BLACK PANTHER (2018)
Rasyidharry
Februari 15, 2018
Action
,
Andy Serkis
,
Bagus
,
Chadwick Boseman
,
Letitia Wright
,
Ludwig Göransson
,
Michael B. Jordan
,
REVIEW
,
Ryan Coogler
,
Science-Fiction
66 komentar
Di Black Panther, Wakanda
digambarkan sebagai negara adidaya makmur, berteknologi maju, yang tak
melupakan akar kulturalnya. Sementara para pemegang tampuk kekuasaan tidak
memanfaatkan kekuatan mereka untuk berlaku semena-mena. Itulah surat cinta
sekaligus pernyataan filmnya. Apabila kulit hitam yang ditekan diberi kuasa dan
sumber daya, apakah mereka akan balik menginjak-injak?
Dengan tegas Black Panther menjawab, “TIDAK”.
Ketika realita memperlihatkan Trump enggan menampung pengungsi, T’Challa
(Chadwick Boseman) membuka pintu Wakanda lebar-lebar. Setelah pengalami
pergolakan batin dan politik tentu saja.
Bisakah orang baik menjadi Raja? Menurut mendiang T’Chaka
(John Kani), hal itu sulit, sehingga takkan mudah bagi sang putera memimpin
Wakanda. Bagaimana T’Challa berusaha menjadi Raja sebaik mungkin yang dapat
memakmurkan dan membahagiakan rakyatnya adalah fokus utama Black Panther. Tidak ada invasi alien, tidak ada Dewa kematian
menyerbu. Skala dijaga di lingkup internal Wakanda, dan sebagaimana negara
kebanyakan, perebutan kekuasaan serta invasi asing jadi problematika. Ulysses
Klaue (Andy Serkis) adalah pihak luar yang ingin mencuri vibranium, tapi ancaman
terbesar selalu berasal dari dalam.
Datanglah Erik “Killmonger” Stevens (Michael B. Jordan) demi
merebut tahta T’Challa sekaligus bergabung bersama Loki, Baron Zemo, dan
Vulture di jajaran villain terbaik
MCU. Mampu ia jatuhkan T’Challa ke titik terendahnya, satu hal yang tidak semua
villain bisa lakukan pada pahlawan
super. Pun terdapat alasan personal sehingga Erik Killmonger tak semudah itu
diklasifikasikan sebagai “orang jahat”, di mana pertemuan dengan sang ayah
memberi momen personal yang memantapkan pondasi penokohan itu. Saat Chadwick
Boseman adalah Raja yang meneduhkan, maka Michael B. Jordan menjadi ekstrimis
berapi-api. Keduanya karismatik.
Mengusung gesekan ideologi bernuansa politis, wajar tatkala Black Panther tanpa injeksi humor
sebesar mayoritas film MCU, meski balutan komedi tetap hadir dalam takaran
secukupnya. Apa jadinya film positif nan penuh harapan macam Black Panther jika tidak dibarengi tawa?
Naskah tulisan sutradara Ryan Coogler bersama Joe Robert Cole mungkin bukan
naskah dengan alur revolusioner, bahkan cenderung repetitif. Tapi kekurangan
itu ditebus lewat dialog kaya subteks soal ras, politik, hingga budaya.
Bicara mengenai budaya, suasana afrofuturism milik Black
Panther jelas salah satu penataan artistik terbaik dalam film pahlawan
super. Kostum beraneka warna berbalut desain unik, beberapa upacara adat, bahkan
pesawat milik T’Challa menyerupai topeng suku-suku di Afrika. Peleburan sisi
tradisional dan modernnya berjalan sempurna. Wakanda melestarikan budaya tanpa
menutup pintu akan perkembangan teknologi, seperti diwakili oleh Shuri (Letitia
Wright), adik T’Challa yang memfasilitasi Ryan Coogler menyuntikkan rasa James
Bond ke dalam Black Panther.
