JUSTICE LEAGUE (2017)

104 komentar
Sejak adegan pembuka ketika beberapa bocah merekam wawancara mereka dengan Superman (Henry Cavill), Justice League kentara berpindah dari jalur yang dipasang Man of Steel kemudian dipatenkan Batman v Superman: Dawn of Justice. Si Manusia Baja tersenyum ramah bahkan mau bercanda tentang lambang di dadanya yang mirip huruf "S". Momen singkat itu seketika memperbaiki gambaran Superman sebagai sosok pemanggul harapan pujaan publik. Filmnya pun serupa, mengedepankan harapan, mencerahkan suasana melalui balutan humor, dan mengeliminasi alur rumit tak perlu. Justice League menggiring DCEU (atau apapun namanya) ke jalan yang benar.

Penulisan naskah Chris Terrio sejatinya masih bermasalah. Mengemban obligasi mengenalkan Flash (Ezra Miller), Aquaman (Jason Momoa) dan Cyborg (Ray Fisher), serta memaparkan usaha Batman (Ben Affleck) dan Wonder Woman (Gal Gadot) menyatukan mereka, mengakibatkan lompatan alur kasar (juga kekurangan Batman v Superman) kembali menghantui. Sementara kurang mampunya Zack Snyder menggarap adegan non-aksi menghasilkan pace melelahkan, khususnya sebelum kelima pahlawan bersatu. Satu-satunya fase dramatis kuat adalah reuni Clark dengan sang ibu (Diane Lane), itu pun berkat kepiawaian Lane bermain emosi ketimbang sensitivitas Snyder. Setidaknya, pemberian porsi mengenai duka/masalah personal tiap tokoh sedikit menambah bobot penokohan.
Untungnya ambisi menyusun alur berlapis berbalut filosofi kini ditiadakan. Ini penting, karena kelemahan penceritaan, bobot emosi, atau ancaman medioker dari Steppenwolf (Ciaran Hinds) dan rencananya mengumpulkan Mother Boxes terjadi dalam lingkup kemurnian blockbuster selaku media senang-senang, sehingga pantas ditoleransi. Berlawanan dengan niat Batman v Superman membangun dunia (sok) serius. Dari sini pula, Terrio, dengan sedikit bantuan Joss Whedon diberi jalan menghembuskan nyawa lewat bumbu humor. Belum sepenuhnya mulus, lagi-lagi akibat kecanggungan Snyder mengemas adegan tanpa baku hantam, namun cukup sebagai penghasil dinamika.

Keenam pahlawan kita tidak ragu bersenda gurau selama atau di sela-sela pertempuran. Flash tentu paling mencuri perhatian. Layaknya bocah di antara lima orang dewasa, ia berulang kali melempar celetukan menggelitik sampai sederet tingkah konyol yang sempurna dijalankan oleh Ezra Miller, termasuk "momen intim" dengan Gal Gadot yang rasanya berasal dari otak Joss Whedon. Pahlawan super mana lagi yang memutar video musik K-Pop di markasnya? Momoa lancar memamerkan machismo pewaris tahta Atlantis arogan yang menikmati berada di medan perang, sedangkan Gal Gadot selalu menonjol bersenjatakan pesona dan ketangguhan meyakinkan. Dua nama terbesar, Batman dan Superman justru mengalami nasib saling berlawanan.
Batman bak bahan olok-olok. Tidak memiliki kekuatan super, perannya selaku otak dan ahli teknologi turut tertutup keberadaan Cyborg. Affleck yang makin sering mengutarakan keinginan "gantung jubah" pun tampak malas. Gaya komedi deadpan-nya jelas dihempaskan antusiasme penuh energi Miller, sedangkan karisma sebagai Bruce Wayne yang menonjol di Batman v Superman juga lenyap. Sebaliknya, Superman kini layak menjadi simbol harapan sekaligus ujung tombak tim. Selain ikut bercanda tawa, setelah sekian lama akhirnya kita bisa melihat sisi badass Superman yang menghindari pukulan Steppenwolf sambil tersenyum. Walau sebelumnya, saat ia mengungguli kekuatan Wonder Woman, Aquaman, dan Cyborg, juga kecepatan Flash, sudah cukup memberi penegasan.

Merupakan film DCEU tersingkat sejauh ini (120 menit), ditambah klimaks singkat nan generik, Justice League mungkin bukan epic seperti dugaan banyak pihak. Toh gelaran laga Snyder masih solid, apalagi terkait penggambaran para meta-human kelas berat setingkat dewa yang aksinya sanggup mengobrak-abrik seisi dunia. Film superhero tidak wajib tenggelam di penderitaan atau kisah kompleks guna memikat, dan blockbuster tidak melulu mesti berbentuk epic cinema. Di samping sederet kekurangan penghasil jalan terjal, Justice League memenuhi hakikatnya selaku hiburan ringan menyenangkan sembari membawa franchise-nya ke masa depan yang menarik melalui pengembangan mitologi sebagaimana diperlihatkan lewat sebuah cameo superhero DC lain dan post-credits scene

104 komentar :

Comment Page:
Unknown mengatakan...

Mudah mudahan bisa ngobatin kekecewaan sama ragnarok

dramaaddict mengatakan...

Soal Ben Affleck, jadi gimana sebenarnya mas? Kan DCEU udh mulai jalan, baru rilis Justice League kmren, Affleck udh kasih statement aja soal dia kemungkinan out dri Batman. Padahal sblmnya dia bilang its okay dan mau kerja sama dgn matt reeves. Pihak WB sm DC nya gimana soal batman?

Padahal ini DCEU udah cinematic universe. andai aktor batmannya ganti, ntar susah juga ngehubungin ke universe d film sebelumnya. Alasan apa yg membuat wajah batman berganti andai affleck beneran keluar?

Klo saya sih udh klop sm Ben Affleck buat peranin Batman, coz perawakan dia yg besar dan "berbahaya" cukup menggambarkan layaknya Batman yg beraksi dari komik DC.

Adegan action Batman antara JL sm BvS banyakan BvS berarti? Soalnya aksi Affleck di BvS keren banget sih, batmannya dapet gtu.

dramaaddict mengatakan...

Soal Ben Affleck, jadi gimana sebenarnya mas? Kan DCEU udh mulai jalan, baru rilis Justice League kmren, Affleck udh kasih statement aja soal dia kemungkinan out dri Batman. Padahal sblmnya dia bilang its okay dan mau kerja sama dgn matt reeves. Pihak WB sm DC nya gimana soal batman?

Padahal ini DCEU udah cinematic universe. andai aktor batmannya ganti, ntar susah juga ngehubungin ke universe d film sebelumnya. Alasan apa yg membuat wajah batman berganti andai affleck beneran keluar?

Klo saya sih udh klop sm Ben Affleck buat peranin Batman, coz perawakan dia yg besar dan "berbahaya" cukup menggambarkan layaknya Batman yg beraksi dari komik DC.

Adegan action Batman antara JL sm BvS banyakan BvS berarti? Soalnya aksi Affleck di BvS keren banget sih, batmannya dapet gtu.

dramaaddict mengatakan...

Saya rencana pasti mau nonton, abis baca bbrp reviews, Tapi rata-rata kata semua review lain, Affleck sebagai Batman masih dapet image-nya sbgi manusia kelelawar.

