DEADPOOL 2 (2018)
Rasyidharry
Mei 16, 2018
Action
,
Bagus
,
Comedy
,
David Leitch
,
Josh Brolin
,
Julian Dennison
,
Paul Wernick
,
REVIEW
,
Rhett Reese
,
Ryan Reynolds
,
Zazie Beetz
49 komentar
Deadpool alias Wade Wilson (Ryan Reynolds) tidak bisa mati, bahkan
ketika ledakan membuat seluruh bagian tubuhnya berhamburan seperti tampak pada
adegan pembuka. Dia bisa tanpa ragu menerjang markas Yakuza maupun mafia
berbahaya mana pun. Pasca film pertama, seolah segalanya menjadi mudah bagi
Wade yang kini berprofesi sebagai pembunuh bayaran pengincar kepala para
kriminal di seluruh dunia. Rupanya tidak semudah itu. Dia kebal dan “tak
tersentuh”, tapi tidak demikian dengan orang-orang di sekitarnya. Berpijak pada
gagasan itu, Deadpool 2 mengangkat
cerita yang amat mewakili rasa buku komik. Saya tak bisa mengungkapnya, tapi
jika anda familiar dengan komik pahlawan super, anda tahu aspek mana dalam
hidup mereka yang tersulit, bahkan tidak jarang tragis.
Di balik segala guyonan semau sendiri serta olok-olok
terhadap nuansa gelap film DC, Deadpool 2
sejatinya mengusung kisah kelam. Tidak hanya bagi Mr. Pool, juga Russell
Collins (Julian Dennison), si mutan muda berkekuatan api, dan Cable (Josh
Brolin), mantan prajurit yang datang dari masa depan guna membunuh Russell. Dua
wajah berlawanan itu turut ditampakkan oleh performa Ryan Reynolds. Mengenakan
topeng Deadpol, ia tampil jenaka, layaknya penampil yang mampu melakukan apa
pun, membuat gestur apa saja. Tanpa topeng, sebagai Wade Wilson, meski tetap
ada kekonyolan, Reynolds menyuntikkan sisi melankolis tragis dalam diri Wade.
Biasanya dari sini saya akan mengulik satu per satu elemen
cerita filmnya, tapi Deadpool 2,
dengan kadar kejutan tak kalah dibanding Avengers:
Infinity War menyulitkan itu dilakukan. Satu hal yang perlu anda ketahui,
bahwa ada banyak kejutan bertebaran, baik berbentuk poin plot, kemunculan dan kematian
karakter (so many hilarious death scenes),
serta beberapa cameo termasuk
kemunculan sekejap mata seorang bintang ternama. Belum termasuk empat mid-credit scenes—dengan tiga adegan
terakhir dirangkum jadi satu—yang membuktikan kreativitas gila Ryan Reynolds
selaku penulis naskah bersama Rhett Reese dan Paul Wernick.
Karena sulit mengulas alur, mari membahas suguhan aksinya.
Memiliki David Leitch di kursi penyutradaraan, meski koreografinya tak
sekompleks karya-karya Leitch sebelumnya (John
Wick, Atomic Blonde), beberapa porsi laga, khususnya saat mengeksploitasi kegarangan
Josh Brolin sebagai Cable, acap kali mengundang decak kagum. Tidak kalah mencuri
perhatian yakni Zazie Beetz sebagai Domino si mutan penuh keberuntungan. Beetz adalah
talenta langka. Punya fisik atraktif, berkarisma dan tampak tangguh kala
melakoni aksi, namun piawai melucu. Apabila suatu hari nanti ada usaha
membangkitkan blaxploitation lewat remake judul-judul klasik macam Foxy Brown dan Coffy, Beetz mestinya jadi pilihan utama.
Untuk Deadpool sendiri, Leitch memanfaatkan ketidakmampuan si
tokoh meregang nyawa guna memoles aksi kreatif. Dia bisa mencekik musuh dengan
lengannya sendiri yang patah, terpotong tubuhnya menjadi dua, sampai hancur
berkeping-keping tapi masih sempat mencela Wolverine. Dia bisa melakukan semua hal kecuali tutup
mulut. Dan satu hal yang filmnya tak bisa lakukan adalah berhenti menggila,
berhenti melontarkan lelucon-lelucon meta. Deadpool
2 enggan membiarkan satu pun pihak lolos dari caci maki, termasuk Rob
Liefeld, sang kreator tokoh Deadpool, Cable, dan X-Force, yang konon tidak bisa menggambar kaki
(silahkan googling “Rob Liefeld’s feet). Kegilaan non-stop adalah keputusan tepat, kecuali
pada first act, sekitar 10-15 menit
awal ketika penonton—setidaknya saya—masih butuh waktu menyesuaikan diri.