Sayangnya Coogler belum terlalu ahli merangkai adegan aksi. Tampak
jelas kala klimaks medioker berbalut CGI ala kadarnya berlangsung. Tapi itu pun dikarenakan deretan aksi yang mendahuluinya jauh lebih superior: Kejar-kejaran
di jalanan Korea yang melibatkan senjata futuristik hingga pertarungan memperebutkan
tahta di samping air terjun yang kental keindahan budaya termasuk musik nuansa
Afrika buatan Ludwig Göransson. Semua hal dalam Black Panther, entah musik, kostum, atau penghormatan ala Wakanda
bakal membuat black culture lebih
terdengar bahkan terlihat keren di mata publik. Apa saya sudah menyebut kalau film
ini turut meninggikan para wanitanya yang demikian tangguh? Sungguh sebuah
representasi penting.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
66 komentar :
Comment Page:Spoiler
.
.
.
.
.
.
Soul Stone berada di cincin Tchalla
Best MCU villian.
Loki, Baron Zemo, Vulture and Killmonger.
Next will be THANOS
Credit scene cmn 1 kali ya?
@anonim Sampe Thanos melempem, bubarin aja MCU
@Christopher 2 kali, mid dan after credit
apakah ini termasuk salah satu film marvel terbaik?
Barusan nonton. Kursi bioskop hampir terisi semua tp terasa sepi krn penontonnya terkesan anteng2 saja, bahkan disamping gw malah main hape. Gak tau apa filmnya yg kurang menarik atau gimana.. menurut gw sih ceritanya menarik tp eksekusi laganya yg medioker, tokoh yg mencuri perhatian di film ini justru Shuri (adik Black Panther)
@imam boleh lah masuk top 5 :)
@agoesinema di luar action yang biasa, ini soal ekspektasi. Penonton umum ya harapannya Marvel itu full action dan ketawa-ketiwi
Film marvel yg paling menyentuh, semuanya pas
asik juga sih villainnya punya motif baik yg make sense mikir kedepan buat membela "sodara-sodaranya" di luar sana, tapi eksekusi dan caranya itu yang menjadi masalah. best bener, lah villainnya.
Cukup enjoy sih filmnya.. Kita benar benar diajak mengenal Wakanda beserta segala di dalamnya.. Jadi nunggu Infinity War di Wakanda nanti.. Yang kurang menurut gw action-nya sihh...
Pokoknya kalau atas nama film Marvel ,mas rasyid selalu ngasih rating gede?
Dari awal Black Panther secara penokohan kurang kuat dan kurang familiar dan buat apa coba pentingnya wakanda dalam kehidupan sehari2? Negara buatan yg aneh.
Tanpa Black Panther pun, MCU msh tetep ok kok.
Villain Vulture sampah bro, semenjak spiderman ditangan MCU, makin ga jelas mau dibawa kemana film spiderman kalau cuma ambisi nyari duit doang. Cerita dangkal nan ababil
@Benny Nah itu, minoritas mana pun bakal relate sama Killmonger.