Klo soal superpower, batman kan emang ga punya power macam yang lain, tapi dia ahli strategi plus teknologi yg dia punya sangat canggih yg ngedukung batman buat ngelakuin aksinya. Di Justice League (baik live action dan komik atau kartunnya) Batman itu leader dan otak buat team-nya. Tanpa batman, Justice League mustahil buat beroperasi karena tidak ada leading figure didalamnya. Leading figure itu ga semua orang dapet. Harus punya pesona dan kharisma sendiri.

Just say my opinion :D

Billy Jefferson Simamora mengatakan...

Gw sih enjoy nontonnya.. mungkin ada yg ngerasa di pertengahan film agak bosen (satu bioskop diem semua soalnya, ngga tau pada serius nonton atau bosen atau tidur wkwk) tapi adegan aksi nya tetap keren untuk diliat.. dan Wonder Woman tetap lahh yang paling the bestt dari semuanya.. makin jatuh cinta sama Gadot hehehe

Anonim mengatakan...

Udah nonton kemarin.
Menurut gue film ini alur terlalu cepat, mungkin karena durasi nya yang hanya 2 jam.
Dan skala cerita nya sempit.

Villian nya keren di awal, MEH di akhir. Skala ancaman nya sempit, seolah2 dunia tdk tau kalau ada ancaman dari Stepenwolf. Padahal gue berharap klimaks nya setara MOS atau BVS. Rada kacau sih klimaks nya; Motherbox hancur atau gimana sih; Stepenwolf mati apa kabur, senjata makan tuan lagi, MEH; Nasib tiap anggota JL di akhir gimana, Clark Kent tau tau udah kerja, padahal udah di anggap mati dia.
Dan Superman nya imba banget, 1 tim di lawan coy.
But overall enjoyable lah.

Rating gue 7 dari 10.

Fajar mengatakan...

Final Battlenya kurang megah. Padahal ketika Diana cerita dulu ada persatuan manusia, amazon, atlantis buat mengusir Steppenwolf bikin aku berpikir kalau nanti final battle Justice League bisa mengulang hal itu.

Satria wibawa mengatakan...

Yes Kharisma si affleck kebanting sama gadot, miller dan cavill disini
Porsi drama terselamatkan Performa adams dan lane (thanks to Oscar)

Anonim mengatakan...

Saya salah satu yang "protes" sama review Mas Rasyid soal Ragnarok. Baru nonton JL kemaren, and holyshit, JL lebih jelek. Seperti film2 DCEU sebelumnya, ceritanya brilian tapi eksekusinya kacau parah. Banyak scene yg hilang (yakin akan ada extended cut-nya) dan CGI, CGI merusak mata di final battle. Salah satu CGI terburuk di Hollywood selama 10 tahun terakhir.

Anonim mengatakan...

Menurut saya Justice League ini adalah tanda kematian DCEU. DCEU udah tamat. Film ini benar-benar berantakan dengan CGI ga karuan. Sebagai Fans DC sejak Justice League Animated Series yg legendaris, saya benar2 ingin memenggal kepala Zack Snyder!!!! Bagaimana mungkin versi animasi lebih realistis dan moderat daripada versi live-action yg bombastis dengan CGI amat berlebihan. Satu kata untuk Zack Snyder: BANGSAT

Anonim mengatakan...

Kecewa. Terkesan maksa. Asal kumpul terus bareng2 ngeroyok musuh. Untung ada The Flash yang bikin JL ga terkesan kelam, kosong dan garing..

Anonim mengatakan...

Yang selama ini aku menjadi penasaran tuh gimana cara ngegambarin aquaman klo sedang dialog di dalem air seperti di komiknya, en emang di JL uda diperlihatkan dan hasilnya menurutku agak mengecewakan. Iya sih emang secara teknik sinematografi sulit buat direalisasikan. Semoga besok di film Aquaman sdh bisa diperbaiki tekniknya.
Ezra Miller penyelamat film ini dari kegaringan. Cyborg juga keren walo menurutku originnya lbh logis yg versi komik.
JL kebalikan dari BvS. BvS banyak drama minim action, JL banyak action minim cerita.
Tp Overall, enjoy dengan filmnya krn walo bagaimanapun kita wajib menghargai orang lain yang sdh bekerja keras menghasilkan sebuah karya. Semoga Snyder bisa balik lagi bikin film yang keren.

Rasyidharry mengatakan...

@dramaaddict Dua alasan. Sejak BvS Affleck takut reputasi dia yang lagi naik sebagai sutradara "awards darling" tercoreng, padahal Live by Night juga ancur. Kedua, sakit hati karena rencana dia buat The Batman ditolak WB, dan naskah ditulis ulang. Betul, masalahnya, mau teknologi atau leader, dia nggak ada yang menonjol di sini. Di BvS masih kelihatan itu, jenius teknologi yang sampai bisa eksploitasi kelemahan Superman.

@Billy Jelas! Cuma ngerawat patung aja cakep haha

@Tri Gosipnya mau dijadiin opening, tapi lumayan lah sempet kelihatan di tengah, ditambah cameo yang ijo-ijo itu :D

@BigBear Nanggung dia, mau serius dipaksa ngelucu, mau lucu takut karakternya terlalu konyol ambyar

@Anonim Kali ini bisa dipahami tapi, reshoot dengan ganti sutradara yang gayanya beda pasti gitu. CGI selalu kok, blockbuster yang aksinya full CGI pasti cenderung kaku karena bagi rata bujet per sekuen

@Anonim Tenang, teknik underwater-nya emang baru dimaksimalkan di Aquaman. Dari footage sekilasnya kelihatan bagus. Yah, semoga Snyder bisa cepet sembuh dari dukanya.

Fajar mengatakan...

Kalau pinginnya ada anggota JL yg kulit hitam, sebaiknya bukan Cyborg tapi lebih baik bila Green Lantern. Keberadaan Cyborg di sini malah menutupi Bruce Wayne yg teknokrat.
SIAL.

Unknown mengatakan...

Sebagai fans berat DC, kecewa dengan JL.. film yang udh di tunggu2 hasilnya gini doang. Tone dan colors agak membingungkan dengan CGI buruk di beberapa aspek. Plot juga sempit banget, Berharap ending bakal epic ala MoS atau BvS, tapi ternyata cuma gitu doang...
Untung interaksi antar hero masih oke, berharap Aquaman bakal tampil lebih baik di tangan james wan. Still have mu faith on DC!

Unknown mengatakan...

Bang lain kali jangan spoiler jokesnya dong,kasian yang belum nonton,enggak terasa lucunya nanti

Anonim mengatakan...

Berarti tidak ada hubungannya yah antara adegan ending BvS dimana terlihat pasir yang melayang di kuburan Superman dengan usaha menghidupkan Superman di film Justice League ini?

Rasyidharry mengatakan...

@Tri Nah ini ada benernya, John Stewart bakal cocok, atau yaudah Batman & Cyborg jadi "tech bros" macam Stark & Banner di Avengers.

@Edhu Nggak apa, tujuannya emang baru establishig karakter, karena pada belum punya film sendiri. Skala besarnya buat sekuel aja, pas udah lebih mapan karakternya. :)

@Bobby Noted, walau sebenernya susah bikin review solid tanpa elaborasi beberapa plot non-signifikan.

@Anonim Anggaplah ada perubahan plan dadakan dari WB & DC hehe

Kasamago mengatakan...

Batman yg nyatuin malah jd figuran pd akhirnya.. nasib
Marvel Menang Again.. huff

next project, moga nolan di libatin

h3nQ mengatakan...

"PET CEMETERY !!" buakakakakaka

VXVX mengatakan...

