AVENGERS: INFINITY WAR (2018)

81 komentar
Avengers: Infinity War bukanlah film pahlawan super pertama yang mencoba menerjemahkan crossover event dari buku komik ke layar lebar. Marvel Studios sendiri telah berulang kali melakukannya sejak The Avengers sampai Captain America: Civil War. Tapi baru Infinity War yang benar-benar memberi definisi sempurna, menontonnya menghadirkan perasaan serupa membaca crossover event. Fakta bahwa filmnya berjalan lancar merupakan buah kesabaran Kevin Feige dan tim membangun puluhan karakter beserta universe luas selama satu dekade lewat 19 film. Tanpanya, ditambah beberapa kekurangan yang tak bisa dihindari, Infinity War bakal berujung kekacauan besar yang mudah terlupakan. This is one of a kind.

Kalau familiar dengan komik superhero, tentu anda pernah menikmati crossover event seperti Infinity Gauntlet, Civil War, Secret Wars, dan lain-lain. Sedikit penjabaran bagi non-pembaca, sebuah even memiliki seri utama yang menuturkan konflik utama pula. Sebagai pengiring, dirilis tie-ins yang mengetengahkan kisah sampingan maupun detail peristiwa yang menimpa masing-masing tokoh. Bagi pembaca komik yang tak terlalu akut seperti saya, demi menghemat waktu, rasanya pernah melewatkan tie-ins dan langsung menyantap seri utama. Alhasil, garis besar cerita tetap bisa dipahami, namun terasa betul ada detail yang terlewat, emosi yang tak maksimal, atau kejadian yang sekelebat lalu. Inifnity War tampil demikian, sehingga bagi penonton yang asing dengan pengalaman membaca seperti itu, mungkin bakal tersisa ketidakpuasan.
Tapi jangan khawatir. Russo Brothers (The Winter Soldier, Civil War) paham betul bagaimana menampilkan momen-momen yang akan terus dikenang hingga tahun-tahun ke depan, dari kemunculan karakter dan aksi keren yang mampu memancing gemuruh tepuk tangan (ketika saya menonton sekitar 4-5 kali tepuk tangan penonton pecah) sampai perasaan tersentak mendapati jagoan-jagoan kita ditempatkan pada bahaya yang belum pernah mereka alami. Dibantu penataan kamera Trent Opaloch yang sudah berkolaborasi bersama Russo Brothers sejak The Winter Soldier, rentetan gambar ikonik pun diciptakan. Tapi sejak awal, tantangan terbesarnya adalah menyatukan sekian banyak tokoh dengan sekian banyak cerita. Dan duo penulis naskah Christopher Markus dan Stephen McFeely menyanggupi tantangan itu.

Avengers dibagi beberapa kelompok. Tim Iron Man (Robert Downey Jr.) menanti Thanos di Planet Titan, kampung halamannya, Captain America (Chris Evans) bersatu dengan Black Panther (Chadwick Boseman) guna menghadapi invasi keempat Black Orders yang menyebut diri sebagai anak-anak Thanos, Thor (Chris Hemsworth) bersama Rocket (Bradley Cooper) dan Groot (Vin Diesel) berusaha menciptakan senjata untuk melawan si Titan Gila, sedangkan Star-Lord (Chris Pratt) memimpin Guardians melakukan serbuan dadakn. Markus dan McFeely melakukan apa yang mereka bisa, menyatukan segala sub-plot serapi mungkin dibantu penyuntingan Jeffrey Ford dan Matthew Schmidt yang menghasilkan transisi mulus. Saya bersyukur kedua penulis naskah tetap memasukkan komedi yang masih efektif memancing tawa, meski penulisan humor mereka belum setajam Gunn atau Waititi. Sebab dengan tokoh-tokoh seperti Guardians of the Galaxy dan Iron Man, sepenuhnya melucuti komedi adalah bentuk menyia-nyiakan potensi. Sebagaimana aliran alur, perpindahan tone pun berlangsung mulus. Sesuatu yang awalnya bak kemustahilan, seperti halnya kesuksesan Russo Brothers mempertahankan ciri masing-masing franchise, misalnya Guardians dengan musik dan celotehannya.
Satu hal pasti, Thanos (Josh Brolin) menjadi sentral segalanya. Enam tahun pasca kemunculan perdananya, Thanos mulai bergerak mengumpulkan Infinity Stones. Power Stone di Xandar, Space Stone yang diam-diam dibawa Loki (Tom Hiddleston), Time Stone di bawah perlindungan Doctor Strange (Benedict Cumberbatch), Reality Stone di koleksi The Collector (Benicio del Toro), Mind Stone yang menghidupkan Vision (Paul Bettany), dan Soul Stone yang keberadaannya masih jadi misteri. Berbagai teori mengenai letak batu terakhir bertebaran di internet, dan semuanya meleset. Bahkan setelah merilis dua trailer plus setumpuk klip promosi, Infinity War masih sanggup menyimpan kejutan, baik soal alur, bagaimana sebuah adegan aksi dieksekusi, dan tentunya kematian (dan kembalinya) karakter.