@Billy Betul, lebih tepatnya karena jumlah action yang dikit, sekalinya kurang oke jadi berasa banget
@Muhammad Please, pola pikirnya dibalik. Bukan karena "suka sama Marvel jadi kasih rating gede" tapi sebaliknya. Monggo dibaca baik-baik review-nya dan jangan lihat angka doang :)
Thanks god black panter tidak dibuat dengan sense of humor yang berlebih layaknya Thor Ragnarok yg jadi ngurangin feel nonton film nya krena smua dijadiin candaan, untuk Black Panther justru menikmati si dengan semua takarannya yang pas gini, jadi rindu film DC yang bernuansa dark tapi tetep tampil prima, cmonn DC buatlah bagusnya film marvel ini buat jadi motivasi, krena fanboy mu akan slalu menunggu
Komentar pertama dari saya ya mas rasyid. biasanya anteng aja nyimak. hehehe
Memang tema yang diangkat keren, apalagi hingar bingar-nya rasisme saat ini. Tapi kok kurang nonjok ya. Yaah, namanya juga soal selera, pasti tiap2 orang punya penilaian berbeda. :D
Btw, bener juga @Lucass, kalo film ini terlalu receh atau sm recehnya dengan Thor:Ragnarok, besok2 saya kalau mau nonton film MCU mesti nunggu reviewer kesukaan dulu dah. Kalau filmnya serius, itu bukan MCU's style banget, tapi kalau terlalu receh komedinya, bikin kening berlipat sebanyak lipatan perut. :P
Yg jelas, film BP masih worth it to watch lah, tapi jgn berekspetasi terlalu tinggi, kalau gg puas, agak nyesal sendiri. hehehe
@Lucass Sebenernya tinggal soal perspektif aja kan. Pandang aja Ragnarok sebagai film komedi. Gak ada masalah, bagus malah. Kalau Infinity War & Black Panther jadi komedi, baru itu geblek. Nggak ada masalah juga DC dark, sebagai gantinya, kalo mau tone serius, skrip kudu bagus. Itu masalahnya.
@Osirisia Kalau kurang ngena sama BP (di luar soal eksyen yang kurang), murni karena nggak relate aja. Buat yang dekat sama isunya (nggak perlu kulit hitam, asal korban represi), pasti ngena.
Sorry nih bro, buat gw komen lu ini justru membuat lu terlihat gak ngerti film dan konteks dari film yg lu tonton wkwk
Spiderman homecominh itu, Spidermannya bocah SMA. Lo ngarep konflik macam apa sama anak SMA? Pengen konflik politik, mafia dll kayak The Dark Knight? Wkwk
Anak SMA tuh masalahnya emang receh, sekedar pembuktian diri sama cinta2an, dan buat gw filmnya sangat berhasil mempresentasikan itu.
Vulture? Dia bukan villain penguasa dunia, dia cuma bapak yg pengen keluarganya makan dam hidup nyaman, kebetulan caranya salah dan ketemu Spiderman.
Kalau mau nonton film yg isinya satu superhero nyelametin seluruh dunia atau satu kota (yg gak masuk akal), jangan nonton MCU bro, gak bakal nemu wkwk
@Uda Nah itu kuncinya. Konteks. Homecoming ya cerita SMA, Ragnarok ya komedi, nggak bijak dan nggak bisa dibandingkan sama misalnya TDK. Berdiri sendiri-sendiri. Makanya kudu fleksibel. BP mungkin kurang di action yang seru, tapi soal representasi black culture luar biasa.
Setuju
Terlalu banyak org yg menonton film superhero dg satu parameter : The Dark Knight
Man, film superhero sejatinya film yg fun dan mengincar penonton dewasa muda. Kalo sesekali ada yg rada njelimet macam WatchMen atau Dark Knight, bukan berarti semua film superhero seharusnya seperti itu.
Yah klo fans superhero dadakan yah seperti komen diatas ini. Apaaa apaaa mau bak buk bak buk hajar sana sini tanpa konteks cerita yg kuat.. plis man
Nah, seperti komiknya sendiri, mestinya film superhero itu beragam. Batman misalnya, boleh dark macam TDK, boleh juga cheesy & fun, toh di era 60-an pun komiknya gitu. Semua pernah dibungkus secara gelap/serius, pernah juga ringan
Bang mau nanya oot dari BP sih hehe. Bang pernah ikut plaza indonesia film festival gak? Mau nanya itu film yg diputer ada subtitle nya gak? Mau nanya juga itu gratis apa bayar bang? Udh nyoba nanya ke admin plaza indonesia di medsos tp ga dibales2 hik hiks. Makasih ya bang.
Please, kayak Mas Rasyid bilang tadi; pola pikirnya diubah.
