REVIEW - DON'T LOOK UP

5 komentar

Suatu malam saya sedang bersama teman-teman di sebuah tempat makan. Salah satu dari mereka mulai bercerita. Ceritanya menarik. Saya dan teman-teman lain tertawa tiap punchline dilemparkan. Mengetahui ceritanya disukai, ia pun terlena oleh perhatian yang didapat, kemudian terus mengulang punchline, melanjutkan cerita tanpa tahu kapan harus berhenti, sampai akhirnya antusiasme kami memudar. 

Menonton Don't Look Up terasa serupa. Adam McKay, yang sejak The Big Short enam tahun lalu memilih bertransformasi jadi Aaron Sorkin, punya premis kuat nan relevan. Apa jadinya kalau pemerintah tak memedulikan perkataan ilmuwan kala menghadapi bencana besar yang segera datang? Kita tahu betul bagaimana kelalaian (atau bisa disebut "kebodohan") itu memakan nyawa jutaan manusia pada dua tahun terakhir. 

Tapi bencana di film ini bukan berasal dari virus, melainkan komet raksasa yang bakal menghantam Bumi dalam jwaktu enam bulan. Kate Dibiasky (Jennifer Lawrence), calon doktor bidang astronomi, dan profesornya, Dr. Randall Mindy (Leonardo DiCaprio) jadi yang pertama menyadari ancaman tersebut. 

Keduanya melaporkan penemuan itu ke Gedung Putih, dengan harapan muncul solusi, hanya untuk mendapati bahwa Presiden Janie Orlean (Meryl Streep) dan puteranya yang juga berposisi kepala staf, Jason (Jonah Hill), lebih mementingkan soal elektabilitas pemilu. Dibiasky dan Mindy diminta "menunggu", bahkan ditertawakan. 

Momen pertemuan ini secara khusus, serta karakter-karakter pemerintah secara umum, dipakai McKay guna menyentil Trump dan kroni-kroninya. Hasrat mengolok-olok itu bisa dipahami, namun kerap membuat Don't Look Up cenderung dangkal. "Mereka bodoh". Titik. Berhenti di situ. Tetap sebuah sindiran, namun pemaparannya lebih dekat ke arah ejekan biasa daripada satir yang cerdas. 

Akibat penolakan Gedung Putih, keputusan berpaling ke media pun diambil oleh protagonis kita, di mana keduanya diundang sebagai bintang tamu acara talk show pagi The Daily Rip, yang dipandu Jack Bremmer (Tyler Perry) dan Brie Evantee (Cate Blanchett). Sekali lagi kekecewaan harus mereka rasakan. Publik lebih tertarik akan gosip romansa Riley Bina (Ariana Grande) si bintang pop, ketimbang berita kehancuran dunia. 

Merupakan langkah natural ketika McKay turut mengkritisi media yang berprinsip "keep the bad news light", juga tendensi publik yang cenderung menggandrungi hal-hal trivial di era media sosial. Sama halnya dengan kritik terhadap seksisme tatkala publik menyikapi Mindy dan Dibiasky secara berlawanan, maupun sosok Peter Isherwell (Mark Rylance), yang sosoknya bak kombinasi para tech billionaire kenamaan dunia nyata, sebagai perwakilan korporat serakah. 

Segala problematika di atas sungguh terjadi. Relevan. Sebuah progresi natural dari premisnya. Tapi McKay terus menambah isi, sehingga alurnya membengkak, semakin melebar di paruh kedua, sampai di titik saya tak lagi tahu, "apa" atau "siapa" yang filmnya ingin tertawakan. Termasuk saat Timothée Chalamet sebagai Yule ikut memenuhi ensemble cast-nya. 

Kelucuan masih tersebar di banyak tempat, sementara DiCaprio dan Lawrence tampil kuat, biarpun memerankan karakter yang sama-sama pernah mereka lakoni sebelumnya (Lawrence dengan gaya angsty, DiCaprio dengan kecemasan yang terus menghantui). Bukankah artinya Don't Look Up bukan film buruk?

Benar, namun menilik setumpuk potensi di seluruh departemen, hasil akhirnya mengecewakan. Don't Look Up pun layaknya parodi akan ambisi McKay menjadi Sorkin. Alih-alih dinamis, keliaran bertuturnya, terutama melalui penyuntingan, lebih terasa mendistraksi. Bahkan terkadang memusingkan, seperti sedang menonton film yang berlebihan memakai teknik shaky cam. 

Don't Look Up terlalu berambisi menjadi dan menceritakan semua hal. Tengok saja ending-nya. Selepas pemandangan realis hangat yang menekankan pada "indahnya kehidupan" (bumi beserta segala isinya, hubungan antar manusia, dll.), di mid-credits kita disuguhi momen sci-fi konyol nan over-the-top. 

(Netflix)

5 komentar :

Comment Page:
Mukhlis mengatakan...

Ah, enggak jadi nonton deh. Padahal udah saya download di netflix, buat ditonton.

BTW endingnya gimana, bumi jadi hancur kah?

Anonim mengatakan...

Nih film durasi ny terlalu kelamaan & bnyk adegan yg g trlalu pnting jadi terkesan agak boring.

Indra mengatakan...

Bang request Resident Evil dong...Walau gak bakal nonton jg krn feeling jelek sih

Donat mengatakan...

Jadi

Unknown mengatakan...

Saya udah nonton justru bagi saya bagus kok