Bukan spoiler bila saya menyebut ada karakter yang meregang nyawa. Tanpa itu, sulit menegaskan status Thanos sebagai musuh besar yang kehadirannya sudah dibangun bertahun-tahun. Tapi bukan (cuma) itu alasan Thanos layak masuk jajaran villain terbaik MCU, melainkan keberhasilan menjadikan ia sosok dengan kepribadian. Thanos tidak sepenuhnya jahat. Ambisinya bukan menguasai atau menghancurkan dunia, namun menyeimbangkannya, atau kalau boleh disebut, menyembuhkannya. Thanos bukan monster tanpa perasaan. Ada sensitivitas terselubung yang mampu Josh Brolin salurkan lewat ekspresi. Begitu film berakhir, kehilangan serta kehancuran yang Thanos rasakan sama besarnya dengan para superhero. Dia sosok sedih yang gila. Kegilaan selaku produk kekacauan dunia dan bisa kita temukan di keseharian. Bedanya, orang-orang di dunia nyata dengan pola pikir serupa takkan gamblang mengutarakan pemikirannya, sebab mereka akan dianggap gila dan berbahaya. Terlebih lagi, tidak ada infinity stones dalam genggaman untuk merealisasikan niat itu.
Membicarakan enam infinity stones akan terasa problematik. Muncul ambiguitas terkait seberapa jauh kapasitas tiap-tiap batu. Untungnya, Russo Brothers memastikan setiap Thanos memamerkan kekuatan batunya, sekuen yang dikemas apik ikut mengiringi. Karena soal adegan aksi, tiada satu pun yang tersia-sia berkat koreografi menawan yang makin memikat saat Russo Brothers sering menampilkan para superhero bekerja sama sebagai tim, juga kesan mengancam yang senantiasa menggelayuti. Bahkan The Outriders yang menyerbu Wakanda di klimaks bukan pasukan alien lemah macam Chitauri. Walau sejenak, The Outriders mampu menekan Avengers sampai ke titik batas mereka. Pun kualitas CGI-nya sesuai dengan bujet $300-400 juta yang dikeluarkan. Banyak mengunjungi ragam lokasi luar angkasa, masing-masing planet—khususnya jika anda menyaksikan film ini dalam format IMAX 3D—terlihat meyakinkan.

Bermodalkan lingkup besar yang mencakup berbagai sudut alam semesta, konsekuensi yang dipertaruhkan, juga ending yang akan selalu lekat di ingatan, Infinity War memang terasa seperti pertempuran menuju akhir dunia, kulminasi yang sesuai setelah perjalanan satu dekade, tepatnya separuh dari itu. Ya, biar bagaimana, kesan film ini merupakan paruh pertama dari satu babak epic tetap tertinggal. Apabila merujuk gaya drama tiga babak, maka 19 film sebelumnya adalah first act, Infinity War bertindak sebagai second act, sebelum akhirnya Avengers 4 (Avengers: Endgame sepertinya judul yang pas), menjadi third act sekaligus penutup. Avengers: Infinity War, dengan tetap memperhatikan kelemahan-kelemahannya, telah mengubah peta perfilman superhero. Film-film berikutnya, termasuk rilisan Marvel Studios, akan berada di bawah bayang-bayang film ini. 


Ulasan versi vlog bisa ditonton di sini:

81 komentar :

Comment Page:
Rasyidharry mengatakan...

Tolong ya teman-teman, kalau mau komentar yang ada spoiler, kasih warning "SPOILER" dulu ya, biar yang belum nonton nggak kena spoiler. Thanks :)

Anonim mengatakan...

Keren ulasannya. Tapi memberi empat bintang setengah rasanya agak berlebihan.

Anonim mengatakan...

Sebenarnya ini filmnya THANOS.
Jadi nonton film ini dari sudut pandang THANOS.

Btw, its so epic.
Cant wait next year

Unknown mengatakan...

Film terbaik MCU sejauh ini kah??
Alasan gk kasih rate sempurna?

Billy Jefferson Simamora mengatakan...

Menghibur sih memang film ini.. Sebagai orang yang mengikuti MCU, gw merasa terikat dengan para tokoh, kesedihan atau kehilangan yang dirasakan... And yes, film tahun depan pasti (dan bakal) lebih epic!

Btw gw mau nanya bang, gatau ini SPOILER atau ngga wkwk
Waktu dikasih tahu keberadaan Soul Stone, yg ditemui Thanos itu villain yang pernah muncul di MCU sebelumnya bukan?? (clue: Captain America)

Unknown mengatakan...

Russo Brothers tidak mengecewakan...
namanya mengumpulkan superhero sebanyak ini pasti ada kekurangannya...
Tapi saya puas dengan konklusinya =]

Sekarang menunggu bersenang-senang dengan Ant-Man, The Wasp dan Ryan Reynolds with the gank...

Anonim mengatakan...

@Billy
Iya gan, itu memang dia.

Dari dialognya dia dengan THANOS , "dulu dia juga mengincar 6 batu tapi cuma dapat 1 dan membuatnya terdampar di planet itu"

ArRau mengatakan...

Keren..... tebakan ane bakal dikasih bintang 4 (film corssover itu beda dengan film biasa, banyak yang harus diperhitungkan seperti porsi tiap hero,keseimbangan ceritanya,kemampuan vilain,banyak lagi), rupanya meleset malah dapet 4.5 bintang, itu mah sudah masuk luar biasa untuk film tipe crossover kayak gini.. buktinya aja tetangga sebelah crossovernya gagal :P
ane belum nonton, tapi kalau nih film dikasih rating segitu kayaknya ane bisa menonton dengan high expetations yaa.. feels good...
nice review bang...

uououo mengatakan...