Penokohan BP yang “kurang kuat” itu justru the whole point. T’Challa bisa dikatakan raja kemarin sore, terpaksa naik takhta karena ayahnya terbunuh di UN. Penokohan T’Challa yang tipikal raja muda arogan (dan agak flat) pada awalnya itu basis character development. Dengan adanya konflik di dalam dan luar Wakanda, seperti Kilmonger dan Klaue, justru memaksa T’Challa untuk lebih dewasa dan wise dalam berpikir dan bertindak sebagai raja maupun superhero.
Selanjutnya, “apa pentingnya” kehidupan Wakanda diperlihatkan? Pertama, ini adalah pembukaan, dalam artian kita diperlihatkan bagaimana suatu negara Afrika fiktif non-kolonisasi bisa berkembang. Kedua, Wakanda memegang perang penting sebagai support anak anak Avengers dan GOTG dalam IW nanti dengan teknologi dan resource mereka. Ketiga, Infinity War secara garis besar akan terjadi di Wakanda.
“Tanpa Black Panther, MCU tetap ok”. Mungkin iya, tapi kalau tidak ada BP, Wakanda, ataupun T’Challa—darimana Cap dan teman temannya mendapat shelter, resource, dan support?
Liat bos gmn fight nya spiderman Vs Vulture, medioker abis , terlalu gampang ngalahin musuh nya, adek gw yg masih SMA dikasih suit begitu juga bakal menang lawan vulture. Plis deh bro , cerita cinta juga ga jelas Peter MCU, ga ada chemistri sm sekali, teman2 nya jg ga jelas apalagi flash yg cuma bisanya ngomong Penis* Parker.
Cerita rendahan, mending Old Spiderman dan tas lbh dapat chemistri musuh nya dan kisah cinta lbh ok
@Tsarah Bener itu, selain subteks soal kehidupan Afrika dan black culture, Wakanda peranannya besar buat Infinity War karena salah satu main battle (dan kemungkinan soul stone) ada di sana.
@Fega belom pernah sih, tapi subtitle ada kok, kalau nggak itu film Rusia gimana, haha. Free, tapi kalau nggak salah perlu registrasi dulu, jadi gak berebut kursi di hari H
@Rasyidharry Nah, pemikiran aku juga begitu. Soul Stone kemungkinan ada di Wakanda, apalagi dengan setting development lab yang keliatan kayak bottomless pit itu bisa jadi paling bawah.... he he he.
Sekali lagi bro.
Mereka bocah SMA, ya emang kagak jelas lah. Gimana sik wkwkwk
Ngalahin musuhnya gampang? Ya EMANG. Vulture bukan Green Goblin yg disuntik kuat, atau Venom. Dia cuma bapak2 pake mesin terbang. Buset dah.
Kalau Spiderman lawannya si Thanos, dan kalahnya begitu doank, gw pun bakal protes kayak lu.
Liat konteks filmnya broooo
no comment lah buat black panther, lebih ke ekspektasi pribadi sih bagus atau enggaknya. Klau menurut gua sama kaya komentar komentar sebelumya semua udah oke emang tinggal d actionnya. Tp klau villain d tambah thanos kayanya seru ya. haahhah
@Tsaerah Make sense, bisa jadi klimaks Infinity War rebutan soul stone di Wakanda. Kalau nggak ada BP, mana peduli kita pas pasukan Wakanda dibantai Thanos
@Taufik Kalo ada Thanos sekarang yang ada buka lapak jualan batu akik sama baju koko bareng :D
Black Panther membuat image kebudayaan Ras Afrika terasa teragungkan..
Perebutan tahta dg aneka gejolak politik jd keringatan kondisi serupa di Republik tercinta..
Overall, baju nya T'challa bener 2 menginspirasi ane buat baju serupa utk event kondangan..
sendalnya sekalian mas wkwkwk, old schoolnya wakandan
@Rasyid Personally, Black Panther adalah keluaran MCU terbaik setelah Winter Soldier. As I quote my friend, plotnya “self-contained”—dalam artian goal dan permasalahan mengitari pribadi heronya sendiri dan lingkungan, jadi terlihat fokusnya.