Abad 20, live-action Marvel yg dikutuk. Abad 21, live-action DC yg dikutuk. Tuhan memang adil.

Anonim mengatakan...

Kadang gue pikir kisah kebangkitan Marvel jauh lebih heroik daripada kisah Avengers melindungi dunia. Di awal kemunculannya Marvel selalu dinomor2kan dan disebut2 sebagai DC-wanna-be. Ketika DC bikin komik detektif, Marvel ikut2an bikin komik detektif. Ketika DC bikin komik superhero, Marvel ikut2an bikin komik superhero. Ketika DC melakukan crossover fenomenal di Justice League, Marvel ikut2an bikin The Avengers. Di live-action pun awalnya DC selalu sukses membuat trend lewat Batman Adam West, Superman Reeve, dan Batman Keaton. Sementara Marvel amburadul dengan live-action Hulk, Spider-Man, dan Captain America yg berakhir kebodohan dan olok2 (jangan bicara bagaimana live-action Iron Man di abad 20). Tapi memasuki abad 21 sepertinya Marvel menyiapkan sebuah misi balas dendam yg begitu matang. Tak salah jika mereka menamai pahlawan mereka dengan nama THE AVENGERS (PEMBALAS DENDAM)

h3nQ mengatakan...

menurut saya JL keren, sebab istri sehabis ntn komentarnya bagus ( ...karena bvs yg saya anggap bagus, istri mlh bobo manis manja di samping..setdahhh :( hahaha )

Rasyidharry mengatakan...

@Kasamago Jangan, Nolan nggak cocok kerja sama buat bangun universe. Rugi di dia yang terbatasi, juga di studio yang nggak bisa kontrol.

@h3nQ Salah satu lelucon paling kampret yang sayangnya nggak banyak diketahui penonton :D

@Anonim Makanya, walau suka karya MCU, lebih kagum sama tim produksi di belakangnya dengan rencana-rencana & strategi publikasi jenius. DCEU, secara kualitas filmnya nggak buruk-buruk amat, personally, cuma nggak suka BvS & Suicide Squad. Tapi tim produksinya kacau. Padahal di industri, film nggak melulu soak kualitas, tapi meyakinkan & menenangkan publik kalau ada rencana matang plus proses lancar

Fajar mengatakan...

Sebenarnya ini biang keroknya si Snyder.
Nolan ama Jenkins berhasil bikin film DC yg bagus.

h3nQ mengatakan...

iya bang..cuman saya yg ngakak pas itu..yg lain adem ayem aja..wkwk..lgs di imajinasi saya g bisa ngebayangin deh kl hasilnya kyk pet cemetery..bener" doomsday!! hahaha

Anonim mengatakan...

Please, ada yang bisa jelasin maksud Pet Cemetery. Gue dan seisi bioskop gagal paham soalnya.

h3nQ mengatakan...

tonton aja filmnya..itu film horor jadul stephen king punya..hehe

h3nQ mengatakan...

Pet Sematary

Taufik Adnan Harahap (Opik) mengatakan...

Mending nonton justice league dlu atau marlina si pembunuh dalam 4 babak bro?

Rasyidharry mengatakan...

@Tri Soal visi, Snyder sebenernya oke kalau suruh menghidupkan panel komik ke film, tapi dia tipe sutradara yang baru bisa bikin film bagus selama naskah bagus.

@Anonim yap, itu referensi buat film Pet Sematary

@Taufik Marlina dulu. Justice League bakal bertahan lama, Marlina nggak, dan Marlina film bagus yang langka

Anonim mengatakan...

@Tri Fajar
Sepenuhnya bukan salah Snyder sih, tapi dari naskah film dan tekanan studio.
Buktinya Watchmen bagus kok dari segi kritik.
Style Directing Snyder dari dulu emang gitu sih. Terutama adegan aksi yang Comical, Slow Mo, Filosofis. Dan itu berlanjut di DCEU.
Nonton aja filmnya Snyder di luar DCEU, Watchmen, Sucker Punch dan 300.
Gue sih suka aja gaya Penyutradaraan Snyder.

Anonim mengatakan...

^
Hmm, setuju gan.
Apalagi film ini udah otak atik sama Josh Whedon, jadi makin kacau deh.

Muhammad Faisal Aulia mengatakan...

Komeng dikit yaaa..Justice League,

Pertama, secara pribadi,lebih suka perang babak pertama daripada endingnya.

Kedua, CGI nya jujur kok malah bagusan Beyond Skyline yak wkwk

Ketiga, Batman yang rekrut berakhir tanpa wibawa pas akhir. Kasian liat batman.

Keempat, anjay gampang bgt ngehidupin superman. Cuma 3 menit. Tapi dulu matiin perang sm batman mpe 2 jam film wkwk

Kelima, overall Justice League lebih saya suka dari si kenthor Ragnarok, spiderman Homecoming kacrut bangsad.


Sekian

agoesinema mengatakan...

Ada adegan di trailer yg gak muncul di bioskop... apa dihapus ya?

Fajar mengatakan...

@Anonim
Watchmen itu salah satu film superhero favoritku (setelah nonton 3 kali karena bingung dengan cara berceritanya yg unik). Mungkin memang benar karena tekanan studio yg ingin menyalip MCU.

Fajar mengatakan...

Yg paling kubenci dari film ini adalah seolah-olah harapan cuma di Superman. Padahal aku pinginnya anggota JL itu sudah kehilangan kepercayaan terhadap manusia. Batman berjuang sendiri, hingga perjuangannya menggugah anggota JL yg lain. Semacam Batman yg hanya manusia biasa saja punya keberanian melawan Steppenwolf, kenapa yg manusia super malah tidak ikut melawan?
Dengan begitu Batman yg manusia biasa akan terlihat paling berkharisma, paling berwibawa, paling berani dan pantas dijadikan pemimpin. Walaupun hanya manusia biasa.

Rasyidharry mengatakan...

@Agoesinema Banyak kok, adegan-adegan sebelum reshoot kayaknya

@Tri Salah satu tujuan utama JL emang mengembalikan image Superman sebagai simbol harapan. Makanya kesan itu ada. Bukan cara yang pintar emang, tapi "mudah" eksekusinya

Anonim mengatakan...

Flash to Bruce Wayne "Its Lois Lane, she is the key. Find us Bruce"
Hmm, akhirnya terjawab sudah scene Flash di BVS. She is the big gun.
Cuma janggal nya, adegan mana Flash balik ke masa lalu?
Di JL tdk ada, mungkin di film solo nya Flash kali yah.
Film solo Flash mengadaptasi alur Flashpoint, tema time travel.

Tanya sendiri, jawab sendiri. LOL

Unknown mengatakan...

Tapi masih layak buat tonton kan? Soalnya emang udah excited buat nnton๐Ÿ˜‚

Fathoucha mengatakan...

Saya jadi berandai2 andaikata sutradaranya ganti om Tarantino atau Wes Anderson. Ah sudahlah haha

h3nQ mengatakan...

copas komen di sebelah ada yg bilang film Zack Snyder punya kekuatan "Replay-ability" yang kuat.
Ditonton sekali saja tidak cukup tapi malah bikin semakin penasaran ketika ditonton berulang2. --- dan itu sudah saya buktikan di MoS dan BvS :D ..ntn 2-3x br dapet feel nya

Rasyidharry mengatakan...