Susah untuk bilang ini sangat bagus. Karena menurut saya dr opening scene sampe di post credit scene semuanya serba kebetulan. Dan gegara film ini sy jd benci peter quill. Tp yg paling mencuri perhatian ada 3, thanos, wanda dan vision.

Gantono mengatakan...

Film ini memang kelam tapi tidak sepenuhnya kelam seperti BvS yang memang jelas tidak cocok untuk anak kecil, yang jadi masalah kata adik sih ada anak kecil yang nangis dll gegara bagian akhir yang bikin aku juga pengen nangis. Apalagi bagian awal film aja memang sulit buat tontonan anak (tahulah kenapa kalo nonton). Jadinya pas kita keluar dari bioskop ga sepenuhnya merasa sedih/murung/sejenisnya seperti saat nonton BvS, rasanya malah gado-gado & banyak yang heran tadi nonton film superhero marvel kan?

Unknown mengatakan...

Dan... end credit scene itu membuatku kaget sejadi jadinya sampai standing applause di studio semalam.

Rasyidharry mengatakan...

@Delvino Belum bisa bilang, perlu nonton sekali lagi. Masih 50:50 sama Civil War. Di review juga dijelasin banyak kekurangan kok, makanya nggak sempurna.

@Billy Dan yakin pasti ada kejutan di "Ant-Man & The Wasp", kalau nggak, nggak bakal ditaruh di sela-sela.

Yap, dia om-om Jerman yang hilang itu hehe

@Victor True! Kalau terus digempur yang epic, lama-lama capek, Sekarang slow dulu sama yang pure fun.

@Afiff Nah justru karena tingkat kesulitan luar biasa, yang kalau coba dibayangin bikin pengen koprol, makanya dikasih 4.5

@uououo Wah kenapa benci? Kasihan lho dia.

@Gantono Well, respon yang wajar sih. Jagoan yang mereka idolakan tiba-tiba......

@Bayu Sayangnya udah kena spoiler dulu soal credit scene-nya, jadi nggak kaget :D

Unknown mengatakan...

Kirain Adam Warlock yang di post-credit scene "Guardian of the Galaxy vol 2" bakalan muncul gitu Mas di "Infinity War". Kan pasti bakalan epic tuh kalo dia keluar dari kepompong dan muncul. Mungkin itu clue buat villain "GoTG vol 3" kali ya.

Valdy mengatakan...

Bang ane mau nanya dari sisi teknis, gimana scoringnya alan silvestri disini ?, terbaik di MCU dan sebaik itu kah?

uououo mengatakan...

Benci karna ngingetin gua pas drama bahasa indonesia. Temen gua ceritanya jd romeo yg dibohongi kalo juliet udh mati. Asli aktingnya chris pratt persis temen gua. Maksa bgt sumpah. Pdhl di gtog vol 1 2 kgk sebegitu dahh..

h3nQ mengatakan...

setuju 4.5..yg 0.5 buat nti avengers 4..haha..asal endingnya jgn kyk film sebelah..sekali jagoan keluar, kelar hidup thanos..wkwk

Muhammad Faisal Aulia mengatakan...

4.5?? What de?? Fix bang rasyid fansboy MCU haha :D

Anonim mengatakan...

Ok, jadi 2,5jam yang kita nonton hanyalah 1 bagian dari 14.000.000 kemungkinan.

Chan hadinata mengatakan...

Jujur sih stelah nonton perasaannya campur aduk.. setelah skian lama ngikutin.. kalo menurut sy sih 4,5 berlebihan mas.. 3,5 boleh lah.. pertemuan yg serba kebetulannya sih yg cukup mengganggu.. dan itu mngkin yg paling sulit di film ini..
SPOILER
Btw di end credit itu yg di sending sm fury capt mar*el kh?? :D

Rasyidharry mengatakan...

@Pramudya Yap, itu buat GotG 3. Katanya udah nggak ada slot buat Infinity War.

@Valdy Suka theme song Avengers? Kalau iya ada 2 momen pakai scoring itu yang bikin merinding.

@uououo Bwahaha tapi kan mukanya beda pasti.

@h3nQ Gimana mau segampang itu. Lihat sendiri nasib jagoan-jagoan di film ini :D

@Muhammad True. Tapi jangan kebalik ya, bukan "karena fans jadi kasih rating bagus", tapi "karena selalu suka jadi ngefans" :)

@Chan Kalau film stand alone, macam Black Panther gitu, nggak akan setinggi ini sih. Tapi memandang kesulitannya nyatuin karakter bejibun gitu, kasih porsi setara pula, jadi 4.5

Yap, that's her.

Chan hadinata mengatakan...

SPOILER
trus.. knp si thanos "memilih" matiin si itu knapa yg disisain si itu??
Dan gw masi bingung matinya si thanos di film apa mas??
Sorry mas gw gak sabaran hehe

Dul mengatakan...

SPOILER,,

Di akhir film, thanos akhir bisa melihat sunset "di Ubud Bali."
Wkwk

Billy Jefferson Simamora mengatakan...

