AQUAMAN (2018)

87 komentar
Aquaman adalah kali pertama film DCEU (or whatever the official name is) berambisi mencampur beraneka elemen, dan alih-alih menghasilkan kekacauan, justru memperkaya filmnya (Wonder Woman berhasil karena cara tutur sederhana). Alasannya tak lain karena James Wan beserta segenap tim tahu hendak membuat tontonan seperti apa: film pahlawan super yang menyenangkan. Jadi, tiap elemen yang dicampurkan, semuanya hanya mengalir menuju tujuan tersebut.

Menilik ceritanya, naskah karya David Leslie Johnson-McGoldricka (Wrath of the Titans, The Conjuring 2) dan Will Beall (Gangster Squad) sesungguhnya sebatas satu lagi cerita asal muasal pahlawan super, khususnya di paruh awal ketika kita diperlihatkan bagaimana Thomas Curry (Temuera Morrison) si penjaga mercusuar bertemu Atlanna (Nicole Kidman) sang Ratu Atlantis. Keduanya jatuh cinta, kemudian memiliki momongan bernama Arthur Curry yang selepas dewasa, dikenal pula sebagai Aquaman (Jason Momoa).

Lalu cerita melompat beberapa tahun ke depan, tepatnya pasca peristiwa di Justice League. Mera (Amber Heard), Puteri kerajaan Xebel, berusaha meyakinkan Arthur agar ia bersedia kembali ke Atlantis guna merebut tahta dari sang adik tiri, Orm (Patrick Wilson), yang berhasrat menyatukan tujuh lautan untuk memulai perang dengan manusia darat yang amat ia benci.

Babak pertamanya menerapkan plot yang serupa dengan Black Panther, namun lebih lemah. Arthur menantang Orm memperebutkan tahta, tapi berhasil dikalahkan akibat tindakan gegabah dan kepercayaan diri berlebih. Soal pembangunan dunia, kita melihat beberapa konsep bawah laut menarik semisal warna suara saat seseorang bicara, dan gerakan tubuh mereka termasuk rambut. Tapi di luar itu, Wan seolah cuma menjalankan kewajiban, ingin lekas melangkah ke babak kedua yang jauh lebih menarik.

Di sana, Arthur dan Mera pergi mencari trisula legendaris yang konon dapat memberikan pemiliknya kekuatan mengontrol seluruh penjuru lautan beserta isinya, dalam perjalanan yang mengembalikan ingatan akan film-film petualangan oldskul bertema pencarian harta karun. Ada harta tersembunyi, Gurun Sahara, hingga pria dan wanita yang terikat hubungan benci-lalu-cinta. Nantinya, deretan lokasi aneh yang bak diangkat dari karya-karya Jules Verne dan H. P. Lovecraft telah menanti untuk kita kunjungi.

Dalam upaya menghibur penonton, tidak semua humornya mendart tepat sasaran, yang untungnya mampu Wan tebus lewat sekuen aksi dengan gaya bervariasi. Dua protagonis wanita, Mera dan Atlanna, diberi gaya bertarung lebih dinamis, saat kamera yang ditangani Don Burgess (Forrest Gump, The Conjuring 2, Wonder) selaku sinematografer, bergerak lincah tanpa putus (ciri khas Wan kala menggarap horor). Sementara Arthur lebih keras, lebih brutal, yang menghasilkan luka serta darah di sana-sini, yang cukup jauh mendorong rating PG-13 sampai ke batasnya.

Pada lingkup aksi lebih besar, Aquaman sesungguhnya tak jauh berbeda dibanding judul-judul DCEU lain, di mana CGI tampil inkonsisten. Tapi filmnya beruntung memiliki Wan, yang serupa mayoritas sutradara horor besar, tumbul dengan pemikiran bahwa gambar yang memiliki dampak (plus pembangunan tensi) merupakan aspek terpenting. Alhasil, ia tak asal mencampur aduk keriuhan efek komputer. Tengok adegan kala ratusan, bahkan mungkin ribuan Trench—makhluk laut buas yang membunuh Atlanna—mengerumuni Arthur dan Mera, yang berenang sambil membawa suar merah menyala bagai tengah membelah samudera.

Pemandangan serupa muncul lagi di third act-nya yang menyatukan monster-monster laut dan para prajurit kerajaan dalam satu peperangan dahsyat. Bahkan, Wan masih sempat menyuntikkan momen khas film kaijuu yang meski berdosis kecil namun memukau, membuat saya berharap, kelak Wan berkesempatan ambil bagian mengerjakan salah satu judul MonsterVerse.

Kuncinya tak lain keberanian Wan setia pada komik—yang bagi sebagian pihak berpotensi membuat film tampak norak—yang akhirnya justru memfasilitasi visinya merangkai visual fantastis. Lihat saja desain sekaligus warna-warni yang bertebaran di departemen artistik Aquaman, khususnya pada kostum. Raja Nereus (Dolph Lundgren) mengenakan warna hijau, demikian pula Mera (belum termasuk gaun ubur-ubur yang sekali ia pakai), tubuh Orm dibalut zirah ungu di klimaks, bahkan Arthur memakai kostum klasik jingga-hijau miliknya.

