah yang rumit namun selalu dibalut dengan adegan-adegan yang berjalan cepat dan menegangkan. Sedangkan dalam Legacy, Gilroy tidak sanggup membuat porsi non-aksinya terasa seru. Yang tersisa hanyalah kompleksitas, sedangkan daya tariknya jauh berkurang. Baru setelah melewati pertengahan, semuanya berjalan lebih menarik. Filmnya mulai dijejali berbagai adegan aksi yang cukup seru. Sayangnya jika harus dibandingkan dengan Jason Bourne semuanya masih kalah keren dan seru. Adegan hand-to-hand combat-nya kurang seru dan taktis. Adegan kejar-kejaran motor di akhir memang cukup seru namun terasa kepanjangan dan masih kalah jika dibanding kejar-kejaran mobil di Identity. Tidak adanya momen adu kecerdasan seperti yang terjadi di stasiun Waterloo pada Ultimatum juga mengurangi potensi keseruan, padahal Aaron Cross juga mendapat stimulus peningkat kognitif.

Saya juga tidak merasakan pengembangan yang menarik dari ide dasarnya. Jika Jason Bourne menarik berkat kisah tentang pencarian jati diri, pelarian dan adanya berbagai konspirasi maka kisah Aaron Cross tidak. Masih terasa tidak jelas apa yang ia cari dan apa poin dari film ini. Yang ada hanyalah ia berusaha lari dari kejaran mantan bosnya dan berusaha mencari sebuah obat. Sampai saat tensi sedang meningkat tiba-tiba saja saya mendengar scoring khas film Bourne yang artinya film selesai. Tiba-tiba saja filmnya selesai dan sangat terlihat membuka peluang bagi sekuel. Mungkin ini diartikan bahwa Legacy hanyalah sebuah pengenalan awal, tapi bukankah Identity yang menjadi pengenalan awal terhadap Jason Bourne punya tujuan dan cerita yang jauh lebih menarik? Bukankah film itu juga bisa diakhiri dengan memuaskan dan layak dilihat sebagai sebuah film yang berdiri sendiri tanpa harus membuang potensi adanya potensi sekuel? Sangat disayangkan mengingat kisahnya yang punya lingkup jauh lebih besar dan kompleks namun berakhir dengan hanya seperti ini? Ataukah ini hanya sebuah cara untuk mengulur franchise ini sampai Matt Damon bersedia kembali? Jujur saya sangat berharap hal itu terjadi, karena siapa sih yang tidak merindukan Jason Bourne? Apalagi jika ia dipartnerkan dengan Aaron Cross, saya yakin akan tercipta duet yang begitu keren. Sebelum itu nikmati saja dulu The Bourne Legacy yang setidaknya masih merupakan sajian yang tidak buruk ini.


6 komentar :

Comment Page:
FANBOY mengatakan...

Hmmph.. pingin nonton cuma karna ada si cantik Rachel Weisz aja.. T.T

Satria Pena mengatakan...

Menunggu-menunggu kapan keluarnya film matt damon dalam aksi jason bourne gan.

Rasyidharry mengatakan...

Kabarnya sih Matt Damon tertarik buat main lagi di film kelimanya :)

Anonim mengatakan...

g pantas menyandang titel bourne ni film, sampah banget

Abdial Haq mengatakan...

Not so bad. Tapi Krav Maga-nya masih kerenan Jason Bourne

dibaliklayar mengatakan...

betul banget