SPOILER!!
Gak nyangka juga dgn keputusan menempatkan 'superhero banyak bacot dan sok' di Titan dan setelah nonton ini gw jadi kesel sama Star Lord juga makin benci sama Spiderman wkwk..
Agak kesel juga sama keputusan Doctor Strange (mungkin hubungan Doctor sama Tony makin dieksplor nanti, krn menarik lihat interaksi mereka) dan disini Thor nunjukin kalo dia memang Dewa...
Wakanda Battle itu epic, gw suka! Sayang buat Banner, tapi mungkin dia bakal lebih banyak beraksi tahun depan.. nyatuin semua superhero supaya tampil maksimal semuanya emang sulit banget pasti..

Zulfikar Knight mengatakan...

SOP ILER
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
I just can't understand. Ane beneran bingung ama endingnya. Pingin liat teori tpi masih dikit karena film ini jga bru tayang worldwide besok. Jdi langsung saja


Ada yg tak beres. Ini bukan sesuatu yg di acak. Ada maksud tertentu kenapa hanya sebagian yg hidup diantara banyaknya yg "hilang". Strange sempat bersitegang dgn Stark karena ia tetap teguh tak ingin serahkan batu ijo ke Thanos tpi anehnya tiba tiba ia berubah pikiran dan ia pun menyerahkan batu ke Thanos. Strange merasa adalah Iron Man adalah 1 kemungkinan dari 14.000.605 kemungkinan yg tersedia.

Dan teori ini sempat muncul di pikiran saya, tpi ane blum yakin pasti:
Bucky, Drax, Groot, Mantis, Scarlet Witch, Spider Man, Black Panther, Star Lord, Falcon, dan Strange, Hill, dan Fury

Mereka "mati" karena emang they should be dead. Karena emang mereka harusnya mati.

- Bucky hampir mati di kereta di CA1
- Quill hampir diserahkan ke Ego tpi Yondu kagak mau (GotG 2)
- Groot mati di GotG dan muncul sebagai tanaman baru
- Black Panther harusnya mati jatuh ke sungai oleh Killmonger
- Fury entah kenapa bisa selamat di CA2 padahal keliatan ane ditembak di bagian vital
- Strange harusnya mati kecelakaan mobil, andai saja ia tak pergi ke Nepal.

Tpi ane jga gak yakin ini bener, soalnya warga sipil jga lenyap dan karakter yg emang blum pernah dalam posisi hampir mati.

Intinya gak sabar tahun depan. Sepertinya ane harus nyari analisis lebih jelas lagi.

Rasyidharry mengatakan...

@Chan 2 "itu" yang dimaksud siapa ya? Diriku tersesat kebingungan ๐Ÿ˜‚

@Aziz Bali lengkap dengan sawah terasering dan gubuk pak tani

@Zulfikar (((SPOILER))) Kan tujuannya emang cuma hapus 1/2, dan kayaknya random. Teori yang menarik sih itu, tapi karakter lain pun sempat "harusnya mati". Kalo berpijak ke komik sih random.

Soal Strange, itu turning point dia jadi tokoh yang pakai hati. Atau bisa jadi, itu takdir yang harus dia ikuti berdasarkan versi masa depan yang dia lihat.

susan mengatakan...

Setuju dengan ratingnya bang.., saya rasanya seneng bgt abis nntonnya, ditambah pnonton dibuat penasaran ama maksud endingnya. Tapi mnurut ane trlalu lebay gak sih itu jokesnya, mnurutku brlebihan sih, SPOILER
pas gamora mati saya mau luapin emosi dn mewek, takutnya abis adegan itu ada jokes lagi..hadeh..hahaha

Markygirl mengatakan...

secara keseluruhan aku setuju sama jumlah bintang yang Bang Rasyid kasih, untuk perjalanan selama 10 tahun sampai mencapai klimaks seperti ini ga mudah. mungkin yg bilang penilaian ini berlebihan atau ceritanya banyak kebetulan kayanya tidur nonton filmnya selama 10 tahun ๐Ÿ˜‚ . Bagi fans marvel, nonton ini rasanya kaya naik roller coaster. ternyata apa yg selama ini kita kira atau berbagai teori yg muncul bener2 diluar dugaan dan jni membuat shocked. Jujur, setelah filmnya selesai, aku cuma duduk ga bisa ngomong2 apa karena ending yg sungguh membuat trauma sampai sekarang, good job buat Russo Brothers.

Gak sedikit orang yg komentar kenapa doctor melakukan itu untuk Tony? heyyy... si Strange pasti tau sesuatu yg melibatkan Tony nanti di masa depan.

Pokoknya film ini terbaik dari Marvel Studio setidaknya di mata kami para pecinta marvel.

banyak adegan bikin kita tepuk tangan, ketawa bareng, sedih, takut, shock.


udah itu aja

Unknown mengatakan...

@Mas Rasyid Berarti nanti setting GotG 3 setelah "Avengers 4" ya, Mas ? Kalo Warlock muncul mungkin bakalan bisa ngalahin Thanos tuh (sempet googling). Warlock sebenernya muncul gak sih Mas di komik "Infinity War" ?

Ezra mengatakan...

kalo kata gua, strange itu sengaja. Dia kan udh liat masa depan...

Rasyidharry mengatakan...