@Anonim Hahaha semoga dijawab di Flashpoint atau sekuel JL ya, kalau nggak berarti memang WB ganti rencana

@Rizki Oh masih dong, 3,5 means recommended :)

@ALD Sayangnya mereka nggak akan mau diatur studio, jadi nyaris mustahil garap blockbuster

@h3nQ Nggak keliru, karena walau alurnya sering ancur dan adegan non-aksi lemah, Snyder paling bisa bikin action keren. Penghalangnya ya karena kebanyakan film dia durasi panjang, mau ulang nonton pikir-pikir. 300 paling rewatchable

Anonim mengatakan...

Wah, gua kira kolom komentarnya bakal seramai Thor Ragnarok.
Fanboy DC mana nih, kok diam?
Pada syok semua hahaha.
Rotten juga kasi tomat busuk, 40% hohohoh

dramaaddict mengatakan...

Mas rasyid, gue udh coba nonton kmren dan termasuk krn penasaran juga dengan komentar" klo batman dri awal udah dominan tapi ujungnya cuman ngikut aja tanpa aksi menonjol.

Ini karena faktor naskahnya memang bertujuan untuk menjadikan superman center dari attention atau ada adegan yg kena cut sehingga batman seakan2 jadi figuran di babak ending JL?

Coz jujur aja superman walau scenenya bisa dihitung jari tapi dia scene stealer banget disini. Apalagi pas moment kebangkitannya. Jujur, ekspetasi gue sangat tinggi buat Justice League apalagi ini the first time gtu JL adaptasi live action. Trailernya keren pulak. Dan gue termasuk yg nonton kartun DC buat Justice League.

Dan ternyata stlh gue keluar bioskop, seperti bertanya2 why batman yg harusnya jadi main lead malah kaya "pengikut" aja d babak2 ending?

oktabor mengatakan...

numpang komen soal JL ya..
1. Kostum. Kostum wonder woman, aquaman, cyborg, dan superman okelah. Tapi kostum batman dan flash keliatan culun.. apalagi kostum batman di final battle. Batman terlihat makin chubby di film ini. Kostum flash ini plothole sih..berdasar footage dan pengakuan barry, dia belum pernah terlibat battle. Dia cuma beraksi sehari2 dengan ngedorong pelaku.. tapi kenapa dia punya kostum resmi yang high tech gitu.

2. The flash . Penggambaran gerak cepat flash di film ini keliatan ga keren, terutama gerakan larinya.. dan entah kenapa si flash ini sering bikin pose yang menurut saya aneh. Ngangkanglah, pose rebahan kemayulah, dll.. Mungkin semua hal keren dari manusia konyol yang bisa gerak cepat udah diambil quick silver di x men days of future past. hehe..

3. Steppenwolf dan parademon. Ini villain tangguh, tapi cemen ya. Begitu kampaknya rusak langsung ga bisa apa2. Parademon ini ngingetin saya sama chitauri di avengers. Bentuknya serem, tapi lemah.

4. Itu satu keluarga sipil di rusia fungsinya apa sih?

5. pas adegan suku manusia ngubur kotak ibu kok kayanya suku manusia ga ada effort lebih buat ngubur benda yang luar biasa pentingnya ya. Disaat suku amazon dan atlantis nyimpennya di tempat khusus dengan penjagaan spesial, tapi kok suku manusia cuma ngubur di lubang tanah yang dalamnya tidak lebih dalam dari liang kubur.

6. itu si cyborg mau2an aja disuruh ngegali kuburan superman pake cara M.A.N.U.A.L haha.. kan bisa atuh bikin tangannya jadi mesin keruk kek atau apa gitu.

ya overall JL lebih baik dari suicide squad.. Jason momoa dan gal gadot sama kaya robert downey dan chris evans di MCU, kharismanya tidak tergantikan. Ben affleck pensiun aja jadi batman.. hehe.

Rasyidharry mengatakan...

@dramaaddict Tentang Superman betul, tujuan JL buat mengembalikan pamor dia, and he's awesome! Soal Batman, sebenernya juga mau dijadiin sentral, tapi Snyder & Terrio sejak BvS kayak selalu kebingungan menangani Batman yang manusia biasa buat lawan alien/monster.

@oktabor
1. Setuju soal Batman, perawakan Affleck terlalu "lebar". Di komik fine, tapi di live-action kurang pas.

2. Kalau Flash, soal "dorong-dorong" sih becandaan aja. Dan disiratkan si Barry ini geek jenius, jadi bisa dipahami kalau waktu santainya dipakai bikin kostum. Gerakannya yang aneh sengaja kok, buat humor & quirky. Tapi betul, kita udah pernah lihat Quicksilver, jadi Flash berasa biasa.

3. Yep, penyakit bawaan blockbuster superhero.

4. Soal keluarga, desa itu kan diceritakan "tempat orang terbuang", jadi dengan setting di sana, berusaha nonjolin aksi heroisme yang merata.

5. Well, manusia memang bodoh hahaha

6. Karena buat "teaser" kombinasi Cyborg+Flash yang bakal ada di 'Flashpoint'

True, di BvS, Affleck keren khususnya pas jadi Bruce Wayne. Di sini macam nggak niat & bingung. Peran Batman nggak main-main, daripada setengah-setengah mending cabut

dramaaddict mengatakan...

Gini mas, gue tuh sampe skrg masih merasa klo JL tuh better kalau 3 jam. Kemaren gw nonton serasa 2 jam kecepetan, masih ada perasaan "missing", bahkan buat final battle kagak bikin gue impressed.

Gue cuman wow saat moment superman bangkit dan satu tim JL kalah sama superman. Seperti yg gue blg superman scene stealer abis di JL. Efeknya Batman berasa jadi figuran di babak akhir.

Dan emang iya sih karena batman manusia biasa tanpa super power jadi agak susah eksekusi ngimbangin kekuatan superhero lain dan lawan musuh yg udah mulai pakai kekuatan lain, cuman kayanya sutradara harusnya masih bisa bikin moment yg cetar dan berkesan buat Batman dengan lebih menekankan di otak sm strategi batman buat pegang aksi kaya saat BvS lawan superman.

Gue termasuk penggemar Batman dan sejauh ini cuman Nolan aja favorite gue yg bisa bikin batman begitu keren, misterius, manusiawi, dan kelam jadi satu.

Fajar mengatakan...

Saat bruce wayne bilang, "kita harus membangkitkan superman, dia satu-satunya harapan."
Aku langsung bilang, "WHAT...!", lo punya manusia tercepat, penguasa lautan, petarung tangguh dan robot super canggih. Kenapa seolah-olah mereka tidak ada artinya? Padahal lebih keren kalau parademon curi jasad clark, dihidupkan dan jadilah superman hitam. Biar final battlenya seimbang, gak kayak power ranger yg satu monster lawan 5.

Rasyidharry mengatakan...

@dramaaddict Dengan kualitas tulisan Terrio sih kalau 3 jam filmnya bakal ampas. JL pertama ini emang nggak ada win-win solution, WB terlanjur salah langkah buru-buru bangun universe-nya. Makanya dengan kondisi sekarang, hasilnya udah nyaris maksimal. Sekuelnya nanti beda cerita. Karakter lebih mapan, bisa fokus to-the-point ke konflik utama. Optimis bakal lebih bagus.

Jangan lupa Batman-nya Burton. Sebagai karakter, versi Nolan lebih kompleks & dalam, tapi sebagai Batman, Keaton itu macam Superman-nya Reeve, definitif

@Tri Bisa berhasil, tensi bisa lebih tinggi juga. Resikonya, durasi bakal makin panjang & niat mengembalikan Supes sebagai simbol harapan mungkin nggak berhasil. As I said, win-win solution buat JL di kondisi DCEU sekarang nyaris nggak ada. Pasca JL waktunya mulai babak baru. Superman udah hopeful, hero lain dapat film sendiri. Tinggal ngakalin si Affleck

dramaaddict mengatakan...

