HAPPY DEATH DAY 2U (2019)
Rasyidharry
Februari 14, 2019
Christopher B. Landon
,
Comedy
,
horror
,
Israel Broussard
,
Jessica Rothe
,
Lumayan
,
Phi Vu
,
REVIEW
,
Science-Fiction
15 komentar
Jika setelah Happy Death Day 2U Jessica Rothe masih belum juga memperoleh peran signifikan
di film berskala besar, artinya para pelaku industri di Hollywood memang bodoh,
atau sang agen makan gaji buta. Karakter yang Rothe perankan boleh terperangkap
dalam lingkaran waktu repetitif, namun tidak dengan penampilannya. Dia terus
menampilkan beragam varian jenaka agar Tree tetap menjadi sosok yang
menyenangkan diikuti.
Demikian pula filmnya. Saya sempat
khawatir bila usaha menjelaskan lingkaran waktu lewat penambahan unsur
fiksi-ilmiah justru bakal membuat filmnya memaksakan diri melebarkan mitologi.
Sebuah penyakit yang lumrah menjangkit seri slasher.
Tapi rupanya, sutradara Christopher Landon (Paranormal
Activity: The Marked Ones, Happy Death Day) yang mengambil alih penulisan
naskah dari Scott Lobdell, berhasil memanfaatkannya selaku pembuka jalan masuk
untuk lebih banyak hiburan yang mengacungkan jari tengah kepada logika serta
keseriusan.
Belum sempat menikmati keberhasilan
kabur dari lingkaran waktu, Tree terpaksa berada di situasi serupa, ketika sang
pembunuh bertopeng bayi beraksi lagi. Kali ini, Carter (Israel Broussard) dan
teman sekamarnya, Ryan (Phi Vu) turut diincar. Tree pun harus kembali mengulangi
harinya untuk menggagalkan rencana pembunuhan tersebut, sembari mencari tahu
penyebab terjadinya kondisi aneh itu.
Sebagai cara menjelaskan lingkaran
waktunya, Landon menambah elemen fiksi-ilmiah, kali ini termasuk alternate universe. Presentasinya cukup
berantakan, pun penonton butuh meluangkan usaha ekstra guna mencerna seluruh peristiwa,
yang setelah tiap keping puzzle terkumpul, sebenarnya mampu membentuk satu kesatuan
cerita yang saling melengkapi, selama anda tidak mengharapkan paparan ilmiah
cerdas.
Lagipula, mematuhi nalar memang
bukan fokus Happy Death Day 2U. Filmnya
membenamkan diri ke dalam ketidaklogisan supaya penonton bisa terhibur
menyaksikan Tree yang sekali lagi harus mati berulang kali. Ketika film
pertamanya bermasalah dengan repetisi tatkala tiap lingkaran waktu terasa
serupa satu sama lain, sekuelnya selalu muncul dengan hal kreatif, lucu, dan over-the-top. Semakin konyol cara Tree
meregang nyawa, semakin mengasyikkan.
Sebagai sutradara, Landon masih
piawai membuat montase dinamis nan menggelitik yang juga merupakan highlight pendahulunya. Kalau Confident-nya Demi Lovato menemani usaha
Tree mencari identitas pembunuh di film pertama, sekarang giliran Hard Times milik Paramore melatari
montasenya, yang lebih berani menumpahkan darah dan sadisme tanpa sedikitpun
kehilangan sentuhan komedi yang kuantitasnya ditingkatkan di sini.
Tentu hasilnya takkan sebaik itu
andai tak ada Jessica Rothe, yang sanggup membuat kita tertawa (dan pastinya
jatuh cinta) lewat segala cara, dari penyampaian kalimat bernada sarkasme,
tatapan yang akan membuatmu merasa layaknya orang paling bodoh sedunia, sampai
teriakan histerikal yang memancing rasa penasaran, “Apa jadinya jika sang
aktris berperan dalam film komedi-romantis?”. Menyaksikan penampilan Rothe,
melakoni peran komedik seolah tampak begitu mudah.