Dari Only Time milik
Enya yang syahdu, Bangarang-nya Skrillex
yang menjadikan perkelahian Deadpool melawan Cable semakin keren, hingga Ashes milik Celine Dion selaku pengiring
intro ala James Bond, jadi bukti betapa kegilaan dan daya kejut Deadpool 2 ikut menular ke soal pemilihan
musik. Siapa sangka juga versi akustik mellow dari Take on Me dapat terdengar luar biasa manis? Atau lebih tepatnya,
siapa sangka film seperti Deadpool 2 mampu
tampil manis, romantis, menyentuh, setidaknya di bagian penutupnya? I can’t believe I’m saying this, but yes, I
cried watching Deadpool 2!
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
49 komentar :
Comment Page:Serius amat nangepin filmnya
Bawa enjoy aja kali
[SPOILER Sedikit hhe]
Habis nonton premier ini dan memang selalu sukses membawa tawa. DC disebut, bahkan kata2 "Thanos" juga muncul hha.
"bintang besar", ya sekilas dan ini bikin kaget.
Adegan saat "kaki bayi" juga berhasil bikin ngakak hha.
merasa dipotong gak ya pas "kematian satu per satu" pengasuh di panti asuhan? yang saat kematian terakhir?
mas, tahu gak judul lagu yang dinyanyikan deadpool yg mirip dengan "do you wanna build a snowman?" saya lupa judulnya, padahal disebut ama dia hhe
saya setuju dengan Take on Me-nya Aha yg berhasil bikin mellow
@aarif : Ya kalo nonton film sekedar dibawa enjoy mah, kapan majunya. Seperti film kong x kong, meski komedi tetep aja gak bisa enjoy. Film bukan sekedar cerita, tapi visual dll mempengaruhi film secara keseluruhan. Untuk sekedar enjoy, nonton tik tok juga bisa.
Anonim: hahaha, film itu cuma hiburan belaka
Apalagi film nya deadpool, ngapain di bawa serius
Kalo soal maju apa g nya itu urusan si filmmaker
Kalo urusan kong xkong, itu mah beda
Ada satu film yg "itu" saya tunggu reviewnya kok g keluar2 ya,Bang Rasyid?hehehehehe
@aarif Ada beda ya antara "bahasa review yang serius" sama "terlalu serius nanggepin film". Kalau terlalu serius nanggepin film, itu contohnya: plot hole dikit protes, nyalahi logika dikit protes. Beda itu.
@Ilham Kurang perhatiin sih, dan sepanjang film kurang merhatiin mana yang dipotong. Tapi dari LSF emang ada bagian kena sensor. Oh, itu "Papa, Can You Hear Me?".
@Eduard Haha aduh ini lagi. Udah dibilang nggak sudi keluar duit buat biayain orang-orang begituAN.
thank you,mas rasyid. saya lupa dengan judulnya hehe cuma mikir "loh beneran mirip ya?" hhe
[SPOILER ALERT[
yang pas adegan penjaga panti asuhannya mati satu persatu, kan pas pria terakhir, seperti ketimpa ranjang besi gitu. tiba2 kyk "blug" langsung tepuk tangan anak2nya hhe agak kasar soalnya cut scenenya.
oh pantes kena sensor. nunggu deh ntar adegan yg disensor beberapa bulan kemudian hhe.
Bang Rasyid, coba dong review 212 Power of Love. Rindu baca review film reliji. Kali aja ntar komennya lebih banyak dari Pengabdi Setan. Hahahaha.
Busyet. Di postingan - postingan sebelumnya aja bang rasyid udah tegas bilang gak sudi nonton itu film.
Marhaban ya ramadhan. Selamat berpuasa bagi yg merayakan!
Ada wiro sableng nya ya mas ? :B
deadpool film keren, peningkatan dari film pertama
referensi nya lbh banyak yg kena
cameo cameo nya menarik
Setuju soal pemilihan musik memang wahid. Di mid credit atau post credit ada tanda2 deadpool 3 kah mas? Karena ga sempet lihat haha
Spoiler :
1. Kasian banget brad pitt gitu doang wkwk
2. Gw ngeh mid post cuma thanos doang
3. Kira2 time travellernya cable bisa dipake gak sm avenger cs buat "hidupin" bucky cs?? Ide liar sih wkwk
@Heru Tuh udah dijawab bawahnya ya :)
@Syamil Haha nggak lah, tapi teaser-nya diputer
@Teguh Nah setuju ini. Better than the first one
@Panca Film berikutnya "X-Force", itu juga entah, kan ada kemungkinan masuk ke MCU. Tapi Deadpool sih bebas.
@Chan Poin ketiga jawabannya nggak bisa, bukan masalah plot, tapi deal Fox-Disney paling cepet kelar 2020.