@Pramudya yap, GotG 3 kan masuk Phase 4 (kalo masih pake istilah "phase"). Kalo di komik, "Infinity War" itu sekuel "Infinity Gauntlet", dan di keduanya Warlock punya peran penting.

@susan dan ternyata nggak langsung ngelawak kan habis itu? Berarti secara timing pas, kapan mesti serius kapan bercanda.

@Alini Bener itu soal Strange. Dan kalo sering nonton film, pasti bisa nebak kalo kemungkinan besar dia bakal langgar kalimatnya sendiri. Sama, pas ending cuma bisa diem. Udah duga akhirnya bakal itu, tapi nggak nyangka eksekusinya mellow, bukan bombastis.

Unknown mengatakan...

@Mas Rasyid Nah tuh kan justru di komiknya mah Warlock ada ya. Sayang banget dia gak ada, mungkin ngebagi porsi puluhan superhero aja udah ribet ya Mas, Russo Brothers, apalagi ditambah Warlock yang punya peran vital. Makasih Mas buat info sama review-nya. Btw kayaknya "Infinity War" film terakhir yang Mas tonton bulan April ya ? Gak ada niatan nonton satu2nya film yang berani lawan "Infinity War" H+1 ? Tau kan, hahaha.

Salma mengatakan...

Film nya bener2 epik dan intens bangettttt..... selama film bener2 degdegan apalagi pas bagian perang yg beda2 ituu, dari perang wakanda pindah ke titan dst. Gak tau ini *SPOILER* atau gak, tapi masih bingung dengan villain lama yang muncul lagi itu, kenapa dia bisa ada disana ya? Bukannya dia waktu itu sudah jatuh mati pas di film sebelumnya

Adnonef mengatakan...

Ekhmm... bikin panas ah... menurut bang rasyid, seri avengers sejauh ini dibandingin trilogynya the dark knight bagusan mana? terus josh brolin dibandingin heath ledger mantepan mana?

Yunia mengatakan...

Setuju sama penilaiannya, buat pencinta marvel sangat puas hasil kerja russo bersaudara. Filmnya sangat jauh dari trailer, sangat tidak terduga, banyak sedihnya, banyak ketawanya, banyak shocknya. Redskull kan emang ga mati deh di first avenger cm pindah planet.

Aan mengatakan...

Kayaknya kalo thanos bisa memundurkan waktu dan mengubah realita...kematian yg ada bisa dicegah...atau.......itu cuma ilusi juga?

Zulfikar Knight mengatakan...

Dan jga film ini beneran buat ane speechless ampe film berakhir. Diakhiri dengan (SPOILER) senyum puas Thanos. Cut to black. Dan credit muncul dgn background hitam tanpa music bombastis/lagu pengiring. Itu yg bikin ane terkejut. Selangkah lagi menuju third act.

Valdy mengatakan...

Yup sudah nonton, AIW jadi the best MCU movie setelah civil war menurut gue, kang rasyid ntar revisi lagi dong rangking MCU movie nya dimasukin Infinity War rangking brapa ?.

Ricky Manurung mengatakan...

Sebenarnya lelah jg nunggu kelanjutannya sih, hehehe...spoiler yg bikin sedih nasib tragis Loki

h3nQ mengatakan...

maksudnya "jagoan" yg dipanggil di after creditnya bang..katanya melebihi superman kekuatannya..haha..takutnya skali bak buk bak buk keok tuh si thanos :D

Rasyidharry mengatakan...

@Pramudya Soalnya kalau ngikutin Warlock dengan peran yang sama kayak di komik (Infinity Gauntlet), jadinya anti-klimaks sih. Bukan terakhir, tapi nggak akan nonton pilem si Rapi Amat yang pasti. Ada midnite "Truth or Dare" :D

@Salma Udah spekulasi dari lama sih dia bakal balik. Soalnya kekuatan Tesseract (space stone) bukan membunuh, tapi transportasi kan. Dan kalo dilihat lagi, dari efek visualnya, dia bukan "lenyap" tapi "terangkat".

@Ahmad Haha nggak panas lah. Quality wise, lebih bagus trilogi TDK. Tapi kalau suruh nonton ulang berkali-kali, trilogi Avengers. Dan jelas menang Heath Ledger jauh.

@Aan Ya kalau pakai time stone bisa time travel emang. Tuh Thanos pakai time stone ke Vision. Cuma belum tahu perjalanan waktunya bisa sejauh apa.

@Zulfikar Senyumnya damai. Di situ kelihatan jelas dia bener-bener tulus pengen mengubah dunia, bukan menguasai.

@Valdy Belum berani kalau sekarang. Karena hype masih tinggi, jadinya pasti nomor satu. Tunggu beberapa hari/minggu.

@h3nQ Kalau Thanos nggak pakai gauntlet, mestinya seimbang sih, nggak akan menang mudah.

Unknown mengatakan...

SPOILER ALERT...

Ada yg aware ga, dibagian akhir sebelum bang Aan (Thanos) pergi, apa cm gw yg notice infinity gauntlet dan stormbreaker itu sama2 rada angus?

Unknown mengatakan...

@Mas Rasyid Kesannya sengaja gitu ya Mas biar "Avengers" ada kelanjutannya lagi. Keputusan yang bijak, tapi pas "Rafathar" nonton ya, hahaha. Oiya ya bener besok kan. Berarti review-nya nanti bakalan dipublish sebelum atau sesudah filmnya tayang reguler, Mas ?

oktabor mengatakan...

