STUDENT OF THE YEAR 2 (2019)
Rasyidharry
Mei 13, 2019
Aditya Seal
,
Alia Bhatt
,
Ananya Panday
,
Arshad Sayed
,
Bagus
,
Hindi Movie
,
Karan Johar
,
Manjot Singh
,
Punit Malhotra
,
REVIEW
,
Romance
,
Sahil Anand
,
Sports
,
Tara Sutaria
,
Tiger Shroff
,
Will Smith
6 komentar
Saya menyukai Student of the Year (2012) walau tetap meyakini bahwa karya Karan
Johar (Kuch Kuch Hota Hai, Kabhi Khushi
Kabhie Gham, My Name is Khan) tersebut menyasar target yang jauh di luar
jangkauan kemampuannya. Sedangkan Student
of the Year 2 tampil lebih sederhana, tanpa penggabungan narasi masa
lalu-masa kini, pula mengesampingkan kisah persahabatan demi menampilkan romansa
dan drama olahraga klise dibumbui sekuen aksi over-the-top. Dan itu bekerja dengan baik.
Pendekatan tersebut cukup
menjustifikasi pemilihan Tiger Shroff sebagai aktor utama. Kapasitas aktingnya
jauh di bawah Siddharth Malhotra atau Varun Dhawan, dengan ekspresi datar yang
cuma sesekali digantikan senyum cringey.
Tiger pun tampak terlalu tua untuk pantas disebut “student”. Tapi ia merupakan penari hebat sekaligus jagoan aksi
mumpuni, yang sanggup melakukan banyak stunts
rumit, suatu hal yang jadi salah satu senjata film ini selaku hiburan ringan.
Latarnya masih di kampus St.
Teresa, pun Jeet (Sahil Anand) dan Dimpy (Manjot Singh) melakoni penampilan
spesial sebagai duo komentator pertandingan Kabaddi, sedangkan Alia Bhatt
muncul di nomor musikal sebelum kredit (The
Hook Up Song), namun plotnya tak punya keterkaitan dengan film pertama.
Bentuk kompetisi memperbutkan gelar “Student
of the Year” pun diubah, dari ujian otak plus otot berlingkup internal
menjadi acara olahraga antar kampus bernama Dignity Cup.
Serupa karakter peranan Varun
Dhawan di film pertama, protagonis Student
of the Year 2 bernama Rohan (Tiger Shroff), mahasiswa Pishorilal Chamandas,
suatu universitas kelas bawah yang rutin mengisi posisi juru kunci pada Dignity
Cup. Rohan ingin pindah ke St. Teresa yang prestisius, tapi bukan demi mengejar
masa depan cerah, melainkan untuk pujaan hatinya, Mridula (Tara Sutaria). Meski
bagi Rohan, rasanya Mridula adalah masa depan itu sendiri.
Berkat beasiswa olahraga, Rohan
berhasil diterima, namun Mridula kini telah berbeda. Dia mengubah namanya
menjadi Mia sebagai usaha membaur di antara para mahasiswa borjuis, pula ragu
untuk melanjutkan hubungan bersama Rohan. Mengutip kalimatnya, “Daripada
melihat dunia, Mia ingin dunia melihatnya”.
Bukan itu saja penghalang impian
Rohan. Ada Manav (Aditya Seal), putera ketua komite universitas sekaligus
peraih Student of the Year dua thaun
terakhir dan adiknya, Shreya (Ananya Panday), pembuat onar yang langsung bertengkar
dengan Rohan di hari pertama. Biarpun baru menjalani layar lebar, Ananya justru
penampil terbaik film ini, melemparkan deretan olok-olok dari lidah tajamnya,
yang alih-alih membuatnya mudah dibenci, malah ampuh meramaikan situasi dan
memancing tawa. Saya berani bertaruh, serupa Alia Bhatt yang tampil perdana di Student of the Year, karir Ananya akan
segera melesat.
Seiring waktu, Shreya terus mengganggu
Rohan, sebaliknya, Manav membuka jalan pertemanan. Tapi kita tahu, dua bentuk
hubungan di atas bakal berbalik, sebab seperti telah disebutkan, Story of the Year 2 memang klise. Tapi sungguh
keklisean menyenangkan, sampai saya berharap kisahnya berakhir seusai prediksi.