Di sela-sela gelaran visualnya, Aquaman tetap menyisakan ruang bagi jajaran pemainnya unjuk kebolehan. Momoa makin memantapkan kapasitasnya sebagai jagoan badass yang masih sempat melontarkan lelucon setelah perutnya dihantam ledakan. Sedangkan Amber Heard melanjutkan prestasi Gal Gadot dan Margot Robbie, menegaskan jika ada satu hal yang memposisikan DCEU di depan MCU adalah banyaknya jagoan wanita ikonik yang kuat sekaligus rupawan.

Aquaman bergulir bagai fase pertama MCU, hanya saja lebih besar, lebih ambisius, dan memiliki sentuhan visual lebih kuat. Walau harus diakui, Aquaman turut tertular sindrom “antagonis lemah”, tatkala penokohan Orm lebih condong ke arah satu lagi penjahat megalomania generik ketimbang saudara yang terluka. Pun potensi Black Manta (Yahya Abdul-Mateen II) sebagai sosok simpatik urung terpenuhi, akibat sulit sepenuhnya menyalahkan Arthur atas tragedi yang menimpa villain satu ini. Beruntung, sisi heroisme protagonis berhasil ditekankan, apalagi pasca sebuah kejutan terungkap, yang memberi Arthur alasan personal untuk melakukan aksi kepahlawanan, meski pada akhirnya, bentuk kepahlawanan terbesar Aquaman adalah menggiring DCEU menuju cahaya harapan yang sebelumnya dibukakan Wonder Woman.

87 komentar :

Comment Page:
Ilham Ramadhan mengatakan...

kepuasan nonton Aquaman mirip ketika menonton wonder woman. Jadi puas. beberapa humor mampu membuat 1 studio tertawa. Suka visual bawah lautnya, apalagi menyangkut benua atlantis yang sampai sekarang masih berupa mitos.

DC comics akan bisa menyaingi marvel jika filmnya menggunakan sutradara yang pas.
Aquaman ini salah satu buktinya :D

adegan arthur dan mera ciuman,kenapa dipotong ya mas?
apa karena PG-13? agak sayang sih karena satu studio pada ngeluh karena dipotong (agak kasar motongnya).

Amin Bagas mengatakan...

Nonton di imax 3d worth it ga mas? Pop up nya banyak ga?

Akbar Pradhana mengatakan...

Sama masalahnya. Semalem abis nonton, para penonton pada "cie cie"in si Arthur-Mera pas mereka pegangan tangan, eh pas mau ciuman malah ngeluh semua termasuk gue gara gara dipotong. Entahlah, mungkin karena terlalu gimana gitu

Ilham Qodri mengatakan...

epic, seru, menghibur

apalagi yang kamu cari dari sebuah film action fantasy??

Anonim mengatakan...

saran sih yg belum nonton, lihat di IMAX lebih mantap. not bad lah aquaman,

Reza Aditya Putra mengatakan...

aquaman adalah definisi sesungguhnya dari sebuah film blockbuster hollywood, visual effect memukau, cerita epic yang tidak berbelit-belit, mudah dipahami, dan "non-stop-fun-actions"

Erik Flower mengatakan...

Aquaman >>>>>>> Black Panther

Faisal Fais mengatakan...

Film dengan visual paling ambisius sejak Avatar

Eko Prasetyo mengatakan...

Sempat berharap Arthur minta bantuan Bruce Wayne untuk mengantarnya ke Gurun Sahara. Tapi sepertinya memang keputusan bijak dari DC untuk tidak menampilkan karakter DCEU lainnya dalam film ini.

redstorm mengatakan...

film superhero paling gokil sepanjang masa

RENO mengatakan...

The story is beautifully written, the visuals are stunning, and the action sequences are mindblowing! What a PURE FUN!!!!!!

Captain Marvelous mengatakan...

Satu kata: EPIC!!!! Dari kedahsyatan yang tampak di layar, "Perang Sipil" dan "Perang Tak Terbatas" hanya tampak seperti tawuran anak STM jika dibandingkan dengan "Perang Tujuh Lautan". James Wan is the MAN!!!!

Fariz M Rashid mengatakan...

GILA KEREN ABISSSSSSSS!!!!!!!! Recommended pokonya...

agoesinema mengatakan...

Scene fav :
1. Kejar2an di atap (italia)
2. Serbuan kaum Trench aroma horornya kental bgt
3. Kisah pertemuan Atlanna dan Curry Sr.
4. Tsunami
5. Dan masih banyak lagi

agoesinema mengatakan...

Perang kolosalnya serasa nonton Lord of the ring versi bawah laut

Anonim mengatakan...

Aquaman = Star Wars + Lord of the Rings + Black Panther + Spongebob

Hugo mengatakan...

Inilah jadinya kalau para petinggi WB gak terlalu ikut campur urusan sutradara, sebuah film superhero yang berkualitas

Ilham Qodri mengatakan...

kombinasi antara visual memukau ala Zack Snyder dengan cerita menghibur ala MCU, mau minta apa lagi? ini udah lebih dari sempurna, bener-bener di atas ekspektasi, 5 bintang dari gue buat ni film

agoesinema mengatakan...