@Rasyidharry SPOILER ALERT

Bruce Banner ga bisa ngeluarin hulk karena ciut abis digebukin Thanos ya? Selama ini ga ada lawan seimbang..begitu dihantam Thanos pake tangan kosong langsung jiper

Liat Thanos jadi inget apocalypse di x men. Harusnya apocalypse diperlakukan segahar dan sesuper power itu ya..secara skill mirip mirip.

Rasyidharry mengatakan...

@Victor Yap, tangannya Thanos juga.

@Pramudya Haha Rafathar kan Umbara Bros., masih ada harapan lah, dan genre yang beda. Ya kalo jadi nonton, langsung tulis, nggak pake tunggu reguler.

@oktabor I think so. Menarik sih nanti hubungan Bruce-Hulk digali di sekuelnya.

Unknown mengatakan...

@Mas Rasyid Oiya ya saya kira "Rafathar" produksi RA Pictures juga. Oke karena saya #TimReguler jadi nanti baca review-nya setelah saya nonton ya, Mas.

bianalfares mengatakan...

Mas rasyid memuaskan ga ya nonton di imax 3d? Ragu mau nonton imax 3d apa yang biasa

Drama-movie mengatakan...

SPOILER



Mas rasyid saya mau tanya kenapa capt amerika, black widow, iron man, hulk, dkk ga berubah jadi debu? Ada ada kualifikasi tertentu spy bertahan dri serangan thanos tersebut? Bahkan black panther,spiderman dan dr strange aja jadi debu.

Rasyidharry mengatakan...

@Bian Puas! Pop up 3D beberapa keren. Kalau sempet, wajib IMAX, CGI mahal yang mostly rapi kelihatan banget di layar gede.

@Drama-movie dari sisi plot, nggak ada. Random. Dari sisi set up sekuel ada, mungkin bisa baca artikel baru blog ini yang bahas teori Avengers 4. Di situ dijelasin :)

Anonim mengatakan...

Heran kenapa banyak yang kesal sama Peter Quil(Star Lord).
Kan karakternya doi emang gitu, doi selalu meluapkan emosinya ketika orang tersayang nya terbunuh.
Ingat GOTG 2, bokap kandung nya aje di tembak gitu pas tau emak nya sengaja dikasih tumor.

Ini membuktikan bahwa Russo Brothers memperhatikan tiap detil karakter yang super bejibun di film SUPER MEGAH ini.

#PeterQuillDidNothingWrong

agoesinema mengatakan...

Dan adegan di trailer ada yg gak muncul di filmnya.

Ini mengulang kejadian di Homecoming

Rasyidharry mengatakan...

@agoesinema Wajar itu. Kebanyakan blockbuster sekarang gitu. Entah deleted scene atau scene yang diambil khusus buat trailer. Buat kasus Infinity War, itu juga buat hindarin spoiler

Rkyldn mengatakan...

Senang sih kebanyakan orang menyangka lokasi di ending scene itu Bali, tp kalau lihat credit title nya sebenernya di philipine :(

Nice review btw, selalu jd silent reader, tp gatel pengen comment soal Bali

Rasyidharry mengatakan...

@Rkyldn haha ada yang serius kira Bali toh?

oktabor mengatakan...

Oh di philipine... makanya philipine termasuk negara yg opening day nya nyumbang pemasukan banyak ya.

SALEMBAY mengatakan...

Bang rasyid ane belum nonton film infinity war, biar nontonya lebih greget dan klimaks ane mesti ritual apa nih (nonton ulang film MCU/ baca komiknya). ..?

raflyman mengatakan...

mas rasyid bangga banget kayaknya sama invinity war, asal tau aja ya idenya itu nyontek dari harry potter and deathly hallows karya rolling JK, gak mungkin kan semua serba kebetulan ; thanos yang mencari batu invinity sama kayak voldemort yang mencari 3 benda deathly hallows, perisai yang melindungi negara wakanda asli bikin saya ngakak apa bener nyontek juga dari film harry potter sama banget waktu pasukan voldemort mau menghancurkan pelindung Hogwars.Mungkin penulis naskahnya kehabisan ide jadi ya idenya rowling jk yang diadaptasi cuma dirubah sedikit gitu, cuma sayang aja ekspetasi udah wahhh banget gak taunya pas habis nonton begitu doang. mangkenya gw mikir apa yang salah dari semuanya, ternyata jalan ceritanya yang agak aneh ya mengingatkan w sama harry potter bedanya w pas habis nonton harry potter ada rasa nyesek soalnya endingnya bener2 nyesek banget kalo nonton invinity war yaa begitu doang!

Satria wibawa mengatakan...

Cuma berdoa semoga brie larson bisa menghidupkan karakter captain marvel ,secara dia oscar winning actress

Unknown mengatakan...

kl meneruskan ranking yg kmrn? masuk posisi brp?

Rasyidharry mengatakan...

@raflyman Wah gitu ya? Tapi ini ceritanya adaptasi komik Infinity Gauntlet yang riis tahun 1991, jauuuuh sebelum ada Harpot. Gimana dong?

Rasyidharry mengatakan...