Setiap kemunculan serkis di BP malah Saya mbayanginnya itu caesar..saking ciamiknya dia di trilogi of apes (ditambah mocap yg ciamik pula).
Ngeliat black panther kita akan sadar bahwa kekayaan Dan teknologi Wayne Dan Stark industries ga Ada apa2 nya haha..
Sebetulnya efek dari ramuan heart shape herb itu apa si bagi kekuatan fisik si black panther?
Gue nonton BP ngarep Soul Stone muncul.
Mungkin udah ada di tangan Thanos atau mungkin di dahi Adam Warlock.
Hidup Fanboy ;)
Dan udah dikonfirmasi Shuri lebih jenius dari Stark :)
Superpower biasa sih. Kekuatan sama bisa lompat kayak panther
Dilihat dari foto & trailer IW, soul stone yang Thanos dapet belakangan. Kalau sampe ada Warlock heboh dunia persilatan :D
Dann.. baju koko black panther sdh tersedia di OL shop.. wkwkwk
Warrbyasak :D
Maksudnya mas gimana? Perang lawan Thanos di Avengers infinity wars itu endingnya MCU atau gimana? Abis itu MCU ada lagi gak? Stlh segmen infinity wars?
Baru kali ini liat kolom komentasnya bos rasyid sepenuh ini wkwk
Oh nggak, maksudnya kalau sampe Thanos nggak jadi villain yang oke dan dia kebanyakan becanda kayak Ultron, itu kebangetan. Bakal hilang kepercayaan ke MCU kalo sampe begitu
Wets, belum apa-apa ini. Tengok aja tiap film MCU, Dunkirk, Pengabdi Setan :D
Fairly speaking, fighting sequence Homecoming emang medioker, tapi itu masalah di directing, bukan penokohan villain. Vulture salah satu villain yang bagus karena karakternya well-developed dan akting bagus.
Soal interaksi temen Peter, monggo ditonton film-film John Hughes :)
Bener tuh kayk mas faisal diatas, Black Panther ceritanya boring sekali. Aku sampai ngantuk.apa kurang kopi yaa
Keren kok filmny
Sebelah gw jg main hape, studio hampir penuh tp cenderung anteng, tp gak boring2 amat koq... actionnya aja yg medioker, pake badak segala jd mirip narnia... filmnya nanggung mau serius atau ngelucu seperti film2 MCU lainnya.. tp ada satu dialog yg berhasil bikin gw ketawa,waktu Shuri menerangkan sepatu ciptaannya, itu lucu bgt tp banyak penonton yg gak ketawa (mungkin gak ngerti)
Kalau boleh tau, boringnya dalam sisi apa?
Mungkin karena aku menonton Black Panther tanpa terpikir ekspektasi stereotipe terhadap Marvel (yang biasanya bombastis dalam cerita, action, dan visual effects), menurutku Black Panther menjadi salah satu cerita dalam film Marvel yang self-contained—terfokus pada dirinya sendiri dan lingkungannya (alias sebagai raja yang hanya ingin sesuatu hal yang terbaik bagi negarany), ketimbang menggunakan big goals seperti saving the entire world.
Tone di sini kencang dengan tersiratnya message tentang rasisme, serta, as I quote my friend, ini juga menyentil black liberals, alias para black people di dalam realita yang pemikirannya se radikal Kilmonger. Itu tamparan, menurutku, and that’s how I see it.
Besides, aku dapet vibe Black Panther mirip seperti aku nonton Creed—karena ini yang megang Ryan Coogler, sutradara yang kental juga dengan drama tentang black people, Black Panther akan lebih terasa dramanya (yang mengarah ke drama kerajaan) ketimbang action bombastis seperti biasanya MCU.