I cried karena ketawanya gak selesai2 dan perut sampai kram \(@ ̄∇ ̄@)/
Sebenernya cliche sih ya tapi eksekusinya bagus banget. Guyonannya juga luas, mulai dari DC, Harry Potter sampe mantunya presiden amiriki sekarang ( ͡° ͜ʖ ͡°) asli yang terakhir itu aku sepertinya ngakak sendirian di bioskop
SPOILER
Setelah Deadpool menembak Ryan Reynolds, udah gak ada credit scene nya lgi gak? Kami diusir sama mas mbak studio wkwk
@Mayday Haha itu lebih mirip Jared Kushner fusion sama Steve Buscemi sih.
@Zulfikar Buset diusir. Nope, itu yang terakhir.
Sebenarnya ada post credit scene tapi dihapus kena takut menyinggung masyarakat yg menontonnya. Scene-nya Deadpool bunuh bayi Hitler
Ane jga banyak nangkep referensi disini. Termasuk singgungan Wade Wilson tentang film Deadpool 1 yg kalah pemasukan domestik R-rated movie sama film Yesus-nya Mel Gibson wkwk
Surprisingly, tak ada adegan seks sama sekali di film ini, yg ane kira bakalan ada. Jdi mungkin gak ada sensor atau sedikit disensor.
@Yoan ya, itu dipotong, terus diganti sama salah 1 dari 3 scene terakhir.
@Zulfikar Lihat di web LSF ada kok yang kena revisi, tapi motongnya lumayan alus, dan dasarnya rating 17+ sih.
Ak pikir dpt nilai 4,5/5 mas, paket lengkap soalnya, komedi, drama sm brutalnya keren semua...
Bonekanya mirip boneka Mr.Bean ya? Hahaa...
SPOILER
yang di credit scene,itu maksudnya apa ya deadpool nembak dirinya sendiri pas jumpa logan?
Yap,, deadpool 2 lebih baik dari film pertama nya..
bahkan gk ekspek sampe se emosional ini sih..
cmn berharap ,haha tapi eh dpt jga 'huhu :'(
ya btw ane beruntung jga dpat studio yang ,, orang2 nya pada ngerti jokes2 si pool .
jdi gk ngakak sendiri,,
ketawa bareng2 emng lebih enak , kerasa kebersamaan nya,,
Kya film ny sendiri "family movie"
Nonton ini bawa gebetan. Malah ketawa sendiri. Gebetan banyak ga ngerti referensinya.. Cedih
@Afif Abid
[SPOILER]
boleh jawab, keseluruhan scene yang dia balik ke masa lalu itu karena ryan renolds tidak suka dengan deadpool versi x-men origins : wolverine. sama seperti saat dia ngambil peran green lantern yang merupakan salah satu film terburuk (makanya dia nembak dirinya sendiri didepan naskah green lantern). CMIIW
@Ricky 15-20 menit pertamanya bikin "cuma" kasih 4
@Afif Yak, kayak udah dijawab di komen bawah, soalnya Reynlods (dan semua orang sih sebenernya), benci sama Deadpool versi X-Men Origins yang emang sampah banget itu. The best joke in the movie :D
@Ryan Hehe bisa dimaklumi, walau kadang bikin gregetan juga kalo nggak pahamnya di referensi yang populer.
@ilham ramadhan
@rasyidharry ohh gitu yaa😬😬,gak ngrti soalnya belum nntn x men origin,kalo green lantern masih ngerti sih,heheh,makasih yaa
@mas rasyid : dulu pas nonton itu, memang gak tahu. setelah deadpool 1 keluar, barulah muncul referensi2nya bahwa deadpool sebenarnya sudah keluar duluan. dan setelah itu nonton ulang wolverine, dan ya ternyata bener2 jelek hahaha.
iya setuju. jokenya kena banget. ngakak pas diakhir2. sayang banyak yg keluar bioskop setelah filmnya habis.
@afif abid : sip sama2 :D
mainplotnya kayak looper.
subplotnya tipikal film "drama"
Keknya emang ga ada cameo stan lee?atau saya yg kelewatan?
(Spoiler)
Paling suka cameo xmen yg nutup pintu sama si badut IT...cara matinya tu lhoo...ngakak banget...si badut IT diklecein matinya hahaha
Juggernautnya kurang gahar...bentukannya kaya kantong popcorn huhu. Gaharan juggernaut xmen 3.
Justru Juggernaut versi Deadpool lebih mirip dengan komik, dibanding versi X3, versi X3 lebih mirip manusia biasa, padahal di komik, Juggernaut itu gede banget.
