TOP 10 FILMS OF 2013

13 komentar
Jumlah film yang saya tonton di tahun 2013 kembali menurun dibandingkan tahun 2012. Padahal tahun 2012 sendiri jumlahnya sudah lebih sedikit daripada tahun 2011. Berbagai kesibukan seperti pementasan dan membuat film kecil-kecilan memang sedikit menyita waktu menonton. Belum lagi kocek yang makin menipis membuat saya tahun ini banyak melewatkan film-film yang dirilis di bioskop. Tapi tahun 2013 cukup berkesan bagi saya karena dalam kesempatan menonton bioskop yang sedikit itu, nyatanya film-film Hollywood yang diputar disini tidak terbatas hanya film-film blockbuster belaka. Siapa sangka dalam waktu berdekatan film-film keren seperti Rush, Prisoners sampai Gravity diputar disini? Selain itu tahun 2013 juga membuka mata saya pada film-film dokumenter yang tidak lagi saya anggap membosankan. Film-film seperti The Imposter, Searching for Sugar Man, The Act of Killing, Stories We Tell, Room 237 sampai Blackfish adalah dokumenter yang memuaskan. Bahkan untuk pertama kalinya daftar film favorit saya dalam setahun diisi oleh dokumenter.

Menyebut daftar ini sebagai film terbaik mungkin kurang tepat. Saya lebih suka menyebutnya sebagai film-film yang paling berkesan bagi saya di tahun 2013 lalu terlepas dari film itu memang bagus atau tidak secara kualitasnya jika ditinjau dari sudut pandang objektif apalagi profesional (baca: kritikus). Pertama-tama saya akan menyebutkan lima film yang masuk daftar honorable mentions, yakni film-film yang sangat dekat untuk masuk 10 besar namun akhirnya terpaksa saya pinggirkan.

HONORABLE MENTIONS:
THE IMPOSTER sesungguhnya masih masuk daftar 10 besar di menit-menit terakhir namun saya akhirnya memutuskan tidak memasukkan film ini. Sebuah dokumenter yang tersaji begitu intens layaknya film thriller yang dikemas dengan rekonstruksi kejadian layaknya film dramatis. FRANCES HA pun nyaris masuk 10 besar. Sebuah sajian pendek nan sederhana namun padat serta penuh perasaan dan kelucuan. Greta Gerwig menyajikan karakter wanita paling lovable tahun 2013. SIDE EFFECTS memuaskan saya dengan berbagai twist berlapis yang melengkapi thriller investigasi yang berjalan cepat ini. BLACKFISH menjadi satu lagi dokumenter berkesan yang menyibak berbagai macam fakta mengejutkan yang ditutup-tutupi oleh SeaWorld plus memberikan horor yang mencekam. Sebagai penutup ada UPSTREAM COLOR yang menandai kembalinya Shane Carruth lewat sebuah film yang lagi-lagi menantang otak ini untuk berpikir keras mencerna simbolisme yang bisa begitu indah nan puitis.

Dan ini dia daftar 10 besar pilihan saya:

10. ONLY GOD FORGIVES
Mungkin film paling divided tahun 2013. Ada yang membencinya, ada pula yang memujanya. Saya termasuk yang memujanya berkat sajian atmosferik yang menghipnotis milik Nicolas Winding Refn. Berjalan lambat, penuh slo-mo serta lampu-lampu neon yang seolah membawa saya ke dunia lain yang penuh imajinasi. Perjalanan ke dunia misterius dimana Tuhan menghukum dengan kekerasan dan manusia mencoba melawan Tuhan. Tentu saja Winding Refn lagi-lagi membawa musik-musik retro yang membuai telinga disini. (review)

9. THE GREAT BEAUTY
Tanpa plot utama, ini hanya sebuah perjalanan merenungi kehidupan dan kematian yang begitu indah. Menangkap satu demi satu momen periodik dalam hidup karakternya saya dibuat terpukau saat secara bergantian tiba di dunia hedonisme yang penuh pesta dan dunia mahakarya seni yang penuh keindahan dan perenungan. Sinematografi megah berbalut dengan scoring yang megah pula menjadikan perjalanan mencari The Great Beauty ini begitu indah. Layaknya puisi yang divisualkan.(review)

8. ZERO DARK THIRTY
Mungkin seharusnya film inilah yang paling berjaya di ajang Oscar 2013 lalu. Naskah padat, berjalan tanpa ada satupun momen percuma. Saya begitu suka bagaimana ketegangan bisa dibangun dalam sebuah film peperangan tanpa harus banyak mengekspose baku tembak melainkan penyusunan strategi yang menimbulkan banyak perdebatan. (review)

7. THE ACT OF KILLING
Dokumenter yang sesuai dengan hakikatnya yakni menyajikan fakta apa adanya dan memberikan banyak pengetahuan baru pada penonton mengenai subyek yang diangkat. Begitu brutal, sadis namun juga tidak melupakan aspek emosional. Mengungkap salah satu sisi tergelap nan tersembunyi yang pernah terjadi dalam sejarah Indonesia. Mudah bagi kita menyebut Anwar Congo dan rekan-rekannya sebagai monster pembunuh, tapi sebenarnya mereka hanyalah manusia biasa yang punya perasaan dan hanya ingin bebas. Ya, mereka adalah free-man. (review)

6. BEFORE MIDNIGHT
Mungkin ceritanya tidak semulus dua film sebelumnya, namun film ini membawa saya pada dimensi baru hubungan Jesse dan Celine yang memasuki babak baru dan makin matang. Konfliknya makin rumit dan pertengkaran mereka berdua membuat saya turut bersedih. Apalagi saat momen Celine berkata bahwa ia tidak lagi mencintai Jesse, disitulah momen emsional yang membuat saya serasa patah hati, hingga akhirnya konklusi manis itu menutup trilogi favorit saya sepanjang masa ini. (review)