+lord of the ring

Daniel Mangunsong mengatakan...

Jujur ini gila keren abis, rasanya ini film superhero solo terbaik sejak The Dark Knight Rises dan film box office dengan visual paling memukau sejak Avatar.

Jaya Setiabudi mengatakan...

what a jaw dropping and mind blowing movie, now DC, you got my attention

Eko Pramudya mengatakan...

Gue ga inget kapan terakhir kali nonton film segokil ini, SALUT!!!

Anonim mengatakan...

bru beres nonton, masih merinding, dc klo udah ngamuk, sadeeeessss

RP Samudera mengatakan...

actionnya bikin merinding, ceritanya bikin terharu, aku kasih rating 9/10, SPEKTAKULER!!

Vara mengatakan...

ketika Aquaman (dengan cara yang menggetarkan hati) berhasil menguasai trisula Raja Atlan dan akhirnya mengendalikan semua makhluk di lautan untuk menghancurkan pasukan Ocean Master, di situlah saya merasakan vibe heroisme yang selama ini tidak pernah saya rasakan sejak era Spider-Man Tobey Maguire.

redstorm mengatakan...

soal inkonsistensi CGI, menurutku Thor Ragnarok (adegan opening Thor vs Surtur), Black Panther (final duel), bahkan Infinity War (kostum baru Iron Man) juga mengalami inkonsistensi yang tidak kalah parah

Chan hadinata mengatakan...

Wow DC fanboy pada euforia smua.. selamat berpesta.. aquaman deserved it

Faisal Fais mengatakan...

sebagai fans Marvel, saya coba mengingat-ingat kembali film solo MCU mana yang lebih epic, lebih gila, dan lebih menghibur daripada Aquaman....... hmmmm sepertinya tidak ada

lebih baik DC stop bikin film-film crossover, biarkan Marvel yang berkutat di sana, DC fokus saja dengan film solo karena disana kekuatan mereka

dengan begitu kita punya 2 dunia superhero yang sama-sama bermutu dengan cara yang berbeda

Anonim mengatakan...

yup DC emang mau fokus bikin film-film solo dalam 2 tahun ke depan, tapi bukan berarti meninggalkan konsep shared universe, mereka tetap mempertahankan konsep shared universe tapi tidak terpolarisasi pada 1 jalan cerita seperti MCU, melainkan terdiri dari beberapa sub-universe yang berjalan ke arah berbeda (rumornya sub-universe yang akan dijadikan fokus antara lain Gotham (Birds of Prey/Bat Family), The Sea and The Surface (Aquaman, Wonder Woman), The Space (Green Lantern Corps), tapi tak menutup kemungkinan suatu saat semua sub-universe itu akan saling bersilangan dengan cara yang tidak direncanakan)

enricojoe mengatakan...

WOW just WOW!!!!! sangat bagus dari segala segi (cerita, karakter, visual, action), menghibur dari ujung kaki sampe ke ubun-bun!!!! menggugah mata, telinga, dan juga hati

Cinemania mengatakan...

heran aja sih sama kritikus luar kenapa selalu memberikan rating rendah bagi film-film superhero anti-mainstream semacam Avengers Infinity War atau Aquaman ini (ratingnya di RottenTomatoes lebih rendah daripada film superhero generik macam Wonder Woman atau Ant-Man yang secara cerita datar-datar aja)

Muhammad Faisal Aulia mengatakan...

James Wan membuktikan doi bisa dimana aja, tp jujur aja lebih suka scene pas dikejar Trench, kerasa Wan lagi ngedirect horor

Pap98 mengatakan...

Aquaman is actually better and more entertaining than latest MCU solo movies, selamat untuk DC, tapi saya punya firasat buruk soal Wonder Woman 1984 yang katanya diundur 1 tahun karena mau dicampur dengan kisah Flashpoint yang absurd (WTF???), saya juga pesimis soal Joker solo movie melihat track record sang sutradara yang buruk (I think it will be DC's Venom), dan saya juga kurang optimistis soal Matt Reeve's The Batman yang konon merupakan adaptasi dari novel gothic "Dr. Jekyll and Mr. Hyde".

SALEMBAY mengatakan...

Belum nonton sih.. kasih saran bang sebelum nonton ane mesti ngapain dulu biar lebih klimaks dan asoy.. apakah baca komiknya ?

Rasyidharry mengatakan...

@Pap98 Oh nggak kok, DC pasti udah belajar, nggak mungkin langsung Flashpoint. WW1984 mundur malah pertanda bagus, artinya mereka mau hati-hati. Kalau The Batman paling adaptasi cerita-cerita Batman yang noir, macam The Long Halloween misal. Intinya mau eksplor sisi detektifnya.

@Dena WW bisa dipahami. Film yang jadi simbol "me too movement". Kalau patokannya Rotten Tomatoes ya wajar, karena persentase itu kan kasih lihat berapa banyak yang enjoy. Film-film yang main aman, selama solid, ya kecenderungan angkanya tinggi.