Kalau ada JL sekuel trus DCEU terus dilanjutin, dan ditambah masalah ben affleck yg ngomong A sekarang trus ngomong B besok alias kepastian dia ttp jadi batman or not masih simpang siur, itu gimana coba ketika universe dari film2 sebelumnya sama tapi batmannya ganti muka (andai affleck beneran out) kan agak lucu gtu mas. Kalau kmren2 kan batmannya film sendiri jadi masih ga masalah. Ini udh extended universe bbrp film jadi agak awkward klo bruce wayne ganti wajah.

Buat aquaman, karena James Wan yg direct, masih ada harapan film DC bisa berkesan lagi.

Tipe kesukaan gue tuh gayanya Nolan, serius, kelam, berat, tapi feelnya dapet.

Rasyidharry mengatakan...

@dramaaddict Haha di situ memang kampretnya Affleck & tim produksi sebelum Geoff Johns masuk. Beberapa opsi, 1) Pakai Dick Grayson, toh di komik beberapa kali jadi Batman. Resikonya, penonton awam bakal ngerasa aneh. 2) Pakai Flashpoint buat masukin alternate universe, artinya tetep Bruce, tapi beda tampang. Kurangnya, opsi ini super maksa. 3) Masih pakai Flashpoint, tapi buat soft-reboot. Nanti The Batman ulang lagi dari awal, pakai cast baru. 4) Ya udah, cuma ganti pemain doang. 5) Tetep Affleck tapi suruh komitmen dan tim penulis harus ngakalin karakterisasi.

Opsi manapun berisiko dan kudu ditangani pinter. Toh someday pasti ada recast, nggak apa dapat cercaan sekali (lagi) buat masa depan lebih oke. WB/DC lebih solid, Affleck bebas balik fokus ke sutradara awards darling yang jadi passion dia. Semua untung :)

dramaaddict mengatakan...

Dan buat film solo The Batman yang bakalan digarap sama Matt Reeves, apakah ini masih DCEU?

Soalnya Matt Reeves bilang sendiri kalau dia mengagumi Nolan yang menggarap trilogi the dark knight dengan serius serta kental oleh tensi dan atmosfir yang berat, emosional, tapi berkesan.

Yg gue tangkap, dari gaya matt reeves direct trilogi apes aja udh keliatan emg dia lebih suka garap film yg emosional dan lebih tentu gaya batman-nya Nolan lgsg bisa cocok di Reeves.

Menurut gue, Batman adalah hero yg cocok dieksplore kisahnya secara mendalam, seorang yang punya aksi kuat melawan kejahatan walau dirinya masih memiliki titik poin sebagai manusia biasa. Emosional dan manusiawi. Dan untuk hal ini gue setuju kalau Matt Reeves yg pegang kendali apalagi dia kagum sama gaya Nolan di The Dark Knight.

Hanya berharap kapan film DC modern skrg2 ini bisa berkesan kaya The Dark Knight-nya Nolan beberapa tahun kemarin?

dramaaddict mengatakan...

Masalah cast batman jadi simpang siur begini semua berawal dari naskah Affleck kena tolak WB trus director diganti jadi Reeves.

Affleck asalnya bilang ttp mau jadi batman bbrp bulan lalu, eh deket2 JL rilis kemaren, ngomong sebaliknya malah bilang lagi mikirin cara gimana jalan yg kalem buat keluar dari peran batman =.= lah jadi gimana

dramaaddict mengatakan...

Masalah cast batman jadi simpang siur begini semua berawal dari naskah Affleck kena tolak WB trus director diganti jadi Reeves.

Affleck asalnya bilang ttp mau jadi batman bbrp bulan lalu, eh deket2 JL rilis kemaren, ngomong sebaliknya malah bilang lagi mikirin cara gimana jalan yg kalem buat keluar dari peran batman =.= lah jadi gimana

qyu mengatakan...

Yakin gua tetap ben jadi batman
(Semoga)
Ben awalnya ga salah, sgt layak jadi Bruce Wayne dan batman, akibat naskah parah jadi tertanggu mental

Emang iya sih buru2, tapi langkah yg tepat untuk menyaingi mcu, kelamaan kalo bikin masing2 solo film, keburu mcu di atas langitnya langit..selalu ada resiko di setiap langkah, semoga ke depannya makin rapi naskahnya

Kite juga yg untung dpt hiburan film2 sh yg banyak

Bener gak sih lagu come together cuma di mainkan di credit title?
Beda banget sentuhan Hans Zimmer, kurang nendang kalo bukan dia

Rasyidharry mengatakan...

@dramaaddict Jelas masih, dan Reeves tertarik angkat sisi detektif Batman, macam di seri komik The Long Halloween. Menarik, soalnya dari jaman Burton sampai Nolan belum ada yang nonjolin bagian itu. Dark mungkin, lihat jejak Reeves di Dawn & War, tapi kalau setipe Nolan pastinya nggak. WB/DC pengen move on.

@qise Entahlah, nggak jelas maunya dia apa. Bener, khususnya jadi Bruce dia pas, karakterisasi di naskah yang inkonsisten. Nah itu betul, selalu ada resiko, dan pilihan WB sejauh ini kurang sukses, nggak masalah. Masih di tahap bisa dibenerin.

Come Together cuma di credit. Scoring Elfman emang beda gaya, bukan "bam boom" ala Zimmer, tapi lebih pas buat tone film superhero. Makanya berkali-kali dia dipakai isi film superhero, dari zaman Batman-nya Burton & animasi, Flash animasi, Hulk, sampai Spider-Man. Kuat di suasana heroisme.

Fajar mengatakan...

Jadi JL ini bisa dibilang sebagai koreksi DCEU. Superman jadi murah senyum, Batman jadi percaya lagi dengan manusia, Wonder Woman tidak lagi mengurung diri. Tapi sayangnya persatuan manusia, amazon dan atlantis belum ada, atau itu untuk nanti saat Darkseid tiba.

Ulik mengatakan...

Alhamdulillah master CGI indonesia sudah banyak yg komen disini,semoga nanti bisa membantu perfileman indonesia kedepan

dramaaddict mengatakan...

Tapi emang sih mas, dibanding the batman jadi fix digarap sama affleck, gue lebih setuju d direct sm matt reeves yg tipe sutradaranya kayanya emang lebih cocok sm pendalaman kisah batman yg dark tapi masih manusiawi.

Bisa aja karena Reeves bilang mau buat kisah batman yg emosional, impression gue saat liat Batman-nya Reeves mengingatkan gue saat gur terkagum menyaksikan Batman ala Nolan yang (akhirnya) kembali hadir. Bagaikan this is it. Ini yg gue cari.

Affleck ttp masih punya potensi jadi Batman asal dia "niat" kaya pas di BvS, dia bagus disana. Cuman yg gue agak ga tahan sama sikap plin plan ngomong A ngomong B. Bikin bingung. Apalagi ini Batman gtu. Tokoh superhero yg udh legend dan ga semua orang bisa maenin.

Klo gue jadi affleck sih gue bakalan gunain kesempatan ini buat jadi Batman yang layak, batman yang emang pantas buat dikagumi sebagai superhero yg punya cerita dalam walau dia manusia biasa. Entah kenapa gue emang suka sama superhero yg masih ada sisi manusiawinya. Jadi berasa lebih merasuk kisahnya. Macam Spiderman versi Tobey Maguire yang perjalanan jadi superheronya masih sangat emosional dan manusiawi :)

Unknown mengatakan...