@Badminton Ada dong, lebih tepatnya "mukanya ada" :)
@Heru Nah betul, Juggernaut di X3 itu penistaan ke karakternya hampir selevel Deadpool di X-Men Origins: Wolverine haha
Meskipun sy jg ngakak terus nonton film ini, tapi menurut sy ni film konyolnya lepas kendali sampai2 hampir jatuh ke level sekelas film2 model hotshotnya charlie seen. Tapi untung itu ga terjadi sih...
Salah satu bagian yang rada 'waste' itu cerita rekrutmen superhero yg berujung mati semua. Meskipun ya lucu banget the whole scene nya. Cuman ya mungkin bagian itu perlu utk entri poin tokoh domino. Dan yes, sy suka banget sama tokoh ini. Luck as a superpower is a briliant idea.
Celaan deadpool favorit sy adalah pada human centipede dan green lantern.
Btw, ni film bener2 ga akan ada koneksinya sama avenger kah?
@aryo Beda dong, Deadpool ini biar banyak meta jokes & sindir sana-sini belum masuk kategori parodi. Dan jangan salah, Hot Shot is one of the best spoof movie, selain Airplane!, The Naked Gun & Scary Movie pertama.
Soal X-Force, berani dibuat gitu karena berikutnya mereka bakal dikasih film sendiri.
Nggak ada koneksi, kan beda studio. Tapi kalo suatu hari Deadpool mau masuk MCU mah gampang, secara filmnya bebas, nggak peduli aturan, malah bisa jadi joke sendiri 😁
OOT
Bang kan mau ada re-release 2001:Space Odssey kira-kira masuk di bisokop Indo kah?penasaran aja gitu liat karya kubrick yang satu ini(lagi) di layar lebar dengan film 70mm
Review horror nya netflix veronica dong kak 😐
@Bobby Nope, selain nggak ada bioskop 70mm, kalo diputer sini yang ada penonton ngomel-ngomel "filmnya aneh", atau ngerasa ditipu "ternyata film lama". Nggak akan laku.
Ha ha, iya... Ketika saya bilang 'level' itu bukan berarti merendahkan. Nyatanya sy memang suka banget hotshot itu. I used to love parodi movie, emang sekarang parodi movie kok jelek semua yah perasaan...
X-Force mau dibikin film tersendiri? Ha ha... Nice. Sangat Layak ditunggu
Kenapa poster skrg, banyak nampilin tokoh rame2 ya? Apa faedah nya yaaa
@aryo Gimana nggak jelek, parodi sekarang kebanyakan jokes mentok di humor toilet sama mesum doang 😂
@Muhammad Dari dulu mah itu. Karena lebih menjual. Logika marketingnya, makin banyak muka pemain, makin besar kemungkinan penonton ngeh sama yang main, makin besar kemungkinan mereka tertarik nonton.
Kocakk banget ini 😂😂 jokes bertebaran, yang belum tau, kaos gambar kucing yg dipakai DP di panti xmen itu gambar kdua kucingnya taylor swift, bahkan sampai ditulis namanya untuk meyakinkan, sampe segitunyaa *cekikikan di bioskop..
Btw, brarti DP di filmnya ini engga ada sangkut pautnya sama DP di xmen origin ya? Soalnya dia bebas dr eksperimennya kan berbeda tuh.. apa sy yg salah paham ya?
Kalo fotonya posternya sendiri,tar dikira jomblo mungkin bro
Mas Rasyid, saya mau nanya, akting Brolin di sini gimana, bagusan di sini apa di Infinity War? Satu lagi mas, kan Fox udah dibeli sam Disney, yang artinya lisensi X-Men akan dipegang sama Marvel. Kira-kira X-Men bakalan gabung sama MCU nggak? Terus kalo gabung Dark Phoenix bakal jadi film X-Men terakhir dari X-Men Universe ya?
mas film selembar alas pati bakalan ditonton dan direview nggak mas secara film ini dapet 2 rekor muri dan produksi orang medan, kotaku, hehehe.
@Yuliasya Deadpool di X-Men Origins itu busuk banget, jadi anggep aja nggak ada. Makanya credit scene-nya gitu.
@Ana Surprisingly beda gaya. Jadi Cable, dia lebih umbar karisma, kalau Thanos lebih sensitif, lebih main emosi. Bagus semua. Soal lisensi, paling cepet deal ini kelar tahun 2020. Kalau beneran deal ya pasti masuk MCU. Sejauh ini sih tinggal 3 proyek X-Men di Fox: The New Mutants, Dark Phoenix, X-Force.
Ya kalo situ nganggap film cuma buat dibawa enjoy, ngapain main2 di blogspot review film??? Blehhh... Aneh..
@Intun Monggo mbak, silahkan dicari tahu apa itu review & kritik film. Apa definisinya, dan apakah itu cuma bisa dilakukan di film yang "serius" atau film popcorn juga bisa. Banyak kalau mau googling. Nanti tahu siapa yang sebenarnya aneh 😁
Posting Komentar