@Salembay Kalo ada waktu sih nonton beberapa film kunci (Captain America: The First Avenger, GotG 1&2, Thor: Ragnarok, Black Panther). Tapi kalau nggak, cukup dengerin scoring Alan Silvestri sebelum masuk bioskop haha

@Satria Nggak ada keraguan untuk itu :)

@anton Kalau jawab sekarang pasti ranking 1. Nanti tunggu beberapa minggu

Anna B mengatakan...

@ralfyman Voldemort cuman mau ngambil elder wand doang kok, sedang kan jubah tak terlihat ama batu kebangkitan ga diincer. Kalo yg bener" deathly hollows lebih ke propagandanya Grindelwald dah. Lagipula cerita ttg perang melindungi kawasan menurut saya ga cuman ada di Harry Potter kok

Mba Modern mengatakan...

Bang Rasyid klo mau ntn avengers infinity war spy lebih ngerti, mesti ntn film2 mcu yg mana aja?

Rasyidharry mengatakan...

@Anna Yah, mungkin cuma tahu Harry Potter aja dia :)

@Mba Bisa tetep ngerti sih tanpa nonton banyak MCU, cuma buat lebih terikat, mending tonton dulu trilogi Captain America, 2 film Guardians of the Galaxy, Thor: Ragnarok, Black Panther. Kalau sempet aja. Nggak wajib.

Rara mengatakan...

Setiap awal perkenalan lokasi baru kaya di planet Titan dan Knowhere itu selalu inget Star Wars the last jedi, mnurut abang gimana?

Teguh Yudha Gumelar mengatakan...

ya gue setuju, dari jutaan kemungkinan yang strange liat, pasti semuanya memperlihatkan thanos mendapatkan time stone, jadi daripada stark dibunuh, mending kasih aja time stone
mungkin juga kemungkinan yang hanya SATU thanos kalah, berhubungan dengan stark, jd dia ga dibiarin mati oleh strange

Rasyidharry mengatakan...

@Rara yap, kebanyakan film yang ambil unsur space opera, termasuk GotG juga, pakai template Star Wars.

I W A mengatakan...

Itu luka yg diakibatkan stormbreaker sembuh gak ya, keliatannya kok thanos kesakitan gitu waktu di sawah

Hadi Alkatiri mengatakan...

"Bentuk kesabaran" yup, merupakan kalimat yang tepat bagi MCU. Film ini seperti membayar lunas kesabaran mereka. Kita mungkin akan mencerca film ini habis2an andai kata film ini merupakan stand alone movie, tapi pembangunan karakter dan cerita dalam sepuluh tahun itu benar2 work, seperti mereka sudah merencanakan naskah, tokoh yang akan muncul, dan event2nya dari semenjak iron man 2008, mereka seakan sudah tau akan membuat film yang akan benyak memunculkan karakter dan peristiwa macam Infinity war ini.

Mungkin sedikit kritik ditujukan pada tensi dan emosi pada masing2 plot yang tidak seimbang hingga saat film bolak2 dari plot atau tim satu ke tim lainnya akan menimbulkan ketidaksinambungan emosi. The Russo brother mungkin harus banyak belajar oada RETURN OF THE KING misalnya dimana masing2 plot menimbulkan kesan dan emosi mendalam yang sama. Karakter yang banyak juga berpengaruh pada siapa2 saja yang mendapat panggung, beberapa karakter hanya ikut bertarunung saja, bahkan beberapa karakter nyaris tidak berbicara sama sama sekali (lebih ke kesel Black widow jarang muncul sih, hehe)

Nice review, btw...

Anonim mengatakan...

jujur aja manurut saya filmnya ga terlalu istimewa, dan menurut saya hal yng paling bagus di film ini adalah thanos.

Rasyidharry mengatakan...

@Hadi Bicara porsi, sebenernya berimbang kok, semua karakter, at least sekali, dapet momen bersinar. Black Widow malah dua kali tuh ngebabat Black Orders. Kalau macam Falcon, War Machine sih emang tempelan. T'Challa malah yang terlalu dikit. Soal emosi, well, tergantung ke seberapa terikat penonton ke karakter yang dibangun di film-film sebelumnya sih. Misal, buat yang nggak sreg GotG, mungkin flat lihat nasib Gamora & Quill. Personal banget jadinya :)

@IWA Stormbreaker sembuh, luka tangan karena gauntlet yang kayaknya,nggak. Ending mah bukan kesakitan, itu ekspresi lega ๐Ÿ˜

Badminton Battlezone mengatakan...

Apa cuman gue yang malah suka sama karakter thanos?wkwkwkwkk.pertama kira dia karakter sadis n jahat...tp begitu dikasi tau motivasi dia,(spoiler)hubungan dia ama gamora.

ane jg suka quote pas dia bilang kalo ngumpulin stones sebagai bentuk belas kasihan.

Yg ane geli sendiri...si nick fury belum sempet sumpah serapah udah jadi debu duluan ๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚

Hadi Alkatiri mengatakan...

Yup, porsinya memang sama, sama sedikitnya. Even untuk karakter macam Captain america hanya mendapat porsi yang minim. This movie is about Thanos, I think. Berarti kita bisa berasumsi kalau act 2 mengambil sudut pandang superhero.