Yep terganggu banget ama pemotongan scene yang kasar.

Kenapa ya mesti cut cut gitu, kayak BvS.

Lu nonton versi yang mana ? Semalem gw nonton iMax ga keganggu ama CGI nya.

Unknown mengatakan...

Ada lho scene itu yang harusnya memenuhi ekspetasi mu

Pas scene batsy naik batmobile narik perhatian

Rasyidharry mengatakan...

@Tri Mungkin ada di versi Snyder yang skalanya lebih besar

@dramaaddict Ya itu yang penting, NIAT. Jiwa Affleck di film yang targetnya Oscar ya udah di sana aja.

@Taufik Karena reshoot-nya Whedon banyak ubah poin besar di versi Snyder, jadi kasar. CGI paling mengganggu ya muka & kumis Cavill

qyu mengatakan...

Kalau WW 2 nanti sukses lagi, fix GG jadi RDJnya di DCEU

kalaupun ben beneran mundur, rasa2nya makin suram imagenya
Harapan lebih baik ke depannya masih ada,
Itulah film, proyek dengan banyak kepala, sedikit gak selaras orang2 di dalamnya, ngefek besar di hasil
Di Bvs kyknya mother box nyatu sama cyborg,iyakah? cmiiw
Di opening aja supes bahas hope, jadi wajar supes setelah bangkit di bikin op krn emg aslinya op dan mw dijadikan hope..ini berhasil sih di film, resikonya villain jadi seolah lemah bgt
Kira2 nanti apakah ada bluray extended version yg pake embel2 full arahan ZS?

Rasyidharry mengatakan...

Yap, dan selama karakter Superman konsisten, Cavill juga bisa jadi ikon.
Itu juga pertimbangan, image Ben lagi jelek gara-gara kasus pelecehan.
Kurang lebih gitu, teknologi & pengetahuan dia asalnya dari mother box.
Nggak apa OP. Penonton sekarang lihat Superman OP, bayangin nanti Darkseid sampai bisa ngalahin dia, ancamannya bakal maksimal.
Nah soal extended entah. Beda sama BvS, Snyder's cut di JL kayaknya beda banget dari tone bahkan alur. Kalau dirilis, berpotensi bukan jadi versi extended, tapi film yang beda

Fajar mengatakan...

Saya jadi merasa kasihan pada diri saya yg penggemar DC. Selalu saja berharap dan berdoa. Rada lega saat nonton Wonder Woman. Tapi ritual berharap dan berdoa itu pun kembali lagi di film JL ini.

dramaaddict mengatakan...

Gue suka DC maupun Marvel. Menurut gue DC emang tone-nya lebih kelam dan Marvel lebih ceria. Dan makin kesini jelas banget perbedaannya dalam film antara DC dan Marvel.

Gue setuju seperti yg kata mas rasyid bilang soal MCU lebih solid dalam extended universenya. Tapi DCEU juga ga bisa dibilang buru-buru karena memang sudah saatnya untuk berkembanh dan menyaingi MCU agar lebih kompetitif tapiii pd dasarnya DC udh ketinggalan dari faktor frekuensi dan promosi film-film yg muncul (kan dulu jarang banget film superhero DC paling ya sesekali) beda sama Marvel yg gencar dan ambisius banget bikin film-nya, makanya itu muncul kesan kalau DCEU buru2 saat eksekusi filmnya apalagi kalau naskahnya kagak solid dan directnya blm mantap.

Tapiiii gue juga sangat excited klo DC keluarin film2 skrg ini apalagi tone-nya yg serius dan kelam. Dan pas JL keluar trailernya wuhhh badasss abis itu. Keren. Ekspetasi gue melambung. Dan saat menonton fullnya JL, eskpetasi tuh macam versus sama realita. Gue dah positive thinking eh kembali gue ga bisa bohong klo masih ada sesuatu yg hilang setelah nonton JL. Kaya ini tuh bukan sesuatu yg gue cari. Entah berapa kali gue menguap saat final battle. Dan cuman sekali saja gue merasa wow saat superman lawan JL pas momen bangkitnya dia dri "kematian". Tapi gue ttp merasa sayang kenapa batman ya cuman gtu ajah padahal bisa digali lagi aksinya. Intinya masih ada lubang d feeling gw.

Yg gue bingung, ini kan ada reshoot sama sutradara avengers, yg batman keliatan ga niat akting tuh pas resyut ya? Coz yg sama snyder kayakya sblm kasus naskah affleck d tolak ga sih?

Rasyidharry mengatakan...

Reshoot semua disupervisi Whedon. Snyder belum sempet reshoot terus keluar. Ngakunya cuma 15-20% Whedon, tapi jelas kelihatan at least 30-40%. Soalnya bukan cuma tone, cerita pun banyak berubah.

Nah makanya, 2 studio dengan gaya berbeda. Penonton paling beruntung ya yang akhirnya bisa enjoy sama gaya masing-masing.

Billy Jefferson Simamora mengatakan...

Jadi ada kesan nih film 'agak dipaksakan' yaa bang? Krn ditinggal sutradara, tapi udh deadline gitu jadi mau ngga mau tetap harus tampil??

Gw sih bukan fans fanatik Marvel or DC.. Gw mencoba menikmati semuanya.. Tapi harus diakui visi Marvel dengan MCU nya memang udah jelas beberapa langkah ke depan (thank you Kevin Feige) daripada DCEU.. Marvel udh punya jadwal rilis satu tahun minimal 3 film (awal tahun, pertengahan, dan di akhir tahun) yang buat penonton mampu ngikutin perkembangan universe-nya.. sedangkan DC masih berkutat di masalah internal-nya, ntah itu sutradara, pemain, atau yang lainnya (2018 film DC cuma rilis Aquaman, yg butuh satu tahun rentangnya sama JL ini)

Yg pasti pencinta film superhero ngga perlu khawatir setidaknya untuk 5 tahun ke depan, krn Hollywood masih akan memanjakan dengan MCU, DCEU, X-Men film series, atau mungkin ada universe lain yang dibangun?? :)

Rasyidharry mengatakan...

@Billy Yaa gimana lagi, tanggal rilis udah deket, malah ambyar kalau mundur.

Sebenernya Marvel juga sering masalah di balik layar kok. Di phase 2 sering ganti sutradara termasuk Edgar Wright, aktor-aktor macam Portman & Weaving nggak mau balik, malah di phase 3 slot filmnya ganti-ganti. Masalahnya mirip, bedanya, Feige jago handle publikasi, publik dibuat percaya "everything's under control, semua sudah direncanakan sejak awal". Padahal ya nggak. Sebaliknya, di WB nggak ada masalah pun selalu aja muncul rumor negatif.

Yak, setuju. Ada banyak opsi. Bahagia kalau bisa cocok sama semuanya, kalau nggak yaudah, pilih yang cocok aja, jangan maksa. Simple. So far buat superhero genre cuma 3 itu. Yang lain jangan coba-coba dulu deh, belum semapan Big 3 ini. :)

oktabor mengatakan...

robert downey bisa membuat karakter tony komplit... kaya raya, konyol, bisa memimpin, jago teknologi, namun bisa membawa momen emosional serius penuh drama dengan baik. Ben affleck di JL rentang karakternya jadi sempit banget.. jd bruce murung, jadi batman murung. kadang sesekali senyum. Bandingkan dengan christian bale yg karakternya luas. Jadi bruce playboy, tengil, pemikir. Tapi pas jadi batman ya brutal. Kira2 siapa ya yg cocok dpt peran batman lagi setelah ini?

qyu mengatakan...