Walau selepas melewati titik tengah
mulai melemah sebagaimana kondisi Tree pasca tewas belasan kali, Happy Death Day 2U tak pernah kekurangan
daya untuk menggaet atensi, yang mampu dilakukan berkat keengganan tampil
realistis. Alhasil, alurnya bebas melangkah ke mana saja, menekan kemungkinan
munculnya rasa bosan akibat arah yang mudah ditebak. Bahkan film ini memiliki
hati, melalui aspek drama manis yang menghasilkan penutup sempurna bagi perjalanan
protagonisnya. Dan setelah mid-credits scene-nya,
seri Happy Death Day bisa bergerak
menuju teritori baru yang lebih besar dan gila.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
15 komentar :
Comment Page:Wiii review yg ditunggu-tunggu, saya lebih suka yg ini dibanding film pertamanya. Oh ya mas Rasyid, bisa tulis review singkat buat Mirai tidak? Soalnya saya ingin coba nonton karna udah ada di lapak download, terima kasih
Belum ketonton, kemarin mau nonton tergoda ngeduluin Free Solo 😁
SUMPAH DEMI TUHAN!!!! Ini film yang sangat menghibur! saya banyak tertawa (terbahak-bahak) sampai malu karena kursi bioskop hanya terisi sedikit. saya sangat suka adegan waktu slomo, itu lucu banget. plus adegan2 waktu Tree bunuh diri itu bener2 GILAAAAKKKKKKKK sampe sakit perut saya. Adegan hairdryer dan terjun dari pesawat bener2 ga terduga banget bisa selucu itu. padahal jujur sebelumnya saya sempat takut kalo film kedua ini bakal jelek, huhu, TERNYATA JAUH DARI KATA JELEK!!! Saya cinta film ini, plus Jessica Rothe uhuyyy. btw, Danielle mau dijadiin korban apa ya bang yang di mid-credit? apa cmn buat lucu2 aja? wkwkwkwkwkw gila anzayyyy pgn mengumpat mulu saking lucunya film ini.
oh ya mau nanya juga, apakah bang rasyid nangis ntn film ini? saya nangis lumayan banyak pas hepi berdei. it's so touching..........
@nouvaleka Haha ikr? This movie's batshit crazy. Yep, Danielle jadi kelinci percobaan. Semoga laris ya, biar bisa lihat segila apa film ketiganya. Nyaris, udah sesek di dada, terus keinget adegan terjun bebas, nggak jadi nangis 😂
Sebelumnya saya minta maaf karena bertanya bukan pada tempatnya! :)
Tapi saya benar2 frustasi mencari info! Di sini ada yang tahu nggak judul film asia (mungkin Korea!!!) bergenre drama. Saya hanya sempat nonton endingnya di TV, pokoknya di ending film itu sang cewek hanya bisa menatap kepergian sang cowok dengan mobil sambil menunduk menangis di tengah jalan dengan bilang "I love you!!!" berulang kali pada diri sendiri, kayaknya sih si cewek jatuh cinta sama si cowok tapi (kayaknya) dipendam sendiri hingga film berakhir dan si cowok (kayaknya) nggak pernah tahu perasaan si cewek.
Plisss kalo ada yang tahu judulnya tolong beritahu, soalnya penasaran pengen nonton dari awal!Hahahaha.....
Terima kasih! :)
Nggak bikin reviewnya Suspiria nih bang Rasyid?
Review Laut donk bang .
@Abdi Coba dicari dan ditanyain dulu ya, ikut penasaran juga ini hehe
@nasrullah Udah kok sejak Desember lalu. Di sini http://movfreak.blogspot.com/2018/12/the-man-from-sea-2018.html
Review the man from the sea ga mas?
@Fajar Monggo dicek itu komentar atasnya :)
Setuju, pengembangan ceritanya works. Jessica makin bersinar juga. Dramanya oke. Humornya works utk membuat warna film jadi ceria, tapi ga sampe yg bikin ketawa terbahak2 gitu sih. Perpindahan dari mitologi ke sainsnya lebih acceptable buat sy ketimbang perpindahan dari zombie outbreak ke religius perspective di .rec
Hahaha...
Anyway, secara keseluruhan : sequel yang sangat memuaskan.
Kalau diliat kok konsepnya kayak Edge of Tomorrow ya, die..reset..die..reset
@aryo Haha ya karena dari awal film ini udah tegas ngomong kalau bukan tontonan serius. Apa pun yang dikasih kita bisa terima aja selama fun.
@ariyadi Sebenernya semua film-film bertema itu ya kiblatnya ke Groundhog Day.
Ketinggalan after mid credit scene. Hiks
Posting Komentar