Kalau bicara soal sreg, saya cukup menyukai GUARDIAN OF THE GALAXY. Saya awalnya ragu jikalau The Russo akan kesulitan menangani mereka, tapi nyatanya film ini bahkan membuat mereka naik kelas. Jadi jika dibilang kurang terikat dengan karakter, saya cukup menikmati karakter2 di film ini, khususnya villain utama. (Spoiler)Yang saya maksud adalah misalkan ketika captain amerika geng bersama wakanda warrior tengah berperang, film justru tiba2 beralih ke Thor yang sedang bicara dengan Eitri, I was like, "ih kok malah kesini, itu mereka gimana, coba?" Tapi daripada kembali ke pertarungan film malah berpindah ke iron man dan doctor strange yang sedang ngobrol santai, dan itu terjadi berulang2. Meskipun akhirnya dua plot itu mencapai klimaks juga.
Thor nyaris terbakar, dan Iron man team bertemu dengan Thanos. Akan lebih baik jika semua plot itu mencapai klimaks pada saat bersamaan, yang mana disini captain america team klimaks mendahului yang lain. (spoiler)

Untuk T'Challa, bener, temen2 saya yang Bkack Panther fans garis keras juga pada kesel, apalagi endingnya...Fhuuuw...๐Ÿ˜

raka1708 mengatakan...

Hm begitu ya??apa anda tw film ini adaptasi komik infinity gauntlet yg dirilis thun 1991 jauhhhh sbelum tuh harpot??so,jelas anda nonton IW cuma gra2 ikut tren,fans karbitan

raka1708 mengatakan...

Hm begitu ya??apa anda tw film ini adaptasi komik infinity gauntlet yg dirilis thun 1991 jauhhhh sbelum tuh harpot??so,jelas anda nonton IW cuma gra2 ikut tren,fans karbitan

Teguh Yudha Gumelar mengatakan...

Saya tetap percaya Loki masih hidup
russo kan cuman bilang yang mati pada infinity war akan tetap mati
tapi siapa yg bilang Loki dan orang bumi yg jadi debu itu mati

Rasyidharry mengatakan...

@Hadi Yep! Seperti penulisnya bilang "Infinity War" film Thanos, selesaikan arc-nya di sini, next tinggal fokus ke gimana jagoannya merespon.

Yeah, aware of that. Kejadian gitu karena nggak bisa disangkal IW ini baru setengah, kalo pake perspektif drama 3 babak, ini baru second act, third act alias klimaks yang nyatuin semua baru nongol di Avengers 4. Penyakit film yang dibagi 2 part sih.

@Badminton kebanyakan penonton gitu kok. Thanos is surprisingly relatable.

@Teguh Cuma Vision (dan Heimdall) yang beneran permanen kok. Gamora ada di soul world, Loki, well, God of Mischief nggak akan sesembrono itu nyerang langsung. Something's fishy right here.

Syahrul Tri mengatakan...

SPOILER
Selera kali ya , kalo 4.5 rasanya memang berlebihan. Saya ngerasa yang bner valuable disini cmn doc strange sama thor lainnya itu bener bener detail nya terlewatkan. Walaupun subplot nya rapi karena udah dibagi team tetep sih saya rasa kalo sangat bagus mungkin engga bagus aja sih . Civil War masih paling bagus lah dari ini, just my opinion

Syahrul Tri mengatakan...

Agak ga setuju thanos ada yg bilang thanos baek. Kalo Thanos baik ngapain coba nyisain macam Tony stark songong

Hugo mengatakan...

God Damn movies, Hail to Thanos, motivasi thanos ngingetin gw sama Ozymandiasnya the watchman, kill million to save a billion dan gak tau kenapa justru gw lbh bersimpati sama si titan gila ntu, pelajarannya adalah being good or bad is relative

Anonim mengatakan...

Secara keseluruhan kurang maksimal sih kalo bisa durasinya 4 jam aja macam Lord of the Rings. Atau nanti rilis Blu-Ray extended version dengan beberapa detail tambahan.

Selain itu nyaris sempurna sih cuma kurang sreg sama Iron Man versi baru dengan Nano Technology nya yg lebih mirip Power Ranger dicampur Green Lantern. Terlalu ajaib. Nuansa mesin dan mekanik-nya hilang ketika transformasi kostum dan senjata dibuat seperti T-1000 di Terminator 2, atau Power Ranger, dengan kemampuan membentuk benda apapun seperti Green Lantern. Kurang terasa Iron Man.

Anonim mengatakan...

Wajar sih mas kostum Iron Man dibuat kayak gitu, toh lawannya Thanos jadi mana mungkin pake kostum biasa. Lagian di tiap kemunculannya Iron Man selalu meng-upgrade kostumnya kok. Di Iron Man 2 Tony bikin kostumnya menyerupai koper biar bisa dibawa kemana-mana, di Iron Man 3 Tony bikin semacam alat pengendali armornya tanpa dia memakainya (entah apa namanya), bahkan dia ngegabungin dengan virus Extrimis, dan di Age of Ultron Tony bikin Hulkbuster, jadi kalopun Tony bikin kostumnya sekarang jadi semacam perpaduan Power Rangers & Green Lantern, lagian armor itu memang ada kok di komiknya, komik Invincible Iron Man, nama armornya Bleeding Edge Mark 37.