Terkonfirmasi dimana mas rasyid? Nanti black panther generasi Masa depan bakal kelimpungan juga ya kalau vibranium abis ditambang..kudu diganti adamantium. Haha
@Fatimah mungkin film ini emang bukan selera mu Mba.��
Ini film Marvell pertama yang gue tonton tanpa arahan dari temen gua yang doyan film superhero. Nontonnya less-expectation. Gue bukan superhero lovers, jadi ga terlalu merhatiin kurang action dll lah. So far, entertaining, humornya pas. Killmonger sik badass pisan. And slalu ya. Marvell nih pinter bikin soundtrack film. Soundtrack nya bagus2. Asik.
@Jesica Ada kok di interview sama salah satu produsernya. Pernyataan dia "Shuri is the smartest person in the world, smarter than Tony Stark". Tunggu, 2020 adamantium masuk MCU :D
@Nidya Yes, sejak GotG pilihan lagunya asyik-asyik & genrenya menyesuaikan tiap film juga.
Kenapa ya Black Panther dilabeli 17 tahun ke atas utk peredaran di indonesia, pdhl film ini aman aman saja
Entah, mungkin perihal rasisme yang diangkat. Tahu sendiri LSF suka aneh
Gara2 label ini sy gak jadi bawa anak nonton.
Bang minta saran mending nonton dilan apa black panther .?
Walah Black Panther dong :)
baru sempat nonton tadi, dan suka! fix top three Marvel movies favorite, nih. sejujurnya pas liat Chadwick di CW agak ragu, cocok pas jadi BP tapi kalo buat jadi raja kok kurang, trus nonton ini baru ngeh dan maklum, ibaratnya dia masih muda dan belum begitu disiapin sama ayahnya, tapi ayahnya meninggal, ngeliatnya kayak kepaksa tapi pelanpelan dia berusaha untuk jadi raja yg baik dan bertanggungjawab. pas dialog "I AM YOUR KING NOW!" rasanya pengen berlutut bilang, "your highness" hahaha.
saya jadi kepikiran, kalo Thor dibuat selucu itu, BP serius, khawatir IW nanti dibuat nangis nih sama Marvel.
oya, mau cerita ga penting, pas tambahan credit (biar aja spoiler) ada penonton ngobrol :
"itu siapa?"
"bucky. musuhnya kapten trus jadi temennya"
pengen ngelempar pake tameng Kapt rasanya :(
Makasih saranya bang rasyid ane jadi nonton BP, btw filmnya epik sebagai penikmat film ane rasa gak ada cacatnya deh, epik pokonya kalo yang lain ngantuk ane malahan melotot saking takjubnya ,, itu mah ngantuk kali ,, dan ane paling, suka adegan pas kamera terbalik trus muter perlahan beeuuudd epic kece tuh si erik. 😁
Udah siap lah dibikin nangis. Civil War & GotG 2 aja nangis haha.
Oh ada yang kurang, musuh capt, lalu jadi temennya, lama-lama jadi cowoknya *eh*
Yeaah, pake coat & dengan cara jalan yang seolah ngomong "I'm the coolest guy in the world, motherfucker"
lah iya, pas nonton Age of Ultron juga nangis, di adegan terakhirnya Quick Silver #lemah
hahahaha, bang Rasyiiiid, itu kan plotnya Anthony & Joe Russo as Stucky shipper #myshipissailing
Salah satu momen terbaik di salah satu film MCU paling mengecewakan itu
Sudah kuduga banyak Stucky shipper haha
Gw kecewa gak ada tanda2 captain america sama winter soldier di film ini. Terakhir kali mereka kn sembunyi di wakanda.
Menurut gw man of the matcm film ini adalah M'baku *lol
@Maksum Bucky kan ada di credit scene. Kalau di tengah bahaya, bisa distraksi sih
Jadi emang masih ada credit scene lagi selain deklarasi wakanda dibuka untuk umum. I knew it!
@Maksum kuncinya mah film MCU selalu ada credit scene yang di ujung. Kalau di tengah udah ada, berarti lebih dari satu :D
@RAsyidharry film MCU nggak selalu ada credit scene di akhir mas. The Incredible Hulk sama Avengers: Age of Ultron cuman di tengah doang. :)
Posting Komentar