@Faisal Personally tetep berharap DC bikin crossover lagi sih, sayang itu materi banyak nggak dipakai. Tapi jangan dalam waktu dekat. 5 tahun lagi lah paling cepet. Biarin tiap hero punya pondasi dulu.

@Rafi Ya emang selalu ada. Tinggal punya payoff atau nggak. Infinity War jelas banyak CGI subtle yang penonton pun nggak sadar itu CGI. Kalau Aquaman, jadi bukan masalah karena pengadeganan Wan yang kuat.

@Salembay Nggak perlu, ini origin kok. Cukup tonton di format terbaik (Imax 3D, 4DX3D, ScreenX, etc.)

Roy Kitosi mengatakan...

Saran sebelum nonton coba jalan2 dulu ke kali-kali yg kotor di kota besar. Abis itu baru nonton Aquaman. Feel-nya pasti lebih dapet haha...

jordi mengatakan...

sayangnya di film aquaman ga ada spongebob dkk...

Unknown mengatakan...

Pertama liat jason Momoa sebagai Aquaman dah yakin mantap banget pas penampilan nya....di justice league dia cupu abis...tapi di film ini dia badass gila

Bangsa Namek mengatakan...

baru tau budget film ini cuma separuh dari budget Justice League dan bahkan masih sedikit di bawah Suicide Squad, Holyshittt! I think James Wan can do magic!!!!

Anonim mengatakan...

setuju sama Mas Rasyid, ane juga berharap akan ada Justice League 2 karena interaksi antara Flash-Aquaman-Cyborg benar-benar charming dan bikin ngakak

Rizky Yudhistira mengatakan...

gue nonton Thor Ragnarok di IMAX sementara nonton Aquaman di reguler 2D, masih tetep lebih terpukau sama Aquaman, bagi para pecinta film-film bombastis, Aquaman adalah film yg wajib ditonton

Nas mengatakan...

Aku kasih 9/10 saja.

Semua aspek sangat menakjubkan. 😍😍

BAMBANG mengatakan...

"mari kita buat sebuah film live action tentang kehidupan bawah laut, ya seperti Spongebob, tapi dengan pemeran Khal Drogo dari Game of Thrones dan pemeran pria dari film-film horor, masukkan juga sedikit unsur Indiana Jones, Star Wars, dan Godzilla, kalau perlu tambahkan juga karakter seekor gurita yang berprofesi sebagai drummer dan seorang putri yang berpakaian ubur-ubur"

Terdengar seperti sebuah ide yang datang dari orang mabok ganja, tapi James Wan mampu mewujudkannya menjadi sebuah film solo superhero terbaik di era shared universe!!!!

Anonim mengatakan...

NGAKAK BANGSAT. Jangan lupa juga sekalian masukan unsur Pinochio dan Gladiator

TokoBahanBangunan.com mengatakan...

hanya 74% di RottenTomatoes (lebih kecil dari Superman Returns, really??) tampaknya Aquaman terlalu liar untuk sebagian kritikus film

Cesar mengatakan...

Apakah ini Oscar worthy Bang Rasyid utk Best Visual Effects?

Zha93 mengatakan...

Bukan termasuk penggemar DC sih. Tapi harus diakuin keren sih visualnya karna mungkin setting di bawah laut jadi fresh aja berasa ikut nyelem2 gt haha. Dari segi cerita tetep yaa klise perihal perebutan tahta. Tapi overall okelah berasa flashback avatar warna warni karakternya.

Rasyidharry mengatakan...

@Cesar Bisa aja. Dua slot udah pasti didapet Ready Player One & Infinity War. Mary Poppins mungkin isi satu slot. Walau banyak yang kasar, juri kemungkinan bakal tetep kasih jatah buat Black Panther (karena kemungkinan besar juga masuk Best Picture). Nah sisa 1 slot ya diperebutin Aquaman, Bumblebee, First Man.

FuriousBlast mengatakan...

sebagai sebuah film "serius" dengan misi sosial-politik, Black Panther masih 1 level di atas Aquaman, tapi dalam konteks pop corn flick dan entertainment, Aquaman emang beberapa langkah di depan Black Panther karena suguhan aksinya yg jauh lebih superior, tema yg lebih universal, dan cerita yg ringan tidak terlampau serius. Sebagai contoh, James Wan bisa saja membuat King Orm sebagai villain kompleks dengan kedalaman karakter yg mumpuni dengan cara mengeksplorasi lebih jauh kisah pribadinya yg membuat dia dendam pada daratan dan menginginkan kebangkitan Atlantis, tapi dia enggan menggiring cerita ke arah sana, dia ingin membuat sebuah hiburan retro dan sederhana sehingga alasan King Orm yg berlipat-lipat untuk menghancurkan daratan mulai dari kematian ibunya hingga pencemaran lingkungan dieksplor secara proporsional saja, tapi sudah cukup untuk membuat penonton memahami rasa sakit hati yg dialami King Orm (bagaimana mungkin bangsa yg lebih superior diam saja membiarkan rumahnya dikotori dan dirusak oleh bangsa yg jauh lebih inferior?) Itu cukup bisa dipahami. Walau terkesan megalomania, tapi King Orm jauh sekali kalau mau kita bandingkan dengan Steppenwolf, dan bahkan masih lebih baik daripada Zod. So far, King Orm adalah villain DCEU yg paling berlasan dan punya kedalaman (compared to Lex, Enchantress, Ares)