Aktor bagus di dukung skrip bagus ya maknyus
Aktor bagus tanpa skrip bagus ya hangus

Bisa jadi sempat ada naskah yg mungkin nantinya bagus, tapi diubah pihak wb yg ngebet ngejar MCU
Tim di belakang layar terbebani, hasil inkonsisten

qyu mengatakan...

Tanpa bermksd merendahkan om Bale, jujur sgt kagum dg totalitas aktingnya

Imho, sorry to say... Koreo fighting Bale biasa aja, banyak trik perpindahan kamera cepat...hal ini jadi ga masalah krn penonton terpuaskan lahir batin dg suguhan cerita yg apik (naskah solid dan arahan sutradara bgs)

Ben di Bvs lebih nyata "brutal"
Koreo fighting ciamik
Di JL kurang dpt porsi fighting krn timnya perlu ditonjolkan, toh mereka baru muncul dan lebih op. Kembali lagi ke skrip yg kurang nendang jadinya negatif deh.. walaupun ada aja yg suka

ArRau mengatakan...

Akhirnya ane selesai jg nontonny, ini menurut ane ya gan...
Setuju bgt kalau dikasih bintang 4,5 soalny ini film sudah bgs kok, memang banyak poin yg kurang tapi jika flashback ke film dc yg dulu2 ini bs jd film dc terbaik Menurut ane.
1. batmanny udah bagus, ane lebih seneng batman yg ini ketimbang di bvs dulu, walau kostumnya tetap jelek.
2. Flash buat bingung, disini speed forceny sdh warna biru berarti sdh beradadki speed max dia tapi kenapa keliatan kayak orang awam yg baru di dunia speed force.
3. Wonderwomen gak ada masalah.
4. Aquaman jg gak ada masalah.
5. Cyborg jg aman menurut ane.
Boleh nanya gan, menurut ane kok film JL ini agak childish ya? Banyak poin gak perlu yang masuk, ceritanya jg agak kacau tapi menurut ane JL pantes ditonton n menghibur kalau kita sampingkan poin2 td ๐Ÿ˜Š
Oia, nice review gan ๐Ÿ‘

ArRau mengatakan...

Sorry gan, 3.5 maksud ane...

dramaaddict mengatakan...

Btw batman BvS sm JL kan sama" Ben Affleck. Kostum BvS kan ada yang kaya kostum khusus lapis baja-nya pas Batman lawan Superman. Yang JL udah kostum batman biasa lagi yg dipakai sebelum lawan superman.

Batman di JL lebih dominan pas jadi bruce wayne dimana dia ngumpulin anggota tim JL, sedangkan aksi malah kurang dan ujungnya figuran d ending.

Klo BvS, Affleck lebih brutal jadi Batman dan jujur gue suka peran sama aksi Batman pas fighting coz perawakannya besar dan terlihat sangat berbahaya plus lagi Batmannya jago strategi buat cari kelemahan dan jebak superman.

Klo gue lebih suka Batman-nya BvS klo buat versi Ben Affleck

Klo di JL gue malah jadi terpesona sm Henry sebagai Superman hehe

DC ini sebenernya emang menarik buat dilihat perkembangannya. Masih ttp bakalan ngikutin DCEU kedepannya, semoga lebih bagus.

Rasyidharry mengatakan...

@oktabor Sebenernya nggak apa kalau karakternya dangkal, tapi kudu keren, nah Affleck lebih cocok di romcom or drama daripada action hero. Kabar terakhir, Matt Reeves pengen Jake Gyllenhaal.

@qise Nah itu dia salah satu kelemahan Nolan, koreografi action tangan kosong, sering canggung. Ben di BvS keren banget pas sekuen warehouse. Di JL "meh". Bener menonjolkan tim, artinya, tiap member perlu menonjol, kalau sampai ada yang jadi "korban" ya berarti kurang berhasil.

@Afiff Bukan kostumnya doang itu, perawakan Affleck kurang fit. Childsih dalam definisi apa dulu? Kalau maksudnya banyak bercanda, ya emang itu tujuannya biar lebih fun & ringan.

@dramaaddict True, di luar CGI ngilangin kumis yang konyol itu, Cavill bagus, likeable.

qyu mengatakan...

Jelek atau bagus urusan nanti, toh pasti di nonton juga
Lega jadi fans netral, enjoy keduanya

qyu mengatakan...

Kalaupun emg harus ganti, semoga di umumkan resmi awal tahun kek, khawatir merusak hype JL yg lagi tayang, sdh busuk di tomat, masa iya lanjutin tren negatif

dramaaddict mengatakan...

@qise ryota : klo ditonton ya jelas pasti. Harapan DCEU lebih bagus kan gak salah. Sah2 aja buat bangun ekspetasi supaya didepan lebih baik dri tahap sebelumnya apalagi liat list sutradara yg bakal garap film2 solo DCEU macam aquaman (James Wan) dan The Batman (Matt Reeves). Klo bagus dapet pujian, klo jelek dapet hujat dan kritik.

Bahkan sebagus2nya film skrg pasti ada kubu2 yg ttp ga suka. It means, film itu unsur subjektifnya tinggi.

Dan ga semua reviewer bilang JL kurang bagus, ada juga beberapa pihak yang bilang bagus. Gimana selera dan pandangan tiap orang sih. Dan gimana ekspetasi juga. Klo kaya gue yg udh expect bakalan dapet sajian fantastis dan ternyata kenyataan berkata lain, ujungny abis nonton JL gue masih merasa "kurang".

Beda pandangan ya klo gue emang fans dua2nya. Suka DC dan suka Marvel. Menarik aja keduanya punya sisi kelebihan masing2.

Fajar mengatakan...

Makin parah lagi, pendapatan box office juga jeblok. Cuma 90 jutaan.

Rasyidharry mengatakan...

@qise Yes, netral, atau fans Marvel yang apresiatif ke film DC dan sebaliknya

@dramaaddict Betul bebas bangun ekspektasi, yang penting tepat. Misalnya Ragnarok kemarin, digarap Waititi, tapi berharap serius ya rada aneh. Buat DC mah wajar ekspektasi meleset, mereka aja masih belum nemu formulanya. Kalau MCU, well, udah hampir 10 tahun dan puluhan film, kalau masih ekspektasi yang di luar formula mereka ya rugi sendiri :)

@Tri Iya, surprisingly jeblok. Bisa cuma mentok di angka 700 juta ini.

Unknown mengatakan...

Gak ada yang berkesan dari film ini.. dari Musik, Aksi, cerita, Musuh MEH semua.. Masih lebih baik BvS kemana2 (klo adegan "Martha" dipotong,batman gak jadi ngenombak gara2 dihalangi luis lane yg keburu datang)

SALEMBAY mengatakan...

Berarti bisa ditarik kesimpulan jika tanpa reshoot.. Josh whedon,, JL akan jauh lebih buruk lagi.. Bner gk... Bang . ..

Lucass mengatakan...

Kalau dilihat dari end credits, ketika Deathstroke bertemu sama Luthor kmudian membahas ngebentuk liga jahat, menurut saya itu bakal lanjut dalam film The Batman, dan mengonfirmasi bahwa Deathstroke jadi villain nya karena sebelomnya beredar kabar gajadi dipake krena ganti sutradara, jadi gasabar nunggu The Batman dengan kebrutalannya melawan liga kejahatan

Rasyidharry mengatakan...