5. MOEBIUS
Brutal, depresif dan mengalun tanpa satupun dialog. Ini adalah Kim Ki-duk dalam karyanya yang paling gila. Tapi semakin gila dan berani film dari sutradara favorit saya ini maka semakin saya menyukai filmnya. Namun ini bukan sekedar pameran kegilaan karena ada studi psikologis yang juga mendalam disini. Kegilaan yang menyentuh saat hubungan ayah dan anak dieksplorasi secara sinting. (review)

4. WHAT THEY DON'T TALK ABOUT WHEN THEY TALK ABOUT LOVE
Tidak hanya film Indonesia terbaik tahun ini namun juga yang terbaik yang pernah saya tonton. Sinematografinya indah, musiknya luar biasa, begitu pula dengan cerita yang ditawarkan. Disaat mereka yang "berkekurangan" juga punya rasa cinta serta kisah romansa yang sama dengan orang pada umumnya. Bahkan cara mereka memandang cinta bisa lebih mendalam. Lagu Nurlela milik Bing Slamet tidak pernah bisa lepas dari ingatan saya setelah menonton film ini. Sederhana, indah, puitis. Hebat! (review)

3. DJANGO UNCHAINED
Sederhana saja, semua aspek yang saya harapkan ada dalam film Tarantino muncul disini. Alur yang berjalan gila, dialog ajaib, karakter unik serta twist yang tidak terduga. (review)

2. GRAVITY
Pengalaman sinematik luar biasa dari Alfonso Quaron. Sinematografi mempesona, pergerakan kamera yang layaknya pertunjukkan sulap, penerapan hukum fisika yang pastinya didasari riset mendalam, serta akting memukau Sandra Bullock. Namun ini tidak hanya tentang astronot yang terjebak. Ini adalah kisah luar biasa tentang proses lahir kembali, memulai sesuatu yang baru. (review)

1. LIKE SOMEONE IN LOVE
Seperti judulnya, menonton film Abbas Kiarostami ini membuat saya seperti sedang merasakan jatuh cinta yang begitu indah. Mengalun dengan lambat filmnya membungkus kompleksitas hidup, cinta dan segala perasaan yang ada dalam sebuah kesederhanaan. Ini adalah kisah tentang rasa cinta yang terjalin antara sesama manusia apapun hubungan yang terjalin diantara mereka dan bagaimanapun cara mereka mengungkapkan perasaan tersebut pada objek yang mereka cintai. Ditutup dengan ending yang memunculkan tanda tanya, makin sempurnalah film tentang rasa cinta yang memang selalu dipenuhi tanya ini. Film yang luar biasa indah, indah, indah. (review)

13 komentar :

Comment Page:
Anonim mengatakan...

saya suka LIKE Someone In Love,,,,

Antown mengatakan...

wah sudah ada bocorannya, mantap.

Daniel mengatakan...

Saya juga termasuk yang *lumayan* suka sama OGF. Awalnya sih gak terlalu, tapi kedua kalinya nonton jd tambah suka. And jadi penasaran sama Great Beauty nih. Nice list! :D

Anonim mengatakan...

Aseekkkkk Like Someone In Love juga, tak kira cuma aku sendiri nih yang sukanya kebangetan...sempet mau masukin The Great Beauty sama DJANGO UNCHAINED tapi lagi-lagi sebuah seleksi yang sulit, semakin banyak nonton film lainnya semakin bingung dah..dan untuk itu aku keep Blackfish untuk 2014 saja :) Nice list ....

Unknown mengatakan...

Wow up to date bgt :D gue jg suka trilogy before ssm, what they dont talk... jg keren! Nice post

Rasyidharry mengatakan...

OGF itu makin sering ditonton makin suka :D

Rasyidharry mengatakan...

Bener-bener susah awalnya nentuin peringkat pertama, nomor 1-6 semuanya menurutku sama-sama luar biasa. Tapi setelah nonton Like Someone in Love buat ketiga kali, akhirnya yakin tuh film yang paling cakep

Rasyidharry mengatakan...

Kalo aja Before Midnight sekelas sama Sunset & Sunrise pasti nomor satu disini hehe

Abay Abal Akbar mengatakan...

Keren reviewnya :))

Ryan Ferdinand mengatakan...

hey, The Conjuring tdk dimasukkan?

Rasyidharry mengatakan...

Awalnya list ini ada 20 film dan The Conjuring masuk, tapi setelah jadi 10 terpaksa dipinggirkan :)

Fauzi mengatakan...

Udah nonton Like Someone In Love (setelah lihat list ini sih hehe). Ternyata itu bukan film buat semua orang haha
Secara teknis sih bagus ya, sinematografinya gak biasa, waktu akiko ngomong di telepon tapi yang di syut justru suasana bar, voice mailnya nenek akiko (dibagian sini sempat berkaca-kaca), kemudian saat dikamar, ketika bayangan akiko diperlihatkan di layar televisi..Agak teringat dengan film jepang yang judulnya 'stranger of mine'..tonenya rada mirip

Tapi ya, alurnya lambar bener, agak ngantuk juga haha. Baca premisnya, kirain ada adegan vulgar, eh ternyata..

Rasyidharry mengatakan...

Haha emang itu film segmented banget dan sama sekali nggak vulgar walaupun premisnya tetang pelacuran. Tapi coba aja tonton lagi, siapa tahu setelah tahu bisa lebih jatuh cinta sama filmnya (promosi) haha