Anonim mengatakan...

tapi tetep bakal lebih bagus kalo ada 1-2 scenes flashback yg menggambarkan kedekatan orm dgn ibunya dan bagaimana perpisahan mereka serta adegan ibunya ketika dikorbankan kepada trench (taruh scene-scene itu ketika vulko menceritakan kematian atlanna pada arthur remaja, tambah narasi voice over dari vulko utk mengiringi kisah flashback itu). Dengan begitu, karakterisasi king orm bakal jauh lebih solid. Toh itu pun tdk akan menambah drastis durasi filmnya, mungkin hanya bertambah 2-3 menit...

Raden mengatakan...

Premis ceritanya emang klise, toh itu cuma rip-off dari Dongeng Inggris tentang King Arthur dan Pedang Legendaris, tapi pengemasan ceritanya jauh dari kata klise.

Faridean Alkantara mengatakan...

Secara naratif, film ini masih lemah kalau dibandingkan dgn film-film MCU yg narasinya rapi dan solid sekali. Tapi untuk suguhan action, DCEU tak perlu diragukan.

Anonim mengatakan...

menurut ane ini film pertama DC yg bener2 menggambarkan dunia DC dengan akurat, perbedaan dunia DC dan Marvel (sejak di komik) adalah dunia DC lebih mengarah ke fabel, sementara dunia Marvel lebih mengarah ke realism, tp selama ini DC terlalu maksa untuk membuat film mereka realistis dan merasionalisasi dunia mereka padahal akar dunia DC bukanlah realisme, melainkan fabel tentang dunia superhero (layaknya dunia The Incredibles atau dunia Sky High yg tak butuh rasionalisasi)

Anonim mengatakan...

sekilas info utk penggemar DC, berikut film-film DC yang kabarnya sedang dalam tahap penggarapan :

SHAZAM!
Sutradara: David Sandberg
Penulis Naskah: Henry Gayden
Rilis: 2019

JOKER
Sutradara: Todd Phillips
Penulis Naskah: Scott Silver
Rilis: 2019

WONDER WOMAN 1984
Sutradara: Patty Jenkins
Penulis Naskah: Geoff Johns
Rilis: 2020

THE BATMAN
Sutradara: Matt Reeves
Penulis Naskah: Mark Bomback
Rilis : 2020

BIRDS OF PREY (And the Fantabulous Emancipation of One Harley Quinn)
Sutradara: Cathy Yan
Penulis Naskah: Christina Hodson
Rilis: 2020

SUICIDE SQUAD 2
Sutradara: James Gunn
Penulis Naskah: James Gunn
Rilis: 2020

GREEN LANTERN CORPS
Sutradara: ????
Penulis Naskah: Geoff Johns
Rilis: 2020

THE NEW GODS
Sutradara: Ava DuVernay
Penulis Naskah: Kario Salem
Rilis: 2021

THE FLASH
Sutradara: John Francis Daley, Jonathan Goldstein
Penulis Naskah: Joby Harold
Rilis: 2021

BLACKHAWK
Sutradara: Steven Spielberg
Penulis Naskah: ????
Rilis: ????

DEATHSTROKE
Sutradara: Gareth Evans
Penulis Naskah: ????
Rilis: ????

PLASTIC MAN
Sutradara: ????
Penulis Naskah: Amanda Idoko
Rilis: ????

BLUE BEETLE
Sutradara: ????
Penulis Naskah: Gareth Dunnet Alcocer
Rilis: ????

BLACK ADAM
Sutradara: ????
Penulis Naskah: Adam Sztykiel
Rilis: ????

CYBORG
Sutradara: Zack Snyder (menggunakan deleted scene dari Justice League)
Penulis Naskah: Chris Terrio (menggunakan deleted scene dari Justice League)
Rilis: ????

aryo mengatakan...

Kampret banget dah. Mulai setelah Arthur dapat trisula gw ketiduran... bangun2 udah scene dia kelar duel sama orm dan ibunya muncul. Fakk

Tatang mengatakan...

penghaslian Aquaman di China minggu ini bisa tembus 280M, prediksi penghasilan di luar Amerika total 750M, penghasilan domestik diperkirakan 300M, apakah Aquaman akan menjadi film ketiga DC yang tembus 1 billion???

Anonim mengatakan...

@Tatang : secara mengejutkan Aquaman emang punya potensi buat tembus 1B, Aquaman punya skor want-to-see di RottenTomatoes yg 10x lipat lebih banyak daripada Spiderverse / Bumblebee yg jadi pesaing berat bulan ini... Aquaman juga berhasil mengalahkan rekor pre-sales yg dipegang Infinity War dan Black Panther... Kalau tidak tembus 1B, minimal Aquaman bakal tembu 900M+ dan jadi film DCEU paling laris...

Rasyidharry mengatakan...

@Rian Buat detail beberapa proyek yang disebut di atas kurang lebih gini.

