REVIEW - IVANNA

18 komentar

Entah apa obrolan yang muncul di balik layar, sebab Ivanna sukses jadi judul terbaik di Danur Universe, justru karena ia tidak terasa seperti bagian semestanya. Seolah Manoj Punjabi berkata pada timnya, "Fuck it. Just do anything you want!". 

Penunjukkan Kimo Stamboel, yang berkat Rumah Dara (2009) pantas masuk jajaran "dedengkot slasher Indonesia" bersama Timo Tjahjanto, kini masuk akal. Ivanna bukan horor hantu-hantuan biasa, melainkan bak slasher yang tengah menyamar. 

Awalnya semua berjalan familiar. Pasca kematian orang tua mereka, Ambar (Caitlin Halderman) dan adiknya, Dika (Jovarel Callum), pindah ke panti jompo yang dikelola oleh Agus (Shandy William) beserta ibunya. Pacar Agus, Rina (Taskya Namya) turut bekerja di sana, merawat tiga lansia: Nenek Ani (Yati Surachman), Kakek Farid (Yayu Unru), Oma Ida (Rina Hassim). Mengingat lebaran sudah dekat, Arthur (Junior Roberts), cucu Oma Ida, turut berkunjung. 

Selepas penemuan ruang bawah tanah, yang di dalamnya menyimpan sebuah patung tanpa kepala, keanehan mulai terjadi. Keanehan yang berhubungan dengan masa lalu tragis Ivanna van Dijk (Sonia Alyssa), gadis Belanda yang dibunuh secara sadis kala Jepang menginjakkan kaki di Indonesia. 

Keberadaan Kimo berjasa menggiring Ivanna ke arah berbeda, tapi pertama, izinkan saya melakukan hal yang belum pernah saya lakukan, yakni mengapresiasi naskah Lele Laila. First act betul-betul dipakai menata panggung pertunjukan berdarah filmnya. Ditanamnya benih untuk hal-hal yang kelak berperan dalam alur. Belum sepenuhnya rapi memang. Ada kalanya ia menjejalkan terlalu banyak info dalam kalimat, tapi setidaknya, kali ini naskah Lele "mau bercerita", dan lebih memiliki struktur, ketimbang kompilasi jump scare seperti biasa. 

Lele juga lebih "nakal" di sini. Kakek yang menyembunyikan botol miras sehari sebelum lebaran, nenek yang dengan santai mengatakan kalau si cucu tidak puasa, hingga pemilihan lebaran selaku latar pertumpahan darah. Ivanna membuat Idul Fitri bagai Idul Adha, tapi alih-alih hewan kurban, justru lansia yang dijagal. Serupa Pengabdi Setan-nya Joko Anwar, film ini ibarat antitesis elemen religius horor tanah air.

Urusan menebar teror, Kimo menerapkan dua metode. Pertama berupa penampakan yang jamak dimiliki horor supernatural, tetapi dalam eksekusinya, Kimo menolak menggunakan efek suara berlebih. Di trailer, adegan Ivanna muncul dari belakang Ambar dikemas dengan efek suara secukupnya, dan secara mengejutkan, momen itu tampil lebih sunyi lagi di film. Kesunyian yang membuat teriakan penonton di studio terdengar jelas, dan saya yakin itu teriakan ketakutan, bukan kekagetan. 

Metode kedua adalah yang menjauhkan Ivanna dari formula semesta Danur, yaitu slasher berdarah. Mayoritas penampakan di seri Danur gagal meninggalkan dampak karena para hantu sebatas "setor muka". Di sini, tiap kemunculan dapat berujung kematian. Ada output yang dihasilkan oleh penampakan. 

Pun saya terkejut kala salah satu kematian memperlihatkan gore dengan kemasan over-the-top ala horor splatter dan b-movie. Serupa Yudi (Tanta Ginting) si polisi yang perannya cenderung komedik, adegan tersebut memang kurang selaras dengan keseluruhan tone film yang serius menjurus tragis, tapi kemampuannya menambah daya hibur tak bisa disangkal. 

Ditambah departemen teknis serta efek spesial mumpuni (secara khusus saya mengagumi sebuah shot berisi transisi mulus dari gelap ke terang kala menggambarkan "penglihatan" yang dialami Ambar), Ivanna memunculkan harapan bahwa semester kedua tahun 2022 bakal jauh lebih cerah bagi horor Indonesia. 

18 komentar :

Comment Page:
Anonim mengatakan...

Lele Laila ketemu Kimo Stamboel, bisa naik kelas.
Coba tanyain, Ivanna ada grafik bangunan ketakutannya juga ga?

Anonim mengatakan...

Coba kimo atau jokan ya yg jd sutradara kkn desa penari hehhehe

rian mengatakan...

Curiga naskahnya bagus karena andil dari Teh Risa wkwkw

Anonim mengatakan...

Ngomongin grafik ketakutan jadi inget sama KKN ya, musti dicoba nonton sambil megang hape terus nyocokin beneran naik apa engga kayak kata Mas Rasyid pas di video raport kemaren.
Kalau Jokan or Mo Brothers yang direct bakal beda banget treatmentnya.
Cant wait to watch Ivanna sih

Eldwin Muhammad mengatakan...

Saya malah ngiranya skenario bagus karena dimodifikasi sama Kimo.

Reza mengatakan...

gue juga mikir gini, kimo intervensi terus dikasih ke Joko atau Timo buat didiskusiin, terus baru dah eksekusi wkwkw

Rasyidharry mengatakan...

Nah ini kita nggak akan tahu, makanya tetep "give credits where it's due"

Anonim mengatakan...

Wow for the first time apresiasi untuk Lele Laila🤯🤯🤯 Props juga utk Mas Kimo Stamboel, yg kubaca dia udh ditawarin byk film dari MD, baru mau direct film ini, eksekusinya kelihatan ya bukan majn”

Syaeful Basri mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
sani mengatakan...

masih banyak yang "berandai-andai"tentang om joko atau kimo yang garap kkn.kalau mereka garap kkn mah reputasi mereka bakalan langsung anjlok loh.
tentang om timo,gue harap beliau di kasih bujet (duit) yang gede terus bebasin beliau bikin film apapun.bukannya disuruh garap remake (ratu ilmu hitam)spin off (ivanna)atau sekuel (jailangkung 3)

Irfan mengatakan...

Kimo lah bukan timo

agoesinema mengatakan...

MD pictures sedang untung besar tahun ini, semoga kedepan bisa membuat film dgn skala internasional

Dimas mengatakan...

ane baru liat wawancara kimo di yt md pictures, doi biang ngirim request2 untuk menyesuaikan treatment yang akan dia bawa di filmnya ke penulisnya, dan penulisnya menerima requestnya dan jadilah seperti yg kita lihat sekarang

jadi emang director itu pengaruh pake banget kawan2 wkwkwk

Jadisujana mengatakan...

Kenapa dari dulu diserahinnya ke sutradara yang tepat?

wayang79 mengatakan...

mau nonton tapi pacar sibuk kerja... agak males kalo sendiri juga

Anonim mengatakan...

film horror yang mengambil posisi flashback keren

Maulana Azis Bahrudin mengatakan...

Serius adegan Ivanna muncul pertama kali cuka berdiri doang itu ngeri banget kwkwk

Fega "AnSAR" Arabela mengatakan...

Bang mau nanya, kalau belum pernah nonton series film Danur sebelumnya, apa bakal tetep ngerti nonton ivana? Tengkyuu bang