@Salembay Lihat track recrod Snyder, kemungkinan begitu. Tapi kita nggak pernah tahu, bukan mustahil versi Snyder lebih bagus, cuma terlalu mirip BvS, yang mana punya imej jelek.

@Lucass Bisa juga ada film standalone Deathstroke. Kabarnya Gareth Evans (The Raid) diincar jadi sutradara.

Fajar mengatakan...

Seharusnya DCEU itu dimulai dari Trilogi Dark Knight-nya Nolan. Lalu di ending Man of Steel ada adegan Bruce Wayne yg sudah pensiun nonton berita kehancuran Metropolis. Lalu dia menuju tempat dia menyimpan kostum Batman. Saat ditanya Selina Kyle alasan dia kembali jadi Batman, karena dia tidak ingin ada Harvey Dent jilid 2.

Rasyidharry mengatakan...

Wah nggak bisa itu, universe-nya Nolan realistis, nggak cocok nanti masukin Wonder Woman, apalagi Green Lantern. Lagian Nolan pasti nggak mau, dan dia punya bargaining power buat nolak kalau-kalau WB ngusulin itu.

qyu mengatakan...

Nolan kyknya bukan tipe sutradara yg mw di atur2 produser
Trilogi nya sangat epik, biarlah selamanya seperti itu, resikonya di sequelkan kalo hasil sequel jelek, tercoreng bysnya film triloginya..mending gausah

Rasyidharry mengatakan...

Suka nggak suka, Nolan satu dari sedikit sutradara Hollywood yang bukan cuma nggak mau diatur studio, bahkan bisa mengatur. Minta apa harus dan pasti dikasih. Selain dia mungkin cuma Tarantino, Cameron & Spielberg yang bisa.

Fajar mengatakan...

Oh gitu ya karena realistis.
Hasil jeblok di minggu pertama juga karena timingnya kurang pas, setelah thor ragnarok sebelum the last jedi. Coba si JL ini mau rendah hati mengakui bahwa universe filmnya belum semapan mcu lalu pindah jadwal rilis ke tanggal yg sepi pesaing. Bisa jadi film terlaris seperti transformer 4 dulu.

qyu mengatakan...

Bukan maksud bela DCEU

Suicude Squad, banyak review negatif dpt Oscar, mskipun di nominasi yg agak kurang bergengsi
Kumpulan soundtrack nya juga sgt memorable.
Dari bvs, ww, hingga jl cuma "is she with you" yg menggugah.
JL cuma "come together" yg enjoyable di dengar

Billy Jefferson Simamora mengatakan...

Mengenai film Venom gimana tuh bang? Ngga ada kemungkinan dibuat universe juga sama Sony? Wkwk

Fajar mengatakan...

Itulah uniknya film DC. Sejelek-jeleknya film DC, mereka dah punya 3 oscar,Superman untuk visual effect, The Dark Knight untuk Si Joker dan Suicide Squad untuk kostumnya.

qyu mengatakan...

Everybody knows asik juga

Rasyidharry mengatakan...

@qise Beda kategori itu, 'Is She With You' original score, kalau ost SS cover. Dan sebenernya 'Is She With You' pun masuk original score di BvS lebih dulu. Kalau pilihan soundtrack (bukan original) Snyder emang jagonya. Everybody Knows itu salah satu contoh.

@Billy Mereka pasti coba, tapi nggak akan crossover sama Spider-Man, at least nggak dalam waktu dekat. Walau tetep property Sony, Marvel pasti nggak mau ambil risiko karakter di universe-nya muncul di film studio lain.

@Tri kalau ngitungnya sepanjang sejarah, DC udah punya 5 Oscar, Marvel 1 (Spider-Man 2).

SALEMBAY mengatakan...

Simplenya Sifat studio WB yang terlalu ikut campur pada pembuatan film seperti suicide squad yang di paksa reshoot "karena terlalu serius" atau penghapusan "no men island" yang ditentang patty jenkins lalu JL yang di papas durasinya.. Sutradara seolah terkekang dan tak punya kebebasan berkreasi..
Berbeda dengan marvel.. Yang di pimpin kevin feige yang memberi kebebasan berkreasi pada sang sutradara seluas-luasnya... Itu yang mesti jadi bahan diskusi bener gk bang rasyid..

Rasyidharry mengatakan...

Poin ini menarik. Formula awalnya gini: WB bebasin sutradara menentukan gaya (director-oriented movie), Marvel kasih pattern yang sejalan sama film-film lain (pilih satu genre tertentu, terus ditambah komedi). Di proses awal pembuatan film, WB bebasin sutradara, Marvel mengatur tapi nggak mengekang asal sesuai pola. Tapi, karena petinggi WB "kagetan", begitu film kelar/hampir kelar, mereka sering campur tangan, yang tadinya bebas jadi dikontrol. Sebaliknya, di Marvel karena perdebatan studio & sutradara udah terjadi di awal, begitu post-production keduanya sepaham.

dramaaddict mengatakan...

Btw,mas saya ngeh waktu liat credit executive producers Justice League diawal film, itu ada nama Christopher Nolan ya? Jadi dia producer JL dan DCEU juga ternyata?

Rasyidharry mengatakan...

Sama kayak BvS, dia nggak terlibat proses kreatifnya. Executive producer kan (mostly) urusannya sebatas dana, beda sama Produser yang aktif terlibat di lokasi syuting. Dengan pakai nama Nolan, WB bisa lebih mudah narik investor.

SALEMBAY mengatakan...

Jadi kesimpulanya.. WB dan DC mesti menyamakan dulu ide.. Dan pendapat sebelum produksi, entah itu editing,naskah, pemain sehingga tidak ada benturan setelah produksi.. Juga membuat kedua pihak bisa saling percaya dan memaksimalkan potensinya.

Markygirl mengatakan...

Baru selesai nonton JL, awalnya agak ragu sama penilaian di tomat tapi ya masih enak dinikmati koq. Suka aja sama wonder woman dan flash. Walau sebenernya ada kesan cerita yg terburu2, ada villain terus ngumpulin semua heroes terus ngelawan,udah. Keluar dari studio gak ada kesan 'wow' oh gitu aja. Semoga DC kedepannya udah bisa manage mau dibawa kemana film franchise nya. Marvel butuh waktu 10 tahun sampe nanti capai klimaksnya infinity war.

Ada satu adegan yg bikin gimana ya, antara sedih atau mau ketawa.. Pas superman lempar batman waktu superman ngeliat louis lane dateng, udah kaya ngelempar handuk ke cucian. Batman ga ada harganya ๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚

Fikri A. Nugraha mengatakan...

Setuju bro ane juga benci banget ama snyder yg bikin visualnya terlalu lebay sama kebanyakan slow motion. Tiap scene fight baru bentar pasti udah slow motion

Unknown mengatakan...

sebagai penggemar DC Comic jelas film ini mengecewakan. kemunculan berbagai macam tokoh terkesan dipaksakan. berharap film ini bisa mengimbangi avenger tapi kenyataan jauh dari harapan. kebijakan WB yang memotong durasi film ditambah hengkangnya SNyder membuat arah JL tak jelas dan seakan dipaksakan tayang. kalau agan2 berkenan baca review ane di blog ane :

http://www.nyimastsuraya.com/2018/12/review-film-justice-league.html

Thanks gan