The Batman: Belum ada tanggal tayang, mulai produksi rencananya 2019. Kalau bener, target tayang 2020 itu bisa dicapai.

Suicide Squad 2: Gunn belum confirm bakal direct, tapi kayaknya cuma tunggu pernyataan resmi. Kalau lancar (naskah kelar 2019), bisa rilis akhir 2020 atau 2021.

Green Lantern Corps: Masih ada di slot 24 Juli 2020, tapi karena so far belum ada progres jelas, kemungkinan besar mundur (2021/2022).

The Flash: Rencana produksi akhir 2019, rilis 2021.

Blackhawk: Spielberg belum konfirm bakal direct, ada kemungkinan sebatas produser/eksekutif produser.

Deathstroke: Jelas bukan digarap Gareth Evans, dan kayaknya proyek ini udah mati.

Cyborg: Jangan harap ini bakal dibikin, seenggaknya dalam waktu dekat.

@Tatang Cukup yakin sih. Dengan respon kritikus yang cukup positif plus filmnya yang bakal dapet WoM oke. Venom aja bisa $865 juta.

HAKA mengatakan...

Aquaman ini ibarat The Raid Redemption versi fantasi, parade action memukau dan original dengan cerita klise dan sederhana, rumus jitu untuk menciptakan film yg menghibur

Jayadi Jayadi mengatakan...

AQUAMAN = Epic Fantasy Adventure
WONDER WOMAN = Action History
BATMAN = Crime Detective
THE FLASH = Action Comedy
GREEN LANTERN CORPS = Buddy Movies
SHAZAM! = Coming-of-Age

"It’s good if all the other films have their own flavor, so they don’t force them to feel the same." Opini James Wan tentang DCEU (sumber: comicbook.com)

1 perbedaan yang mencolok antara Marvel dan DC (sejak awal berdiri) adalah, mayoritas karakter Marvel (setidaknya tokoh-tokoh superhero paling populer di Marvel) semua diciptakan oleh satu orang yang sama yaitu Stan Lee. Sementara di DC, hampir semua superhero-nya diciptakan oleh orang yang berbeda-beda.

Sejak era Stan Lee hingga Kevin Feige, Marvel selalu dikendalikan oleh kreatifitas 1 orang dengan pengaruh yang kuat. Sementara DC selalu berfondasi pada kreatifitas kolektif. Secara sederhana, karakter-karakter Marvel sejak awal kelahirannya memang ditakdirkan untuk hidup bersama di 1 universe yg sama. Sementara DC, setiap karakter diciptakan oleh penulis yg berbeda-beda sebagai sebuah karya standalone dengan dunia dan tone-nya masing-masing, yang secara natural tidak dimaksudkan untuk hidup bersama-sama dalam 1 universe yg sama.

Jadi tidak heran kalau universe Marvel terasa lebih natural dan punya chemistry dibanding universe DC yang terasa dipaksakan (sebuah kejanggalan seorang vigilante seperti Batman hidup di dunia yang sama dengan alien superior seperti Superman, it just doesn't feel fits). DC ibarat Shonen Jump yang memegang banyak karakter ikonik seperti Goku, Naruto, Luffy, dll... tapi mereka tidak ditakdirkan untuk hidup dalam 1 universe yg sama.

Jadi menurut saya, saya setuju kalau DC (terutama di medium film) lebih fokus membuat film-film standalone daripada shared universe. Kembalikan Batman ke ranah serius dan realistik seperti era Nolan (tapi tentu buat action-nya sedikit lebih menarik), kembalikan Superman ke ranah campy seperti era Christopher Reeve (tapi tentu buat lebih modern), jangan campuradukan 2 hal itu dan memaksanya punya tone yang sama. Membuat Batman terlihat lemah dan konyol seperti di film Justice League atau membuat Superman terlihat serius dan realistik seperti di BvS, it's just bad idea.

Jayadi Jayadi mengatakan...

Saya tidak bilang di komik DC tidak melakukan crossover ya, saya bilang pada awalnya, setiap anggota utama Justice League (Superman, Batman, Wonder Woman, Aquaman, The Flash, dll...) diciptakan oleh penulis yang berbeda-beda sebagai karya standalone dengan dunianya masing-masing, namun dalam perjalanannya DC memaksakan supaya karakter-karakter yg diciptakan oleh penulis yang berbeda-beda dengan tone yang berbeda-beda ini supaya dipertemukan secara paksa lewat komik Justice League. It's just not natural. Berbeda dengan Marvel yang secara keseluruhan dunianya diciptakan oleh Stan Lee dan sejak awal karakter-karakternya dimaksudkan untuk hidup di universe yg sama dan secara rutin melakukan crossover bahkan sejak issue-issue pertama (contoh: issue pertama komik Spider-Man langsung menampilkan Fantastic Four di cover-nya, jadi sudah jelas dari awal Spider-Man diciptakan untuk hidup di dunia yang sama dengan para superhero Marvel yg sudah ada sebelumnya, bukan sebagai karya standalone seperti komik-komik DC generasi pertama)

stanleu mengatakan...