Alasannya, Rohan dan Shreya merupakan karakter (dan nantinya pasangan) likeable. Rohan jadi simbol perlawanan kalangan
menengah ke bawah, sementara Shreya adalah gadis kesepian yang rindu kasih
sayang.
Berlangsung selama 145 menit,
naskah tulisan Arshad Sayed (Dasvidaniya,
Chalo Dilli) menuturkan plot yang tak luar biasa, diisi elemen-elemen sederhana
namun relatable, dari kisah cinta
penuh perjuangan dan pengkhianatan, sampai underdog
story formulaik. Kompleksitas urung ditemukan di permukaan, melainkan dalam
perasaan tokoh-tokohnya. Film ini adalah soal menghadapi realita tatkala
sesuatu (atau seseorang) yang kita kejar sekian lama mungkin saja takkan kita
dapatkan, atau malah tidak layak diperjuangkan. Dan mudah bersimpati kepada
Rohan, karena banyak dari kita pasti pernah merasakan kondisi demikian.
Kata “sederhana” layak pula
disematkan di konsep turnamennya. Meski saya tetap mempertanyakan signifikansi disertakannya
olahraga lain tatkala Kabaddi bagai satu-satunya cabang yang menentukan, karena
Dignity Cup murni acara olahraga biasa,tidak ada lagi aturan-aturan problematik
nan memusingkan milik pertama. Alhasil, lebih mudah membiarkan diri kita
terhanyut dalam pertandingan demi pertandingan tanpa memusingkan lubang-lubang
logika.
Student of the Year 2 menyimpan daya hibur tinggi berkat tenaga yang
disuntikkan penyutradaraan Punit Malhotra (I
Hate Luv Storys, Gori Tere Pyaar Mein). Termasuk di dalamnya yaitu sekuen
tarian yang salah satunya memperlihatkan kemeriahan aneka set, dari panggung
berhiaskan kilauan bohlam, hingga dinding berlukiskan rumus-rumus sains (dilengkapi cameo Will Smith).
Dan memanfaatkan talenta terbesar
(atau satu-satunya?) Tiger, Student of
the Year 2 mengandalkan lebih banyak sekuen aksi ketimbang pendahulunya. Ada
beberapa perkelahian hard-hitting, tapi
momen-momen terbaik dihadirkan pertandingan Kabaddi selaku klimaks film, yang
melibatkan berbagai gerak akrobatik
mengesankan. Saya dibuat terpukau (bahkan sebagian penonton berulang kali
bertepuk tangan) setiap stunts rumit—yang
tampak mudah berkat kemampuan fisik Tiger—sukses dilakukan. Jadi, lupakan
kedangkalan ceritanya, cukup nikmati keseruan dan ke-cheesy-an crowd-pleaser ringan
ini.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
6 komentar :
Comment Page:di imbd ratingnya ancur bang .. pdhl untuk tontonan , aku sangat terhibur
Buat kebanyakan orang memang mengecewakan kalau dibandingin film pertama.
Dan ngapain cek skor IMDb coba? 😅
alia bath banyak bener ya main filmnya, berapa judul tu setahun......
Paling banyak 2016, 4 film. Tahun ini cuma 2. SotY2 itungannya cameo sih
Baru aja nonton, 1 jam pertama nuansa dari SOTY 1 masih kerasa kental banget, baru deh ketika Mia ketahuan selingkuh mulai mengalir ceritanya... Setelah nonton sampe selesai, menurut saya konflik ceritanya bagusan di SOTY 1.. berasa kentang banget nggak sih sama endingnya? Rohan menang(mainstream sih tapi ya.. berhubung nggak suka sama si Manav,bolehlah) terus si Manav nggak terima, pergi gitu aja..!?? lah adeknya malah jadian tuh sama si Rohan.. apa nggak muncul konflik baru tuh? Terus Will Smith ngapaian lagi muncul ditengah-tengah orang perform, ikut joget lagi,terus ngilang tiba-tiba.. kirain bakal ada dialognya,ternyata nggak,unfaedah banget dah.. -_-
Skor dari saya 6/10 deh,eh.. berhubung ada cameo Alia Batt saya tambahin satu deh.. 7/10.
Make your film
Posting Komentar