Mungkin gara"rating atau flop jadi mortal engines gamasuk perhitungan nominasi buat Visual effects padahal mnurut gua efek cgi nya lebih jernih dan detail meskipun bujet cuma 100 m dibandingin aquaman black panther dkk, coba dc untuk bagian efek make weta digital mungkin bakal lebih alus meskipun aga ga sesuai tone

Rasyidharry mengatakan...

@Gary Ya, selain faktor campaign (Disney pasti unggul di faktor ini), kualitas filmnya yang nggak menonjol bikin juri males ngelirik.

Unknown mengatakan...

Filmnya meh. Gw tidur sepanjang film

Anonim mengatakan...

Not bad lah... sama menghiburnya dgn Thor Ragnarok bahkan lebih seru karena engga terus2an bercanda... lebih ada naik turun emosinya... dan banyak twist yg bisa bikin mewek... dramanya hampir menyamai film2 pixar...... rating dr saya 85/100... salah satu film paling menghibur tahun ini...

Anonim mengatakan...

Mantap lah walaupun mabok CGI tapi visual effects Dan cinematography nya keren. 2 faktor yang menurut gua DCDU lebih baik dibandingkan MCU.
Guess bukan FB keduanya.

Fajar mengatakan...

Mungkin karena ini filmnya James Wan, banyak momen jumpscare. Ada boneka Anabelle di dasar laut tempat Mera menyembunyikan kendaraannya. Trus ada bapaknya black manta, bapaknya mera, bapaknya gadis kecil di Italia yg sama2 badannya tertimpa benda berat.

Fajar mengatakan...

Padahal banyak adegan ciuman lainnya gak kena potong. Entah kenapa yg satu ini malah kepotong. Padahal vibe ama chemistry-nya yg paling kuat buat terjadi ciuman.

Freshness mengatakan...

Menurut saya, alasan paling kuat kenapa banyak kritikus luar ga suka sama film ini bukan karena masalah teknis, tapi lebih karena konsepnya aja yg terlalu aneh. Karena kalo kita bicara kekurangan teknis dalam film ini sebenernya ga ada yg fatal (cuma sedikit kurang di sini dan sedikit kurang di sana, but overall it's decent and extremely entertaining), bahkan di atas rata-rata film se-genre-nya. Cuma karena konsep ceritanya yg terlalu aneh aja mungkin terasa janggal dan mereka berkali-kali teriak WTF dalam hatinya. Tapi mau gimana lagi, toh memang dari komik-nya sudah seperti itu.

Anonim mengatakan...

Banyak sekali adegan lagi ngobrol tiba-tiba terjadi ledakan, sepertinya ada 4 kali adegan seperti itu di film ini.

Anonim mengatakan...

Ya sebuah film live-action Aquaman selama puluhan tahun dianggap sebagai hal yg mustahil. Komik Aquaman ini termasuk dalam kategori source material yg "UNFILMABLE". Jadi masih untung buat DC dapat 68% juga. Kalau filmnya benar-benar sempurna pun, misal karakterisasi Orm lebih kuat, casting lebih solid, narasi lebih rapi, tapi kalau tetap mempertahankan ke-akurasi-an dengan komiknya, tetep aja ga akan bisa mendapat respon yg sangat positif, paling mentok dapet rating 78-80%. Tetep bakal banyak yg nganggap Aquaman terlalu cheesy dan aneh utk diangkat ke layar lebar.

Anonim mengatakan...

Who care about rating? Nikmati aja filmnya lah...

Xaviour mengatakan...

Aquaman ini mirip The Raid Redemption versi fantasi, ceritanya super simpel, tapi actionnya bener-bener fantastis, technically superior, menghibur, dan mind blowing

Fajar mengatakan...

Mungkin yg bikin kurang di film ini adalah momen "jatuhnya" pahlawan. Walaupun saat di kapal dia bilang ke Mera kalo dulu selalu menang dan sekarang selalu kalah. Tapi rasa kalah itu kurang ditunjukkan, kurang berasa. Semuanya berasa begitu mudah bagi Aquaman.

Chan hadinata mengatakan...

Tracking kamera Scene fightnya nicole kidman diawal film.. paling gila keren abiss..
Dan scene nyelam dikejar trench keren parah
James wan juru selamat DC lah😂

Anonim mengatakan...

Ceritanya kurang menarik, tapi aksinya bagus. Menurut saya tetep gak ngangkat reputasi DC di dunia perfilman.

Anonim mengatakan...

gue udah 4x bolak-balik bioskop cuma buat nonton film ini bang haha soalnya seru abis, ini film emang secara formula mirip the raid, lebih menonjolkan aksi ketimbang kedalaman cerita, dan itu ga ada salahnya, cocok utk orang yg lagi mumet dan butuh hiburan tanpa harus dipusingkan dengan cerita yg over-explored, dari segi "keseruan" ini film jauh di atas wonder woman, thor, dan black panther, ga heran deh kalau aquaman sukses besar di pasaran (prediksi bisa tembus 1 billion usd), kalau DC konsisten bikin film semenarik ini minimal 6x berturut-turut tanpa putus (artinya shazam!, joker, wonder women 1984, the batman, birds of prey, tidak boleh ada yg rotten), maka reputasi DC bakal pulih dan mulai diperhitungkan lagi...

Anonim mengatakan...

@Fajar: mungkin kejatuhan yang lebih dalam sengaja disimpan James Wan untuk film berikutnya, film pertama ini baru set-up, punch-line nya ada di film kedua...

Prediksi untuk Aquaman 2 :

- Ayah Arthur mati, dibunuh oleh Black Manta

- King Orm jadi anti-hero dan membantu Arthur menghadapi Black Manta + Dr.Shin

- Dr.Shin menjadi semacam Lex Luthor yg memprovokasi pertikaian antara Bangsa Atlantis dan Bangsa Daratan

- King Nereus akan jadi pengkhianat

- Villain baru yang mungkin diperkenalkan: Siren / Kordax / Thirst / Charybdis

- Ada cameo dari Wonder Woman / The Flash

Anonim mengatakan...

terserah DC mau fokus bikin film solo tanpa crossover sama sekali, tapi PLEASE!!!! Khusus untuk film Shazam! saya harap penuh dengan cameo + easter egg dari superhero2 anggota Justice League!!! Saya harap ada scene Billy Batson mewawancarai Superman seperti di intro Justice League, tapi posisi kamera diambil dari angle sebaliknya, jadi kita bisa lihat wajah Billy Batson dan temannya memegang kamera, tapi Superman hanya keliatan punggung/jubahnya saja + suaranya (diperankan oleh pemeran pengganti), lalu ada adegan Billy menonton berita tentang Aquaman menyelamatkan kapal selam dari bajak laut (Black Manta), Billy bersama kerumunan orang menyaksikan Wonder Woman melumpuhkan perampok di bank, Billy bertemu Barry Allen di toko es krim ketika sedang mengantre memesan milkshake, oh it will be AWESOME!!!

Erik Flower mengatakan...

karena DC ingin membuat shared universe yang non-linear dengan tone yang tidak seragam, saya harap DC bisa mewujudkan film-film berikut :

CONSTANTINE
Sutradara: Guillermo Del Toro

SUICIDE SQUAD
Sutradara: Quentin Tarantino

GOTHAM
Sutradara: David Fincher

DOOM PATROL
Sutradara: Tim Burton

ARKHAM ASYLUM
Sutradara: M. Night Shyamalan

WILD DOG
Sutradara: Matthew Vaughn

THE OUTSIDERS
Sutradara: Bryan Singer

THE FOREVER PEOPLE
Sutradara: J.J. Abrams

BOOSTER GOLD
Sutradara: Edgar Wright

NIGHT FORCE
Sutradara: David Yates

RED HOOD AND THE OUTLAWS
Sutradara: Gareth Evans

DEADSHOT
Sutradara: Sam Mendes

BATMAN YEAR ONE
Sutradara: Darren Aronofsky

SUPERMAN FOR ALL SEASONS
Sutradara: Robert Zemeckis

ALL-STAR SUPERMAN
Sutradara: Danny Boyle

THE INFERIOR FIVE
Sutradara: Wes Anderson

DAMAGE
Sutradara: Jordan Vogt-Roberts

SWAMP THING
Sutradara: Jeremy Gillespie & Steven Kostanski

Troll Hunter mengatakan...

dari kualitas naskah film ini sangat sangat lemah, jauh di bawah Black Panther, selain visual+action, cuma 1 kelebihan film ini dibanding Black Panther yaitu acting Jason Momoa yang tidak terlalu buruk jika dibandingkan dengan Chadwick Boseman

Hilman Sky mengatakan...

Kenapa bikini bottom tidak diserang sama orm? Apa karena takut sama mermaid kan? :V

Chen Ali mengatakan...

jalan cerita seperti film box office tahun 1980an, visual dan sinematografi seperti film box office tahun 2030an

rating dariku 85/100 utk "berani tampil beda namun tetap (sangat) menghibur"

pecinta action, wajib nonton film ini di bioskop

Anonim mengatakan...

untuk yang bener2 jeli, "Steppenwolf" bukan satu-satunya easter egg yg jadi connection DCEU di film ini, ada satu lagi easter egg yg berkaitan dengan Green Lantern di film ini, yg tau monggo komen :p

Anonim mengatakan...

James Wan: "Make DC Great Again"

JAKE mengatakan...

sepertinya aquaman akan gagal tembus 1 Billion karena pendapatan domestik yg sangat rendah, berkebalikan dengan wonder woman yg pendapatan domestiknya paling tinggi di DCEU tapi pendapatan luar negerinya paling rendah, aquaman justru paling rendah domestiknya tapi paling tinggi di pasar luar negeri (resmi menggusur bvs utk pasar luar negeri)

aquaman ini emang tipe-tipe film macam Transformers, begitu hype di seluruh dunia tapi kurang diminati di negara asalnya, Amerika

Anonim mengatakan...

suka bangettt sama MINIM nya intertekstual/referensi/fanservice/crossover dalam film ini, bener2 bertopang pada cerita murni tanpa glorifikasi pada referensi atau cameo crossover, aku juga mikir harusnya scene awal dan scene akhir di Wonder Woman dihapus aja, ga perlu ada kesan flashback, langsung aja straight to the story